"Sav!! Bangunn!!" Salma kini menepuk keras lengan Paul.
Jam menunjukkan pukul 05.59 satu menit lagi menuju pukul enam tepat namun Paul masih belum terbangun dari tidur lelapnya.
Salma heran.. selalu begitu, Paul kalau tidur dikamarnya pasti susah untuk dibangunkan, kesabaran Salma sudah habis, ia menjambak rambut Paul sedikit keras.
"Awwss sakit cok! anjing Pavhitrra!" Kesal Paul, "salah siapa susah banget buat bangun? Kita upacara kalo lo lupa!" Ucap Salma lalu meninggalkan Paul.
Salma sudah siap dengan seragamnya, ia juga sudah membuat sarapan simpel, hanya ikan marinasi sisa kemarin ia goreng, ikan itu memang sengaja tidak digoreng habis oleh Salma kemarin, ia menyisakan beberapa, dan ada juga telur mata sapi.
Paul pun turun dari lantai dua rumah itu, sudah lengkap dengan seragam hari Senin yang rapi, menghampiri Salma yang sudah memakai jilbab nya itu.
"Jangan banyak-banyak sambelnya!" Peringat Paul pada Salma
"Ck.. iya-iya" Salma pun menaruh sambal instan itu, lalu mereka berdua melahap sarapan dengan obrolan didalamnya.
Setelah selesai, mereka berdua siap berangkat ke sekolah, Salma pun juga sudah memakai kacamata nya.
Salma menaikki siblack kali ini, untuk menuju ke sekolah nya, siputih ia biarkan beristirahat di garasi nya.
"Tumben pake siblack?" Celetuk Paul yang sedang memakai helmnya
"Siputih biar istirahat dulu, lama juga ga pake siblack" ucap Salma
Mereka berdua pun berangkat, membelah jalanan ibu kota yang belum ramai itu, tepat pukul 06.25 mereka sampai ke sekolah.
"Gue ke kelas dulu ya, Sav" ucap Salma
"Titip salam kalo ada pacar gue!" Paul memutar bola matanya malas.
"Iya udah sana.. kalo ada Nab, bilang sayangnya kangen gitu ya" Salma kini mengedikkan bahunya acuh, sepupunya ini memang tak mau kalah kalau sudah berdebat membawa pasangan.
---
"Kamu udah nyiapin apa aja buat ujian kelulusan?" Tanya Nabila
Salma mengedikkan bahunya, "belum tau, Nab" ucap Salma
"Kamu mah pinter, gak belajar gak papa, lah aku apadaya" ucap Nabila murung
"Apaan sih.. lo juga pinter ya! Ga segitunya juga, gue tetep harus belajar" ucap Salma menyemangati sahabat nya itu
"Sayangnya lo kangen tuh tadi" ucap Salma mengganti topik.
Nabila terkekeh, "iya" jawabnya
"Heran deh gue.. ga mau kalah banget sama gue kalo bahas pasangan" ucap Salma
"Gimana ceritanya?" Tanya Nabila
"Tadi kan gue bilang kalo ada pacar gue, gue titip salam, eh.. dia malah bales kalo ada lo, bilang sayang nya kangen.. gitu" ucap Salma dengan raut kesal.
Nabila hanya terkekeh mendengar cerita dari Salma.
Bel istirahat pun berbunyi kencang, setiap murid berhamburan keluar dari kelas menuju kantin, namun berbeda dengan Salma dan Nabila.
"Ayo ke kantin, Nab. Gue udah laper ini" ucap Salma
"Eh, Sal.. aku tadi dibawain bekel sama umma, kata umma ini yang satu buat kamu" ucap Nabila menyerahkan satu kotak bekal bewarna biru laut itu.
"Wah.. sampein makasih gue ke umma ya, Nab" ucap Salma menerima bekal dari Nabila itu, membukanya dan makan bersama Nabila.
"Lo ngerasa ga sih? Kalo si Arzachel itu kaya ga keliatan lagi?" Tanya Salma disela suapannya
"Kamu gak tau, Sal? Dia pindah sekolah.." ucap Nabila
"Hah? Lagi? Baru aja beberapa bulan disini, eh.. atau beberapa minggu?" ucap Salma tak habis fikir dengan temannya itu.
"Katanya dia bosen sekolah sini, terus dipindahin lagi deh ke bandung" ucap Nabila
"Kok lo tau semua beritanya, Nab?" Tanya Salma heran.. mengapa sahabatnya ini bisa update terus tentang berita-berita seperti ini.
"Makanya.. ikut lambe turah! Jadi tau semua nih aku" ucap Nabila
"Dih!? Pantes.." gumam Salma
Sementara dikantin, dua orang lelaki yang masih menjadi murid famous itupun celingukan.. sedang mencari sesuatu yang amat penting baginya.
"Pacar kita mana ya Ul.."
"Pacar kita mana ya Ron.."
Mereka berdua mengucap itu secara serentak, lalu bertatapan satu sama lain.
"Kelas!" Seru keduanya lalu, berjalan menuju kelas Salma dan Nabila, menyusuri lorong bewarna putih bercampur abu itu.
Tiba di kelas Salma dan Nabila, Paul dan Rony langsung menyelonong masuk kedalamnya, tanpa mengucap salam, bahkan mengetuk pintu pun tidak.
"Hmm.. noh liat, pacar siapa itu? Ga ada sopan santun nya sama sekali lagi.." Salma kini hanya melirik ke arah dua lelaki itu.
Nabila pun tersenyum ke arah Paul, yang juga dibalas senyuman oleh sang empu.
"Kenapa kalian gak kekantin? Kita nungguin padahal, ya gak Ron?" Rony dengan cepat mengangguk lalu duduk di kursi depan Salma.
"Tumben bekal?" Tanya Rony halus, Paul pun sudah duduk di samping Rony, berarti ia berhadapan dengan Nabila.
"Dikasih umma nya Nabila, lumayan kan.. kamu mau?" Tanya Salma
"Mau.. tadi gak sempet beli makan, aku sama Paul langsung cari kamu" ucap Rony mengambil kotak bekal itu yang sudah tersisa setengah.
"Kamu mau juga?" Tanya Nabila, Paul pun sumringah lalu dengan cepat mengambil bekal Nabila yang bewarna merah muda itu.
"Kan.. kan.. emang mereka berdua ini kembar kayaknya" bisik Salma pada Nabila.
"Iya.. hihi, upin ipin" bisik Nabila kali ini
"Udin idin malah.." Nabila pun tertawa mendengar ucapan Salma.
"Kalian makannya lahap banget, kekuras banget ya tenaga kalian? Ngapain aja tadi?" Tanya Salma
"Gak ngapa-ngapain kok, cuma belajar aja" ucap Rony yang masih menguyah nasi berlauk itu.
"Iya.. belajar.. belajar FISIKA! udah gurunya killer.. gak dijelasin langsung dikasih tugas, apa gak puyeng kita" ucap Paul disela-sela kunyahan nya.
Salma dan Nabila hanya menggeleng melihat kelakuan dua lelaki yang kini menjabat sebagai kekasih keduanya.
"Habis?" Tanya Salma pada Rony, Rony pun mengangguk lalu menutup bekal itu.
"Maaf.." Salma pun tersenyum mendengar ucapan Rony itu, lantas berucap "ga papa.. nih minum"
Salma pun meraih tumbler yang ia dan Nabila beli kemarin, Rony pun menerima lalu menegaknya.
Bel selesai istirahat pun dibunyikan dengan kecang, Rony dan Paul pun berpamit untuk kembali ke kelasnnya.
"Bekal lo, gue bawa dulu aja ya, Nab. Gue cuci dulu" ucap Salma
"Gak usah, Sal. Gak papa" ucap Nabila, mengambil alih kotak bekal itu dari tangan Salma.
---
segini dulu yaww, sisanya nantii..
see you next chapterSukoharjo, Thursday
11 july 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur SEMESTA || end
FanfictionLove and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.