22.59
"Lo gak mau nembak Salma?" Tanya Paul melihat Rony yang kini memangku gitar hitam miliknya, yang siap untuk di mainkan.
Mendengar ucapan Paul, Rony kembali teringat Salma tadi sore, bagaimana keadaan Salma? Apakah ia harus men-chat Salma sekedar menanyakan kabar?
"Kenapa emang?" Rony berbalik menanya pada Paul, Paul pun menggeleng
"Takut diambil orang.." ucapan Paul membuat perhatian Rony sepenuhnya diambil oleh Paul, leher serta kepalanya lurus menghadap Paul.
"Diambil Dewa maksudnya." tambah Paul, membuat Rony mengerutkan dahi tak paham, siapa Dewa?
"Dewa?" Tanya Rony. "iya.. Dewa." Paul mengangguk mantap
"Arzachel Dewa Cakrawala, namanya ada Dewa nya kan? Gue panggil Dewa" ucap Paul memberi penjelasan dengan konteks.
Rony hanya mengedikkan bahu acuh, seolah-olah menghiraukan tentang Azrzachel dan Salma, kembali memainkan gitar memetiknya dan bersenandung.
"Gak usah sok gak peduli gitu! Gue tau lo maksa Salma balik sama lo kan tadi?" Rony kembali menoleh pada Paul, kali ini reflek yang cepat.
"Gak usah kaget juga!"
"Gak! Biasa aja gue!?" Ucap Rony berusaha menetralkan ekspresinya
"Lo beneran gak takut sama Dewa?" Tanya Paul sekali lagi, dengan cepat Rony menggeleng, dia yakin kalaupun diadu dengan Arzachel pasti menang dia, jumawa kali pak Rony ini.
Rony selesai dengan gitarnya, ia beralih pada ponselnya, teringat nama "Salma" ia berniat menge-chat nya, sekedar menanyakan kabar..
Sementara Salma kini ia sedang membaca novel, targetnya menghabiskan novel itu dihari ini.. makanya ia masih belum tidur di jam sekarang.
"Berarti pas gue jatuh.. dia masih belum pergi?" Monolog Salma
"Aduh.. mampus!! Malu gila!! Mana gue duduk dulu lagi." Salma dengan cekatan membalas pesan Rony lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur SEMESTA || end
FanfictionLove and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.