12 - SOULMATE (4)

678 58 13
                                    

Chapter ini berisi adegan sweet semua ya jadi santai saja, aku juga berniat buat akhirin chapter ini di versi SOULMATE (5).

Don't forget to vote and comment guyss











'Huang Junjie.

Nama yang indah, sangat indah sama seperti pemiliknya. Pertama kali aku melihatmu ketika sedang merangkai bunga di depan toko, kamu terlihat cantik. Aku ingin tahu tentangmu, tapi jika aku menyelidiki hal itu, aku rasa kamu tidak akan menyukainya. Jadi aku pergi ke tokomu, berpura-pura membeli bungamu.

Tanpa sengaja aku mengeluarkan feromon milikku, aku minta maaf untuk yang satu itu. Lalu takdir seolah mempermainkan kita, aku melihat kamu yang berada di ujung tanduk. Tanpa pikir panjang aku segera membawamu karena aku takut akan ada orang lain yang membawamu. Takut akan ada orang lain yang memilikimu selain aku. Aku takut kehilanganmu.

Dan ya semua berakhir sesuai keinginanku. Kamu telah menjadi milikku. Aku tidak peduli apakah kamu adalah Alpha, Beta, atau Omega, aku hanya mencintaimu sebagai Huang Junjie.

Aku menulis surat ini karena aku tidak bisa mengatakan betapa beruntungnya aku bisa memilikimu. Tenang saja ini bukan surat perpisahan seperti yang ada di drama, aku menulisnya hanya karena ingin mengungkapkan perasaanku.

Kamu tahu aku adalah orang yang tidak bisa mengungkapkan perasaan. Aku orang yang dingin dan cuek. Jadi aku tulis saja melalui surat dan minta Bibi Lu menyampaikannya padamu.

Aku akan pulang saat sore nanti, tunggu aku di rumah, karena itu rumah kita.

Aku Xia Zhiguang, sangat mencintaimu, Huang Junjie.

P.S : tidak perlu mengkhawatirkan tentang toko bungamu, Yang Zi mengurusnya dengan baik setelah dia tahu kondisimu."

Diciumnya surat itu berulang kali.

Setelah sekian lama akhirnya dia kembali merasakan rasanya benar-benar dicintai. Setelah kematian ibunya, hati Junjie hanya dihangatkan oleh kehadiran Yang Zi. Setidaknya dia tidak boleh hancur karena gadis itu menggantungkan hidupnya pada dirinya.

Tapi kali ini, tidak peduli berapa kali dia terjatuh, Zhiguang akan selalu menariknya dan menuntunnya untuk melakukan hal yang lebih baik.

"Guang...." panggilnya lembut.

Tangannya meraih ponselnya yang sedang diisi dayanya di nakas. Dia mengetik di kolom pencarian dan menemukan nomor Zhiguang-sepertinya laki-laki itu yang menambahkannya sendiri dengan nama kontak, Alpha-ku.

Sesaat Junjie merasa ragu, Bibi Lu mengatakan dia sedang mengurus masalah di perusahaan, lantas apakah boleh dia meneleponnya seperti ini?

Terlarut dalam pikirannya, Junjie tersentak ketika ponselnya bergetar terlebih dahulu. Telepon masuk, dan nama yang tertera disana adalah....

....Alpha-ku.

Buru-buru dia menggeser ikon hijau untuk menerima panggilan. Itu hanya panggilan suara, namun rasanya Zhiguang seperti benar-benar ada di sisinya.

Hening sesaat.

"Halo?"

"Y-ya?"

"Xiao Huang, itu kamu?"

"Kamu menelepon ke nomorku, maka siapa lagi yang akan menjawabnya selain aku?"

"....tidak, maksudku... Oke maaf."

"Untuk apa minta maaf?"

Junjie tersenyum sumringah, rasanya begitu lucu melakukan panggilan suara seperti ini. Dia bahkan bisa membayangkan Zhiguang di seberang sana mungkin sedang merasa sangat canggung.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang