28 - MAFIA LOVES ME

433 52 24
                                    

Request by hana_j1_ dan NanaNyaRudi

Please vote and comment to support my lovely bride -kaGe



"Zhiguang, siapa orang itu?" Arah mata sang sekretaris terus berarah pada sosok ramping yang tengah berbaring di ranjang atasannya. Zhiguang bangkit sambil mengikat tali bathrobe yang terlepas dan berjalan santai menuju lemari tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan tadi. "Hei, kamu tidak boleh membiarkan orang asing masuk ke teritori pribadimu."

"Aku yang membawanya." Kata-kata itu seolah menampar wajah sang sekretaris. "Kamu punya masalah?" tanyanya balik.

"Tidak." Minghao sebagai sekretaris sekaligus sahabatnya kini hanya bisa menelan ludah secara kasar. Memangnya apalagi yang bisa dia lakukan jika ternyata yang bersangkutan sendiri yang membawanya masuk? "Ingat, kamu memiliki banyak jadwal hari ini."

"Ya."

Zhiguang rasa jawaban pendek itu sudah cukup untuk membuat Minghao keluar dari kamarnya, namun ternyata pria itu tetap diam tak bergeming, hingga menimbulkan pertanyaan dalam otak Zhiguang. "Apalagi?" tanyanya geram.

"Kamu harus menahan diri, Zhiguang. Bercinta semalaman tanpa henti bisa membuat seseorang lemas di pagi hari," jelas Minghao setelah melihat garis cakaran di punggung sahabatnya. Siapapun pasti dapat mengetahui alasan cakaran itu berada disana, apalagi setelah melihat ada sosok lain di atas ranjang yang masih tertidur begitu pulas.

Namun jawaban Zhiguang setelahnya membuat rahang Minghao nyaris copot karena menganga terlalu lebar, "Tapi aku merasa sangat segar setelah bercinta dengannya. Ada masalah?"

Malam tadi ada begitu banyak masalah dalam organisasinya. Zhiguang yang biasanya tidak pernah mau mengerjakan berkas setelah pukul 9 malam bahkan terus terjaga hingga denting jam berbunyi tepat saat tengah malam. Hal ini menyadarkan bahwa ia telah bekerja terlalu lama, dan otaknya membutuhkan sesuatu untuk menenangkan.

Alkohol dan sex. Antara keduanya.

Jadi tanpa mau menunggu supir atau apapun, Zhiguang membawa mobilnya sendiri melaju menuju klub favoritnya walau dinginnya malam terus menerjang.

Suasana klub saat ini cukup sepi entah karena apa. Hanya terdapat beberapa kelompok orang yang sudah mabuk total dan pelayan yang mondar-mandir mengantarkan pesanan untuk para pemabuk gila itu. Zhiguang malas memesan ruangan VIP dan memilih untuk duduk di sudut ruangan dengan sofa besar yang bahkan bisa menampung dua orang untuk tidur berpelukan.

"Silahkan, pesanan anda."

Suara yang jernih selayaknya air di sungai pegunungan menyapa indra pendengarannya. Begitu menenangkan dan menyegarkan otaknya yang dilanda stress berat. Zhiguang mendongakkan kepalanya dan ia bertatapan langsung dengan manik coklat seindah kacang almond yang juga tengah menatapnya.

"Ada sesuatu yang anda butuhkan?"

"Kamu."

"Ya?"

"Temani aku disini."

Wajah pria itu yang tadinya tersenyum tipis kini berubah menjadi masam. Ia tak lagi bersikap profesional dan melempar tatapan tajam pada Zhiguang. "Saya adalah pelayan bukan penghibur," ucapnya ketus lalu pergi meninggalkan Zhiguang yang termenung di sofanya.

Terlihat pelayan itu, Junjie, kini telah kembali ke meja bartender, kembali mengambil nampan berisi minuman dan pergi mengantarnya lagi ke meja lain. Zhiguang tidak suka saat melihat Junjie juga tersenyum pada pelanggan lain. Ia merasakan sejenis ketertarikan sejak menatap mata indahnya itu.

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang