Berjalan pelan menyusuri jalanan taman mawar mansion. Satu tangannya terlentang untuk menyentuh tangkai-tangkai berduri yang kontan menggores menyakiti.
Sesekali matanya terpejam merasakan goresan-goresan yang ia rasaa cukup indah. Mencondongkan tubuh untuk menghirup wangi mawar yang segar. Kemudian kembali berjalan dengan lembut.
Netranya terbuka perlahan. Kaki jenjangnya terhenti tepat di hadapan sang pria yang berdiri tegap di sana memegang satu buket bunga mawar hitam di depan dada.
"Selamat ulang tahun pernikahan, Nora—ku."
"Sí, Senor."
Dua langkah maju kaki jenjang Nora mendekati sosok suaminya. Mengambil buket bunga tersebut dengan tangan disertai jemari yang terluka. Ia sentuh, membuat kelopak hitamnya terwarnai merah darah.
"Gracias."
"De nada, te amo, mi esposa."
(Sama-sama, aku mencintaimu, Istriku)Isaac merengkuh lembut pinggang istrinya untuk ia bawa mendekat. Saling menatap dalam pun intens sebelum penyatuan bibir maing-masing dan mereka memejam. Merasakan sentuhan hangat dari bibir yang bergerak bersentuhan.
Dua tahun bersama, dan kini ikatan keduanya akan semakin erat dengan hadirnya buah hati kecil mereka.
Kelahiran putra Vargas yang akan segera hadir dalam tiga bulan lagi membuat pasangan itu tak sabar menantikannya, terutama Nora.
Perutnya yang kini sudah semakin besar menonjol, tak henti ia elus dan ajak bicara bayinya. Meskipun terkadang Nora harus membawa bayi kecil dalam kandungan untuk pergi ke tempat-tempat kelam sebab rencananya bersama sang suami yang harus terselesaikan dalam waktu dekat, sebelum kelahiran buah hati mereka. Semuanya dirancang atas persetujuan bersama.
Ulang tahun pernikahan mereka yang kedua tahun ini sama sekali tidak mereka rayakan dengan romantis, melainkan hanya dibumbui dengan makan malam biasa disertai pembahasan rencana suami istri itu selanjutnya.
Kini keduanya sudah berada di ruang makan. Menikmati hidangan makan malam yang disajikan di atas meja, pun sesekali mengobrol-ngobrol tipis.
"Dolze percaya padaku. Malam ini mereka akan membawa pergi Miguel serta ibunya dari mansion Anda di Fuerteventura," lugas Nora menyampaikan.
Siapa yang menyangka jika ibu dan anak yang Nora temui saat liburan untuk ulang tahunnya dulu merupakan tawanan yang suaminya pelihara. Ibu dan anak, digadang-gadang keduanya sudah berada di tangan Isaac sejak Miguel baru satu bulan dikandung.
Hingga boch kecil itu dilahirkan pun dibesarkan di bawah tuntunan Isaac Mallen Vargas, sama sekali tak pernah dia temui sosok sang ayah yang selama ini berada di penjara ruang bawah tanah mansion.
Sungguh malang nasib wanita dan bocah itu. Tanpa tahu apa-apa malah berakhir terlibat di antara masalah yang terjadi. Nora langsung teringat akan anak di dalam kandungannya.
Ia sedikit melamun sesaat setelah menyampalkan rencana Donzel, dan itu Isaac perhatikan. Tahu apa yang tengah istrinya pikirkan, Isaac langsung memegang tangan Nora di atas meja.
"Semuanya akan baik-baik saja, Senora."
"Sí, Senor."
Atensi keduanya teralihkan oleh dering ponsel Isaac di atas meja segera pria itu terima sambungan suara dari seorang bewahannya yang berasal di Fuerteventura. Hanya mendengarkan tanpa menjawab apapun, Isaac kembali mematikan sambungan dan menyimpan kembali ponsel ke tempat semua.
Tatapan Nora memperhatikan raut wajah suaminya yang sama sekali tak berubah. Tetap datar, dingin, pun tidak bisa dibaca.
"Mereka telah dibawa pergi," kata Isaac menatap Nora intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Señora
RomanceObsesi yang mengatasnamakan cinta. Merenggut, menarik, memaksanya untuk berjalan di dalam kegelapan. Nour Valle Lenero merelakan kehidupanya dikendalikan oleh sosok suami yang misterius. Isaac Mallen Vargas-pria kejam berhati dingin yang mampu membu...