09 - SOULMATE

915 72 12
                                    

Tema untuk beberapa chapter ke depan adalah....

OMEGAVERSE (Alpha × Alpha)

Don't forget to vote and commentt!!!!







Di dunia ini telah ada begitu banyak ketidaksetaraan. Dari segi gender, ekonomi, status sosial, dan masih banyak lagi. Ketika orang-orang selalu merasa dirinya lebih hebat dari yang lemah, sebagian dari mereka akan memilih untuk menindasnya alih-alih melindunginya.

[Telah ditemukan sebuah jasad laki-laki di gedung kosong, diketahui jasad ini berinisial ZHL dengan kode gender nasional Omega Resesif–Level A.]

Berita terkini ditayangkan di televisi pada setiap pagi. Ini baru pukul 10 pagi dan sudah diedarkan dua berita kematian dengan kode gender nasional Omega.

"Kalian para Alpha sangat beruntung tapi terkutuk di saat yang bersamaan. Aku benar-benar membenci Alpha," oceh seorang gadis bertubuh kecil yang tengah memasukkan buket bunga kedalam keranjang sepedanya. "Terkecuali kamu, Huang-Ge. Aku menyayangimu," lanjut gadis itu.

Junjie tersenyum kecil mendengarnya, dia menunjukkan layar ponselnya yang menampakkan bukti transfer. "Aku sudah mengirim bayaranmu bulan ini, Yang Zi. Gunakan itu dengan baik," ucap Junjie lembut.

Gadis itu—Yang Zi mengangguk semangat. "Aku akan menggunakan uangnya untuk membayar tagihan rumah sakit dan hutang Ibuku."

Melihat antusias Yang Zi setiap pagi cukup membuat Junjie merasa ikut bersemangat. Gadis itu adalah Omega Dominan level A, walau orang-orang kerap mengiranya Omega Resesif.

"Ingat untuk selalu menjaga keselamatan."

"Aku mengerti."

Yang Zi membawa sepedanya melaju meninggalkan toko bunga Junjie dengan keranjang bunga penuh yang ia bawa. Pekerjaan setiap pagi Yang Zi adalah mengantar pesanan buket bunga ke orang-orang. Sementara Junjie, sebagai pemilik toko bunga, bertugas untuk merangkai buket itu setiap paginya.

"Junjie," panggil seorang wanita paruh baya. "Aku kemari untuk mengambil pesanan bungaku."

"Masuklah dulu, di luar sangat dingin."

Dengan penuh kelembutan, Junjie menuntun wanita tua itu masuk ke dalam tokonya, membantunya duduk di sofa dan memintanya menunggu sebentar sementara ia mengambil pesanan tersebut. "Ini pesanan anda."

Wanita itu tersenyum melihat rangkaian bunga Calla Lily kesukaannya. Dia menghirup aroma bunga itu dalam-dalam lalu tersenyum menatap Junjie.

"Selalu indah, terima kasih banyak."

Junjie ikut tersenyum, setelah melakukan pembayaran, wanita tua itu meninggalkan toko bunganya. Kini Junjie sendirian di tokonya, dia dengan rutin kembali mengecek kondisi bunga-bunga yang tengah dipajang.

Musim dingin telah tiba, dan natal akan tiba dalam waktu 3 hari lagi. Orang-orang mulai mengambil jadwal libur dari kantornya untuk berkumpul bersama keluarga. Menghabiskan satu hari yang spesial bersama-sama di dalam rumah yang hangat.

Mengingat hal itu membuat Junjie tersenyum kecut. Yang Zi juga tentunya akan meminta libur satu hari sebelum natal, gadis itu pasti akan menghabiskan waktu bersama ibunya di rumah sakit, memakan kue jahe bersama sambil bertukar hadiah.

Betapa indahnya memiliki keluarga yang utuh. Tangan lentiknya mengusap bingkai yang terpajang di meja kerjanya. Gambar seorang wanita yang tengah tersenyum sumringah berada di dalam bingkai itu, wanita itu benar-benar cantik dengan senyumannya yang sangat lepas.

"Ibu," gumam Junjie.

Kring!

Suara bel ketika pintu toko didorong menyadarkan Junjie dari lamunannya. Terlihat sosok laki-laki bertubuh tinggi dengan balutan coat tebal yang menutup tubuhnya tengah menatap kearahnya.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang