Thursday at 06.27
Kini diparkiran sekolah, Rony dan Paul berada. Motor mereka pun berdampingan.
"Jangan lupa tanya in ke tante lo ya" peringat Rony, semoga saja Paul tidak lupa lagi.
"Hah?"
"Ck.. yang donorin nyokap gue!" Paul pun kini faham, ia mengangguk kan kepala nya satu-dua kali lalu beralih disamping Rony.
Percakapan itu tak lepas dari pandangan seorang perempuan yang juga sedang memarkirkan motornya di belakang Paul dan Rony, walau lumayan jauh tapi percakapan itu tetap terdengar olehnya.
Kalian berharap perempuan itu siapa?
---
"Mah tante Kesya dimana ya?" Tanya Paul pada mamah nya itu
"Tumben nyari tante Kesya kamu? Jam-jam segini dia pasti ada diruangan nya, kenapa?" Tanya Savira pada anak tunggal nya itu.
"Ada perlu dikit sama tante, Radit pamit kesana ya mah" ucap Paul lalu beranjak dari duduknya.
"Perlu? Kamu sakit?" Tanya Savira, Paul dengan cepat menggeleng lalu tersenyum, ia pun bergegas mencari ruangan Kesya itu, semoga ini jawaban yang dicari Rony.
Setelah beberapa menit mengitari lorong-lorong berdinding putih ini, Paul akhirnya menemukan ruangan Kesya itu, mengetuknya lalu masuk kedalam.
"Loh.. Paul? Kok bisa disini?" Tanya Kesya
"Kan.. mamah kontrol tan" ucapan Paul yang diakhiri senyum ini mendapat balasan tepukan tangan didahi Kesya, bisa-bisanya Kesya lupa.
"Oh iya tante lupa, dan kamu? Kenapa kesini?" Tanya Kesya bertanya maksud tujuan Paul menghampiri nya kemari.
"Mau tanya tan, dikit aja kok" ucap Paul, Kesya pun mengangguk mempersilahkan.
"Tante ingat waktu ada korban kecelakaan mobil? Yang korbannya itu wanita sama pria sepasang suami-istri?" Tanya Paul mencoba menjalankan rencana
Kesya mencoba mengingat, oh!! Iya ingat sekarang..
"Yang ibu nya kekurangan darah itu?" Tanya Kesya dengan jari telunjuk mengarah pada Paul
Paul pun mengangguk mantap, sudah pasti ini kedua orang tua Rony.
"Dulu kan ada pendonor buat si ibunya kan tan? Gara-gara stok darah di rumah sakit ini habis.." Kesya mangut-mangut paham memperhatikan.
"Tante masih inget ciri-ciri yang donorin darahnya gak?" Tanya Paul yang tidak lain tidak bukan, inti dari rencana mereka.
"Cewe cantik, manis, tinggi, putih, pake jilbab, pake kacamata, dan kayaknya dia pake gelang yang ada pernak-pernik warna biru, kaya ada bunga ditengahnya dan manik-manik gitu-gituan deh" ucap Kesya menyebutkan ciri-ciri nya
"Salma!" Seru dalam hati Paul, Paul pun dengan cepat membuka albumnya, mencari suatu foto yang ia tunjukkan pada Kesya tetapi bukan gelang.
"Eh.. em anu tan, tante liat dia pake kalung gak?" Tanya Paul lagi
"Karena jilbab nya sedikit kebuka, kayaknya tante liat deh kalung nya" Paul pun menunjukan sesuatu nya pada ponsel itu.
"Kalung nya kaya gini tan?" Tanya Paul memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Alur SEMESTA || end
FanfictionLove and Enemy hah? cinta dan musuh? Dua insan yang dipertemukan oleh alur SEMESTA.