05 - RUMOR (2)

854 72 4
                                    

Ini lanjutan chapter sebelumnya yaaa

Don't forget to vote and comment guyss






Langit di luar sana mulai berubah warnanya menjadi jingga. Jalanan kota Shanghai kembali padat oleh berbagai kendaraan mobil yang sedang menempuh perjalanan pulang ke rumah masing-masing.

Junjie mengerjapkan matanya kala merasa cahaya matahari sore menerpa wajahnya. Jendela di kamar itu tidak ditutup sehingga cahaya matahari dengan mudah menyinari seluruh sudut ruangan.

Langit-langit kamar itu terasa tidak asing, setelah beberapa kali mencoba mengingat akhirnya Junjie tersadar.

Buru-buru dia bangkit dari tidurnya, tubuhnya telah dibalut dengan pakaian casual yang baru. Tapi rasa nyeri di pinggangnya masih terasa begitu menyakitkan.

Matanya beralih pada sebuah nampan berisi berbagai jenis makanan yang tersedia di meja samping ranjang. Tanpa tahu malu Junjie segera menyantapnya. Tidak ada orang lain di kamar itu selain dirinya, jadi tentu makanan itu disiapkan untuknya.

Setelah menyantap habis makanan yang dihidangkan, langkahnya dibawa keluar dari kamar. Begitu pintu terbuka, terlihat sosok laki-laki tampan yang tengah tertidur di kursi kerjanya. Tangannya terlipat di depan dada dengan wajah yang tertunduk.

Zhiguang tetap terlihat tampan ketika tidur, namun ketika wajahnya terkena sinar matahari sore yang indah, itu membuatnya terlihat berjuta kali lebih tampan.

Junjie mendekat kearah mejanya, merapikan dan mengelompokkan berkas-berkas yang berserakan. Ini semua pekerjaan yang diberikan olehnya pagi tadi, namun karena mereka malah melakukan hal itu, Zhiguang jadi terlambat menyelesaikannya.

Selesai membereskan berkas-berkas itu, Junjie pergi menuju ruang istirahat untuk membersihkan sampah kotak makanannya. Begitu dia keluar dari ruang istirahat, terlihat Zhiguang sudah kembali membuka matanya.

"Kamu sudah bangun?" tanya Zhiguang dengan suara serak khas bangun tidur. Tangannya mengusap wajah yang terlihat sangat lelah.

Junjie hanya membalasnya dengan deheman, membantu Zhiguang berdiri lalu berkata, "Kamu istirahatlah. Aku akan melanjutkan pekerjaan yang tertunda."

Barangkali dia juga merasa sangat lelah, jadi Zhiguang hanya menurut ketika Junjie menuntunnya untuk berbaring di ranjang. Setelah memastikan bahwa kekasihnya telah tertidur, Junjie kembali melanjutkan kegiatannya.

Bersih-bersih ruangan.

Menjadi sekretaris menuntutnya untuk selalu siap dan cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Sementara menjadi kekasih Zhiguang menuntutnya untuk kuat di ranjang. Jadi sebagai kekasih Zhiguang, Junjie harus cekatan dan kuat dimanapun dan kapanpun.

Junjie memiliki kepribadian yang bersih, dia tidak suka melihat ada sampah atau barang tak berguna menumpuk. Jadi setelah membersihkan semuanya, dia berniat untuk membuangnya sebelum pintu ruangan diketuk dari luar.

"Permisi, Tuan Xia. Apa saya boleh masuk?"

Junjie melirik sekilas kearah ruang istirahat, Zhiguang sedang tertidur dengan pulas di dalam sana, tidak mungkin dia harus membangunkannya. "Masuklah," kata Junjie.

Pintu itu terbuka menampakkan sosok laki-laki berusia sekitar 45 tahun yang sedang membawa nampan berisi berbagai camilan ringan. Jika yang baru dia makan adalah makanan berat maka kali ini dia disuguhkan dengan dua buah piring camilan ringan yang sangat harum.

"Oh, sekretaris Huang. Ini pesanan Tuan Xia, beliau meminta saya membawakannya kesini."

"Iya, letakkan saja di mejanya." Junjie meletakkan map file di salah satu rak yang tersedia sambil sudut matanya memperhatikan gerak-gerik pelayan itu. "Terima kasih," ucap Junjie lembut.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang