10 - SOULMATE (2)

652 61 9
                                    

WARNN 🔞🔞 AREA (sedikit)

Don't forget to vote and comment guyss :)








Suara dering telepon menjadi alarm pagi bagi Zhiguang. Dia meraih ponselnya yang ada di nakas dan melihat sekilas layarnya. Itu panggilan telepon dari salah satu orang suruhannya.

Zhiguang menggeser ikon hijau, menerima panggilan itu dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Tuan Xia, maaf mengganggu waktunya."

"Tidak apa-apa, katakan."

"Ada seorang gadis disini, dia terus bersikeras berkata kalau dia mengenal si pemilik toko. Apa yang harus saya lakukan?"

"Berikan ponselnya pada gadis itu."

Tak ada jawaban dari sisi lawan hingga terdengar suara teriakan seorang gadis.

"KAMU BAJINGAN KEPARAT!! APA YANG TELAH KAMU LAKUKAN PADA HUANG-GE!!!"

Zhiguang reflek menjauhkan ponsel itu dari telinganya. Setelah beberapa saat dia kembali mendekatkannya.

"Apa hubunganmu dengannya?"

"HARUSNYA AKU YANG BERTANYA SEPERTI ITU PADAMU DASAR BRENGSEK!!"

"Bisakah kamu berhenti berteriak? Huang Junjie ada bersamaku saat ini."

Gadis di seberang telepon diam sejenak, beberapa saat kemudian mulai terdengar suara isak tangis.

"Tolong, kumohon padamu... bebaskan Huang-Ge, dia tidak melakukan apapun... dunia hanya begitu kejam padanya..."

"Apa maksudmu?"

"Aku akan melakukan apapun... tapi tolong... bebaskan Huang-Ge."

Sebelah alis Zhiguang terangkat, matanya melirik kearah Junjie yang masih tertidur dengan lelap di sebelahnya. Efek samping obat pereda rut yang diberikan oleh Zhiguang semalam memang membuat orang yang meminumnya akan tertidur pulas tanpa mengenal waktu.

Jadi Zhiguang memanfaatkan kesempatan ini. Dia berkata dengan santai sambil keluar dari balik selimut.

"Kalau begitu tunggu aku di toko itu."

Panggilan terputus. Zhiguang mulai mempersiapkan diri untuk pergi menuju toko bunga milik Junjie. Dia melirik sekilas pada laki-laki itu, masih tertidur dengan lelap di ranjangnya.

Begitu Zhiguang keluar dari kamarnya, seorang wanita yang sudah berkepala lima menyapanya. "Selamat pagi, Tuan."

"Pagi, bibi Lu. Tolong siapkan makanan yang mudah dicerna dan letakkan di kamarku. Pastikan Xiao Huang memakannya, aku ada keperluan di luar sebentar."

Bibi Lu mengangguk paham, memerintahkan pelayan lain untuk mulai menyiapkan perintah tuannya. "Saya juga akan menyiapkan air hangat untuk mandi dan satu stel pakaian untuk beliau."

Zhiguang tersenyum. "Terima kasih," ucapnya lembut membuat Bibi Lu turut tersenyum padanya.

Bibi Lu dan sebagian pekerja di apartemennya berkode gender nasional Beta, selayaknya manusia biasa yang tidak bisa mencium feromon dan tidak akan merasakan jadwal rut atau heat.

Jadi Zhiguang merasa tidak perlu khawatir meninggalkan Junjie yang tengah berada dalam jadwal rut nya di kamar sendirian.

Mobil melaju dengan kecepatan penuh, menuju toko bunga milik Junjie. Begitu tiba, ada beberapa penjaga di luar sana membuat beberapa orang meliriknya.

"Silahkan, Tuan."

Zhiguang dipersilahkan duduk di hadapan sosok gadis. Dari bau feromonnya seperti Omega Dominan yang setidaknya berada di level A.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang