Pulang

157 12 0
                                    


"Gue bareng mobil Gerald aja"

Jena segera menatap Mery dengan penuh curiga "Lo enggak lagi pdkt sama dia kan"

Mery hanya melengos masuk ke bangku samping sopir "Entah"

Jena masih memandang Mery dengan curiga.

Rico yang memang mengetahui ada sesuatu segera menimpali "Udah enggak apa-apa, biar dua pasangan kasmaran jadi satu mobil Stevie. Ntar pasangan tersakiti sama pasangan jomblo naik mobil Gerald" tawa Rico.

Yah tidak ada masalah sih memang sejak awal planning mereka begitu kan.

Liburan di villa itu akhirnya usai, dalam perjalanan pulang Stevie menyetir ditemani Gabriel yang sibuk menyuapkan snack pada Stevie di sampingnya.

Sementara di belakang, Jena dan Mathew sudah tertidur pulas dengan saling bersandar satu sama lain. Sepertinya mereka kelelahan efek bermain di pantai tadi.

***

"Stevie enggak mau nginap?" Tawar mama, saat mobil yang mereka tumpangi berhenti untuk menurunkan Gabriel sebagai penumpang terakhir.

Stevie menolak dengan halus, dia menggeleng sambil berpamitan "Saya langsung pulang ma"

Mama tersenyum sambil menggoda "Nggak dicium dulu Iyelnya"

Gabriel langsung menoleh sambil menepuk lengan mamanya "Apa sih Ma"

Padahal Stevie sudah hampir bergerak mendekati Gabriel, tapi niatnya jadi urung karena sudah terlebih dahulu di kode oleh mama Gabriel.

"Bercanda kali" Mama tersenyum puas melihat reaksi Gabriel.

Stevie juga ikut tersenyum, kemudian pergi dengan mobilnya.

Setelah dirasa mobil Stevie sudah cukup jauh, Gabriel segera menenteng tasnya masuk ke dalam.

Mama mengikuti langkah Gabriel dengan senyum jahilnya "Enggak terjadi apa-apa?" Tanya mama dengan nada menggodanya.

Gabriel melirik mamanya sekilas, lalu mencoba mengalihkan topik "Papa mana Ma? Iyel kok gak lihat papa"

Mama menyedekapkan lengannya sambil sedikit membuang nafas "Tahu tuh, habis kamu berangkat dia juga berangkat ke gunung."

"Gunung lagi?" Tanya Gabriel seolah tak percaya.

Apa papanya ini sudah lupa dia punya anak istri dan rumah?

Mama hanya memutar bola matanya dengan malas "Kalau dikasih pilihan dari 1 sampai 10, kayaknya mama bakal ada di posisi keempat deh. Pertama gunung, kedua gunung, ketiga gunung, keempat baru mama"

Gabriel meletakkan tasnya disamping sofa "Terus Iyel nomer berapa?" Tanyanya yang merasa kesal.

Mama melirik kembali Gabriel dengan mata jahilnya "Kamu kan enggak perlu nomer papa, soalnya kamu udah jadi nomer 1 di hati Stevie"

Gabriel segera memutar badannya lalu berlari ke kamar "Mama ihh!"

*

*

*

Waktu sudah berjalan seminggu sejak liburan mereka, Jena kini sibuk mengabdikan diri di tempat-tempat sosial.

Sementara Mathew sibuk dengan job part timenya.

Jangan tanya soal Stevie, dia pastinya sibuk latihan dengan anak-anak Glaziela yang lain.

Hanya ada Gabriel yang rebahan di kamar sambil scroll aplikasi di handphonenya, dia tidak sedang mengikuti kegiatan apa pun.

Mamanya akhir-akhir ini semakin sibuk hingga jarang pulang, ditambah papanya sejak pergi kapan hari masih belum pulang sampai sekarang.

Cewek Ganteng dan Cowok Cengeng || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang