29 - MAFIA LOVES ME (2)

476 59 33
                                    

kaGe komen katanya dia cemburu karena perhatianku cuma buat kalian dan GuangJie hahahaa

Ini lanjutan chapter sebelumnya ya guyss jangan lupa vote and comment lohh🫰






Junjie membuka matanya perlahan kala merasakan sinar matahari menerpa wajahnya hingga terasa panas. Mencoba untuk mengubah posisi tidur, namun rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh membuatnya sadar sepenuhnya.

Ingatan-ingatan tentang malam sebelumnya seolah terekam jelas dan kini sedang diputar dalam kepala. Bagaimana Zhiguang merengkuhnya begitu erat saat klimaks tiba, dan betapa Junjie menyukai sensasi ketika putingnya dihisap hingga ia terus meminta Zhiguang untuk melakukannya.

"Bisa gila aku," gumamnya lirih.

Pandangan mengedar untuk memperhatikan kamar yang sedang ditempati. Ia tidak dapat melihat dengan jelas kondisi kamar itu semalam karena pencahayaan yang minim. Dan ketika pagi tiba dengan sinar matahari yang mengintip dari celah jendela, Junjie bisa mengetahui betapa mewahnya kamar ini.

Dindingnya diberi cat berwarna dark chocolate dengan perpaduan barang kamar yang memiliki kandungan warna emas, memberi kesan mewah dan mengintimidasi. Jendela yang menjulang hingga menyentuh plafon kamar menunjukkan bahwa ruangan ini begitu luas dan tinggi. Chandelier mewah berwarna putih keemasan menggantung indah di langit-langit guna memberi pencahayaan pada tiap sudut kamar.

Junjie bahkan mengerti bahwa Zhiguang membangun ruangan ini benar-benar untuk berisitirahat. Karena kamarnya begitu menenangkan dan nyaman hingga Junjie nyaris tertidur kembali jika tidak mengingat jadwal kuliahnya yang akan dimulai pada pukul 10 pagi.

"Sial, aku harus cepat."

Ia melompat dari ranjang dan berakhir dengan suara benturan karena tubuhnya seketika jatuh ke lantai. Rasa sakit tentu menyapanya kembali, seolah memerintahkan Junjie agar terus berbaring dan memulihkan diri tanpa melakukan aktivitas apapun. Tanpa memperdulikan rasa sakit itu, Junjie memakai celananya yang disampirkan pada sofa agar tidak kusut.

Namun kegiatannya terhenti setelah menyadari bahwa kemejanya menghilang. Satu-satunya kemeja dengan kondisi bagus yang ia miliki karena baru dibeli beberapa bulan lalu.

Junjie saat ini bertelanjang dada dan menyadari bahwa seluruh tubuhnya telah dipenuhi bekas gigitan berwarna merah keunguan. Berawal dari leher menuju bahu lalu kedua puting dada yang membengkak dan berakhir pada paha dalamnya. Kondisinya saat ini hanya bisa digambarkan dengan satu kata, kacau.

Pintu kamar dibuka oleh sosok wanita yang mungkin sudah berusia setengah abad, ia membungkuk hormat pada Junjie dan menyodorkan sebuah kemeja baru berwarna biru langit yang begitu cerah. "Semalam sepertinya Tuan Xia merobek kemeja anda, jadi beliau memerintahkan saya untuk membelikan yang baru agar bisa anda kenakan saat ini," jelasnya seolah mengetahui raut kebingungan di wajah Junjie.

"Uhm... terima kasih banyak."

Wanita itu menggeser tubuhnya agar para pelayan di belakangnya bisa masuk. Ia kembali menjelaskan, "Tuan telah meminta saya menyiapkan sarapan pagi yang mudah dicerna untuk anda." Berbagai jenis hidangan mewah tersaji di hadapannya saat ini. Makanan yang bahkan hanya bisa ia lihat pada Billboard di tengah kota atau dalam iklan yang melintasi ponselnya.

"Tapi aku harus segera berangkat ke kampus, butuh waktu cukup lama jika memulai perjalanan dari sini." Junjie menampakkan wajah yang kecewa. Ia sangat ingin menikmati makanan ini, namun kelasnya akan dimulai 30 menit lagi dari sekarang.

"Tidak perlu khawatir, kami akan menyiapkan mobil dan supir untuk mengantar anda menuju kampus. Silahkan nikmati hidangannya terlebih dahulu," tutur sang kepala pelayan begitu ramah. Menyuruh pelayan lainnya keluar, hanya menyisakan dirinya dan Junjie di dalam kamar karena Zhiguang memintanya untuk mengawasi si cantik.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang