08 - KEKASIH (2)

700 64 8
                                    

Ini lanjutnya chapter sebelumnya yaa atas request salah satu reader di akun Rara @itsguangjie in tiktok

Don't forget to vote and comment guyss








Ketika pagi tiba, tubuh Junjie sepenuhnya ditindih oleh Zhiguang. Kaki kanannya berada diatas kaki Junjie, sementara tangannya memeluk Junjie dengan begitu erat.

"Xiao Guang..." panggil Junjie seraya mengguncang tubuh kekasihnya. Namun laki-laki itu tak bergeming, masih terlelap dalam tidurnya yang tenang. "Xiao Guang... aku mau mandi."

"Hmm..."

Tidak bisa, Zhiguang tidak akan bangun. Jadi Junjie dengan perlahan mendorong tubuh itu menjauh dan membebaskan dirinya sendiri. Segera dia pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pulang pagi ini.

Begitu urusannya di kamar mandi selesai, Junjie terkejut bukan main ketika melihat Zhiguang masih tetap dalam posisi tidurnya. "Astaga... Xiao Guang, bangunlah! Hari sudah pagi!"

"Kamu pergilah dulu..."

Zhiguang menutup wajahnya dengan bantal dan kembali terlelap. Jadi ini adalah sisi asli laki-laki itu ketika berada di rumah, biasanya ketika di apartemen Zhiguang adalah yang paling pertama bangun.

"Yasudah, 15 menit lagi kamu harus turun!"

Zhiguang membalasnya dengan deheman singkat. Junjie membuka pintu kamar berbarengan dengan seorang pelayan yang lewat.

"Selamat pagi, Tuan muda."

"Oh, selamat pagi." Junjie ikut mengangguk dan tersenyum. Langkahnya turun menuju lantai utama, di meja makan terlihat Tuan Xia yang sedang membaca koran sambil menikmati teh paginya.

"Selamat pagi, Junjie." Tuan Xia yang pertama kali menyapanya ketika Junjie baru tiba di lantai utama.

"Selamat pagi, emm... Ayah."

Senyuman hangat terukir di wajah Tuan Xia yang mulai keriput karena usia namun tetap membuatnya terlihat tampan. Di belakangnya terdapat sosok wanita yang tengah sibuk berkutat di dapur dengan celemek yang melingkar di pinggangnya.

"Selamat pagi, Ibu."

Nyonya Xia menoleh kala mendengar sapaan paginya, rasanya sudah sangat lama seseorang menyapanya selembut ini. "Selamat pagi anakku, duduklah dan sarapan akan segera siap."

Junjie dengan inisiatif mengambil pisau di tangan Nyonya Xia, lalu mulai mengiris daun bawang untuk topping sarapan pagi ini. "Aku akan membantu."

"Astaga tidak perlu repot, nak."

"Tidak apa-apa, Bu."

Semua gerakannya terlihat alami, seolah dia memang sudah terbiasa memasak untuk sarapan sehari-hari jadi Nyonya Xia tidak akan mengganggunya.

Tuan Xia menoleh ke sekeliling ketika Junjie dan istrinya telah duduk mengisi kursi masing-masing untuk menyantap sarapan. "Dimana anak itu?" tanya Tuan Xia.

"Aku disini."

Suaranya terdengar serak selayaknya ketika baru bangun tidur. Zhiguang berjalan dengan santai menuju meja makan, melihat Junjie telah duduk manis sambil menyiapkan sarapan untuknya membuat senyuman merekah di wajah tampannya.

"Selamat pagi, sayangku," sapa Zhiguang sambil mengecup kedua pipi kekasihnya.

Junjie tersenyum malu, dia mengusap lengan Zhiguang yang bertengger di pundaknya. "Selamat pagi, duduklah."

OUR DAY [GuangJie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang