Senin.. yahh. Senin, hari paling dibenci para siswa setelah hari malas-malasan terlewati, siapa yang tidak membenci Senin? Mungkin ada saja yang menyukai hari itu.. tapi mayoritas siswa tidak menyukai hari itu bukan?
Salma sudah bersiap dengan jas almamater nya, rapi dengan hijab putih.. serta kacamata yang bertengger dihidung mancungnya, menambah kesan manis pada seorang Salma.
Menempuh perjalanan dengan rute ke sekolah, akhirnya Salma sampai pada sekolahnya, memberikan uang ongkos pada gojol itu dan langsung menembus jalanan yang sudah terlihat ramai.
Namun disaat langkah riangnya menuju kelas mendadak terhenti saat ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang lelaki, yang amat asing di pemikiran Salma, sepertinya anak baru.. pikirnya.
"Eh maaf!" Salma berbicara dengan sedikit menundukkan kepalanya, menghindari kontak mata dengan sang empu.
"Haha.. its oke! Gue boleh tanya?" Ucapnya setelah tawa kecil darinya telah reda.
"Lo anak baru ya? Mau nanya apa?" Tanya Salma humble
"Iya, gue mau tanya ruang guru."
"Ruang guru dari sini.. lo tinggal lurus aja terus belok kanan, itu nanti ada tulisannya." ucap Salma menjelaskan
"Oh oke.. thanks! Oh iya, gue Arzachel Dewa Cakrawala." ucap Arzachel
"Gue Sagara Salma Pavhitrra, udah dulu ya.. gue mau ke kelas." ucap Salma lalu melenggang pergi dari hadapan Arzachel
"Cantik!" Satu kata itu muncul dalam benak Arzachel, apakah ini yang dinamakan cinlok? Cinta Lokasi?
Setelah insiden itu, Salma bergegas memasuki kelas nya dilihat sudah ramai disana, ya ya ya benar tebakan kalian.. Salma datang selalu mepet.
"Aku kira kamu gak dateng, Sal." Salma kini menduduki bangku sebelah Nabila, mengeluarkan mineral yang ia beli saat perjalanan tadi, menegaknya hingga hampir setengah botol.
"Kamu capek banget ya? Habis ngapain emang?" Tanya Nabila melihat Salma yang kini menelungkup kan wajahnya ke lipatan tangan diatas meja.
"Gue abis lari-lari Nab." Cerita singkat Salma namun masih tetap dengan posisi yang sama.
"Kamu sakit Sal?" Tanya Nabila
"Ahh.. ga tau nih badan gue! Gaenak mulu perasaan." Ucap Salma menggerutu
Perut yang sakit dan kepala yang berdenyut hebat kini Salma rasakan, ia merasa.. ia tak salah makan kemarin, ia juga membuang kopi suruhan Paul bukan? Namun kenapa kondisi badannya seperti ini?
"Kamu kemarin minum kopi? Atau makan yang pedes?" Tanya Nabila
Lagi-lagi pertanyaan terus yang keluar dari mulut Nabila, tidak ada cerita asik lainnya.. eh gosip maksudnya.
"Gue kemarin emang bikin kopi tapi disuruh buang sama Savero, terus gue udah buang, ga jadi gue minum." Salma pun mengangkat kepalanya yang sangat teramat pusing itu.
"Gue juga ga makan yang pedes kok kemarin, emang dasarnya tubuh gue unik keknya." Sungut Salma kesal, masa.. tidak ada badai tidak ada petir, tiba-tiba sakit menghujam nya? Kan.. aneh!?
Beberapa menit.. panggilan untuk melaksanakan upacara pun terdengar, murid-murid berbondong-bondong keluar dari kelas menuju lapangan.
Upacara pun dimulai dengan hikmat, satu-persatu susunan sudah terlewati, tiba di penghujung upacara, doa.
'BRUKKK'
"Sal!? Aduh.. gimana ini?" Nabila terlihat bingung mendapati Salma yang sudah tak sadarkan diri disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur SEMESTA || end
FanfictionLove and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.