Kita Ini Apa?

216 24 0
                                    

Begitu selesai manggung Gabriel segera meminta Stevie untuk pergi dari backstage. Itulah mengapa sekarang mereka berdua sedang duduk di bangku taman tak jauh dari panggung.

Kondisi taman memang sudah sepi, karena jam juga sudah menunjukkan pukul setengah enam sore.

Kebanyakan dari penonton konser sudah pulang. Sementara anggota band kain masih mengobrol di backstage.

"Lo kenapa?" Stevie bertanya sambil membuka tutup botol air mineral yang sempat ia bawa dari backstage tadi.

Gabriel hanya menggeleng sambil berusaha membuka botol air mineralnya sendiri.

Menyadari Gabriel yang kesusahan, Stevie dengan sigap menukar botol yang sudah dia buka dengan botol milik Gabriel.

"Ambil itu, belum gue minum" ucap Stevie, beralih membuka tutup botol yang baru saja dia ambil dari Gabriel.

Gabriel melihat Stevie yang sedang mendongakkan kepala untuk menegak minumannya. Terlihat begitu indah hingga membuat Gabriel terpana melihatnya.

Sebelum Stevie sadar bahwa Gabriel sedang memandanginya. Gabriel segera memalingkan pandangannya ke bawah.

Stevie menyeka bekas air di bibirnya sambil menatap balik Gabriel dengan heran "Gak jadi minum?"

Gabriel tidak meminum air di botol itu, dia hanya memandangi air itu sambil memainkan tutup botolnya.

Stevie menghela nafas, dia kemudian menyandarkan dirinya dan mendongakkan kembali kepalanya menghadap ke langit.

Angin berhembus cukup sejuk, suara yang terdengar hanyalah gesekan daun disertai suara burung yang memanggil kawanannya untuk kembali ke sangkar.

Perlahan Stevie menutup matanya. Memang sudah watak Stevie tidak suka memaksa, dia memilih untuk beristirahat sejenak sambil menunggu Gabriel siap untuk berbicara.

~~

"Kita... ini apa?" Gabriel tiba-tiba bertanya dengan lirih.

Pertanyaan itu membuat Stevie membuka mata dan melirik ke arah Gabriel tanpa merubah posisinya.

Sejujurnya Stevie pun tidak paham seperti apa status mereka sekarang. Diantara mereka, belum ada yang mengatakan kata 'pacaran' atau 'jadian' kemarin. Malah hanya Stevie sendiri yang mengungkapkan perasaannya.

"Gue belum denger lo bilang suka ke gue" jawab Stevie dengan tenang.

Gabriel menatap tak percaya "Stevie kan udah tau"

Stevie membenarkan posisinya, menatap mata Gabriel dengan lekat. "Gue pengen denger lo ngomong langsung" ucapnya dengan perlahan menggenggam tangan Gabriel sambil tersenyum.

Wajah Gabriel lagi-lagi memerah, dia sangat lemah terhadap setiap perlakuan Stevie.

Gabriel menggigit bibir bawahnya, dia enggan untuk menjawab. Tapi dia juga tidak bisa jika tidak menjawab.

"Aku..." wajah Gabriel semakin bersemu merah "aku suka Stevie" lanjutnya semakin lirih.

Gabriel langsung menubrukkan dirinya di pelukan Stevie begitu ucapannya selesai. Dia malu setengah mati rasanya.

Melihat reaksi Gabriel, Stevie tertawa dengan begitu puas. Dia mencoba menahan tawanya sendiri dengan menutup mulutnya, sementara satu lengannya lagi Stevie gunakan untuk memeluk punggung Gabriel yang masih setia menenggelamkan wajah di pelukannya.

"Okay, kita sekarang pacaran" Stevie mengatakan hal itu sambil sesekali terkekeh. Dia juga mencoba melepaskan pelukan Gabriel dengan pelan. "Lo bisa liat gue sekarang"

Tapi Gabriel malah semakin mengeratkan pelukannya, sambil menggeleng dengan cepat mengatakan "Engga mau, Iyel malu"

Tak ada jawaban balik dari Stevie. Tak lama, dapat Gabriel rasakan elusan lembut di kepalanya beberapa kali. Membuat Gabriel segera mendongak.

Stevie tersenyum. Senyum yang baru pertama kali Gabriel lihat, sangat manis.

"Ayo pulang, Sayang" ucap Stevie dengan lembut.

Gabriel langsung memalingkan wajah dan melepas pelukannya. Dia berdiri sambil mengulurkan tangannya ke Stevie "A-ayo" ucap Gabriel dengan kaku.

Stevie terkekeh, apa Gabriel sedang berakting sebagai seorang pangeran sekarang? Entahlah....

Cewek Ganteng dan Cowok Cengeng || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang