Another oneshoot!!!
Don't forget to vote and comment :)
Layar laptop yang terus menyala membuat mata seseorang bisa terkena radiasi jika menatapnya terlalu lama. Namun itu tidak berpengaruh pada Zhiguang. Terhitung sudah 7 jam dia duduk di depan laptop, mengetik banyak file untuk pekerjaannya di kantor.
Semakin tinggi jabatan seseorang maka semakin banyak juga tanggung jawab yang dibebankan. Zhiguang adalah direktur utama dari perusahaan programmer terkenal di China. Wajar saja jika dia bahkan melupakan makan malam karena pekerjaan yang menumpuk.
Namun Junjie yang melihat hal itu menjadi jengah, dia meletakkan secangkir teh herbal di hadapan kekasihnya sambil menatap dengan tajam.
"Minumlah," ucap Junjie ketus.
"Nanti akan kuminum," balas Zhiguang tanpa melihatnya. Matanya yang tajam seperti elang itu seolah terpaku dan hanya bisa menatap kearah layar laptop.
Dengan sisa kesabaran yang ada, Junjie menenggak teh itu hingga setengah, menarik leher Zhiguang hingga laki-laki itu menatapnya. Detik berikutnya Junjie menyatukan kedua bibir mereka, memaksa kekasihnya untuk menelan teh itu. Tubuhnya duduk tepat di atas pangkuan Zhiguang hingga laki-laki itu harus melingkarkan tangannya di pinggang Junjie agar tidak terjatuh dari pangkuannya.
"Ugh..." Zhiguang mengernyitkan matanya.
Rasa pahit dan asam teh herbal memenuhi rongga mulut keduanya. Ciuman yang begitu dadakan dan kasar itu menyebabkan sisa teh yang tak tertelan mengalir dari sudut bibir mereka.
Setelah memastikan laki-laki bermarga Xia itu menelan seluruh teh herbal buatannya, Junjie baru melepaskan ciuman mereka. "Untuk apa yang tadi itu?" tanya Zhiguang sambil membersihkan sisa-sisa air yang mengalir di sudut bibirnya.
"Sekarang akhirnya kamu melihatku, hm?" Junjie bangun dari pangkuan Zhiguang sambil melipat kedua tangannya di dada, balas bertanya dengan nada ketus. "Tidakkah kamu ingat untuk beristirahat? Kamu bahkan melewatkan makan malam."
Laki-laki itu kembali berbalik menatap layar laptop. "Aku sibuk sayang, banyak pekerjaan yang harus segera diselesai–"
"–Tuan Xia! Astaga, anda bisa menyelesaikan proposal dan berkas penerimaan kerja sama itu nanti!" Suara sang sekretaris terdengar dari ponsel yang kini digenggam oleh Junjie. Teleponnya tersambung dengan pihak lain, setelah mendengar direkturnya bekerja hingga melewatkan makan malam, sang sekretaris memekik marah.
"Jika saya tahu akan terjadi hal seperti ini, saya tidak akan membiarkan anda membawa berkas-berkas itu pulang!"
Gerakan tangan Zhiguang di keyboard laptop terhenti, kini seluruh perhatiannya tercurahkan pada laki-laki cantik yang tengah berdiri di hadapannya. Junjie mematikan sambungan telepon itu setelah mengucapkan terima kasih dan berkata akan lebih memperhatikan Zhiguang di rumah.
Junjie melenggang pergi meninggalkan ruangan kerja kekasihnya setelah berkata, "Lanjutkan saja pekerjaanmu. Tapi jika kamu sakit nanti, jangan bertingkah manja kepadaku."
Pintu itu dibanting dengan keras hingga Zhiguang terperanjat di kursinya. Kepalanya sudah tidak terasa pusing seperti tadi, efek teh herbal yang dibuat oleh Junjie sepertinya benar-benar bekerja.
Jadi Zhiguang mulai merapikan berkas-berkas dan laptopnya lalu menyusul kepergian sang kekasih tercinta.
Setelah disadari akhir-akhir pekerjaannya memang terlalu banyak hingga mereka tidak punya banyak waktu bersama.
Terlihat Junjie yang kini mulai merapikan tempat tidurnya, menyamankan posisi tubuhnya untuk bermimpi indah malam ini. "Xiao Huang," panggil Zhiguang lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR DAY [GuangJie]
FanfictionMengandung unsur 🔞🔞 Kumpulan cerita dewasa antara Xia Zhiguang dan Huang Junjie. Cerita ini bertema oneshoot yang tiap chapternya berbeda-beda dan berisi konten dewasa. Harap bijak dalam membaca!!!! (Minor dilarang mendekat, kalau ngeyel dosa tan...