Chapter 26

9.9K 697 25
                                    

"No hay manera de entrar, Señora."
(Anda tidak bisa masuk ke dalam, Nyonya)

Seorang penjaga bertubuh besar nan tegap lengkap dengan menutup wajah berdiri menjaga pintu masuk ruang bawah tanah penyimpanan senjata, di depan dadanya ia memegang senjata laras panjang siap siaga. Meminta Senora nya untuk kembali sebab tak ia perbolehkan masuk ke dalam.

"Aku memiliki kunci masuknya." Nora memperlihatkan kalung berupa kunci pada penjaga tersebut.

"El Señor me ha dado permiso,"
(Tuan telah memberikanku izin)

Penjaga itu melirik sekitar sebelum akhirnya ia memberi jalan untuk Senora nya. Mempersilahkan untuk membuka pintu ruang bawah tanah.

Kaki Nora menuruni anak tangga perlahan setelah ia nyalahan lampu dengan cara menepuk dinding. Pergi menyusuri lorong senjata dan berakhir di dalam sebuah ruangan di mana satu dinding penuh diisi dengan beribu foto dirinya.

Jemari lentiknya meraba setiap foto di sana. Bertanya-tanya mana foto pertama yang Isaac ambil, mana foto atau hari kejadian ketika pertama kali pria itu mulai tertarik padanya.

Tidak bisa ditebak, sebab foto masa kecilnya saja sudah berada di sana. Foto Nora kecil saat berusia sepuluh tahun, sedang menangis karena hukuman yang diberikan ibu tirinya- Sarah.

Tapi ... itu tidak ada sebelumnya.

Nora menarik tanganya dan tertegun. Foto masa kecil yang bahkan tidak dimiliki siapapun orang di kediaman Lenero, terlebih lagi saat masa hukuman. Siapa manusia yang berani mengambil gambar? Dia akan mati jika Rayan mengetahuinya.

Mungkin, seseorang berada di kediaman Lenero sebagai penyusup. Selama itu hingga Isaac memiliki banyak foto Nora di sana.

"Mungkinkah Anda mengawasiku sejak aku kecil, Senor?"

"Senora."

Tubuh ramping Nora berbalik dengan cepat. Membelalak bulat pandanganya kala ia mendapati Isaac berjalan gontai ke arahnya, berdiri tepat datu meter di depan.

"Senor?"

Bukankah sebelumnya dia pergi ke luar? Lantas, kenapa sekarang dirinya berada di sini? Mendapati Nora yang masuk ke dalam wilayahnya tanpa izin.

"Aku tidak menemukanmu di tempat tidur, Nora," tutur Isaac. Wajahnya yang datar lurus ke depan namun pandanganya jatuh menatap Nora tajam.

"Kupikir ke mana perginya istriku."

Kini, Isaac tahu jika Nora tak pernah meminum obat yang diberikanya sebelum tidur. Itu obat tidur. Tentu saja Nora menolak sebab bisa membahayakan kesehatan bayi di dalam perutnya.

"Senor ... aku tidak meminum obatnya untuk bayi kita-"

", aku mengerti," tukas Isaac. "Tidak ada lagi obat untukmu mulai hari ini, Nora."

"Gracias."

Isaac terdiam memandangi istrinya dengan intens. Pria itu pasti menunggu kalimat Nora untuk menjelaskan keberadaanya di tempat itu.

"Aku tidak bisa tidur, pikiranku terus berjalan. Lalu, aku teringat dengan tempat ini, jadi aku datang ...."

"Kau bisa mendatangi tempat ini kapapun kau mau, Nora."

"Benarkah, Senor?"

". Setiap sudut di mansion ini bisa kau datangi kapan saja kau mau."

"Gracias, Senor."

"Sebagai Senora di tempat ini, tentu itu sudah menjadi hakmu."

"Sí, Senor. Aku mengerti."

La Señora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang