Stev & Iyel

358 18 0
                                    

"Steevieeeee" Gadis yang baru saja berteriak itu segera memeluk Stevie.

"Aku kangen banget sama kamu" Ucapnya manja sambil bergelayutan di lengan Stevie yang sedikit berotot.

Stevie, atau biasa dipanggil Stev. Adalah Cewek yang berpawakan seperti laki-laki. Dia tinggi, maskulin dan kuat. Stevie belajar bela diri semenjak sekolah dasar dulu, sementara saat masuk SMA dia mulai tertarik dengan dunia musik dan memutuskan untuk menjadi gitaris.

Stevie tak menghiraukan gadis itu, dia tetap fokus pada handphonenya. Gadis yang sedang gelayutan itu cemberut kesal

"Steviee, lihat sini dong" Ucapnya hendak memegang pipi Stevie sebelum niatnya urung, karena Stevie sudah terlebih dahulu menghindar.

"Gue ada urusan Mer" Ucap Stevie dengan pelan melepaskan tangan Mery.

Mery menurut, dia faham jika sudah seperti itu maka Stevie memang benar-benar tidak bisa diganggu.

"Kapan-kapan luangin waktu buat gue Stev" Cicit Mery pelan, memegangi ujung kaos hitam Stevie.

"Okay" Stevie tersenyum, dan menyempatkan diri mengusap kepala Mery sebelum pergi.

*

*

*


Vroomm

"U-uwaa"

"Wah Kak maaf, tiba-tiba aja mogenya lewat saya jadi kaget" Tutur pengemudi Ojol itu, sesekali menengok ke belakang. Memastikan penumpangnya tetap aman.

Gabriel, cowok feminim yang saat ini sedang menaiki ojol itu segera menjawab sambil membenarkan helmnya "A-aman kok Mas"

'Waduu kaget bangett, rasanya jantungku mau copot' Teriak Gabriel dalam hati.

Gabriel atau kerap disapa Iyel itu baru saja sampai di depan fakultasnya. "Makasi ya Mas" Ucapnya beberapa kali setelah menyerahkan helm hijau dan selembar uang 50 ribu kepada pengemudi Ojol.

"Kak uangnya kelebihan." Ucap pengemudi ojol itu begitu melihat lembaran uang pemberian Gabriel.

Gabriel menggeleng "Engga apa-apa buat Masnya aja"

Pengemudi Ojol itu tersenyum sumringah. Baru kali ini ada penumpang yang memberikam tips lebih mahal dari tarifnya. "Makasih banyak ya Kak"

Gabriel mengangguk, dia segera berdada-dada kepada pengemudi Ojol yang hendak pergi itu "Hati-hati ya Mas" Ucapnya senang.

"Iyel?" Sapa seseorang dengan sedikit ragu.

Gabriel menengok ke arah sumber suara dan ia mendapati bahwa itu adalah Jena, sahabatnya semenjak menjadi Maba tahun kemarin.

"Tumben naik Ojol Yel, supir lo mana?" Tanya Jena heran.

Setahu Jena, Gabriel adalah tipe yang sangat disayang keluarganya, hingga Ospek saja dulu tidak diperbolehkan ikut.

Gabriel cemberut "Iya Jena, Pak supirnya lagi nganter mama ke luar kota. Soalnya mobil mama rusak, kesel deh. Mana tadi ya Jen, masa di jalan aku hampir jatoh. Soalnya ada motor yang suaranya gede itu ngagetin supir ojol aku." Jelas Gabriel dengan heboh.

Jena terkekeh "Kenapa ga naik Ojol yg mobil aja?"

"Emang bisa ya?, tadi yang mesenin Ojolnya Bibi jadi Iyel ngga tahu. Kayaknya Bibi lupa" Mengetahui fakta itu Gabriel semakin cemberut.

Jena segera menggandeng tangan Gabriel "Udah ah, keburu mulai konsernya. Ayo ke food court, katanya hari ini Glaziela tampilll. Ga sabar bangett mau liat Kak Stevie"

Gabriel sebenarnya tidak terlalu faham dengan musik. Sejauh dia hidup, musik yang dia tahu hanya orkestra dan lagu-lagu yang biasa di nyanyikan di gereja saja. Tapi demi menemani sahabatnya ini dia rela ikut pergi, sekalian refreshing mencoba hal baru pikirnya.

*

*

*


Cewek itu segera berlari setelah memarkirkan motor ninja hitamnya di parkiran. Dengan sedikit terengah dia berlari menuju ke belakang panggung.

"Sorry banget, gue telat" Ucapnya begitu sampai.

Beberapa Cowok dengan setelan baju hitam itu segera menengok "Stev, akhirnya lo dateng!" Ucap salah satu Cowok yang saat ini sedang memegang bassnya.

Stevie menaruh tas selempangnya di loker "Ada sedikit masalah di rumah" Jelasnya.

Rico, menepuk pundak Stevie yang tingginya hampir sama dengannya "Kita tahu kok, lagian keluarga lo masuk headline minggu ini di berita" Kekehnya.

Stevie tak menyangkal, keluarganya memang memiliki pengaruh politik cukup kuat. Itulah mengapa banyak berita meliput kabar perceraian kedua orang tuanya.

Gerald menepuk tangan sekali, mengembalikan fokus teman-temannya "Okay, karena sudah lengkap kita bisa mulai prepare. Banyak penonton yang udah nunggu di luar"

Gerald adalah ketua band Glaziela. Ciri khasnya adalah matanya yang selalu menutup seolah sedang tersenyum. Kadang orang banyak yang bingung bagaimana Gerald bisa tetap melihat saat matanya tertutup.

"Oke" Ucap beberapa orang bersamaan.

"Yosh, mari tunjukkan penampilan terbaik kita malam ini" Teriak Yudha sang drummer.

Mereka berempat mulai menaiki tangga menuju panggungnya. Dengan Stevie sebagai gitaris, Rico bassis, Gerald vokalis, dan Yudha sang drummer.

Cewek Ganteng dan Cowok Cengeng || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang