Akhir Dari Sebuah Novel

Chapter 58

Chapter 58

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

# Untuk informasi biar nggak bingung, chapter ini kelanjutan dari chapter 43 sebelumnya ya~

Sebelumnya~

Aku menunggu jawaban, namun tidak pernah  ada jawaban yang muncul sama sekali.

Setelah panik dalam waktu yang cukup lama, aku memutuskan untuk melanjutkan mengobati Mikhael, biarpun butuh perawatan selama 5 hari agar Mikhael sembuh, tapi dia masih tertidur dan belum bangun.

Untuk Oriasxeosiris sendiri telah disembuhkan oleh adiku yang bisa sihir penyembuhan, membuat proses nya cepat, dan lagi orias adalah ras iblis, setelah beberapa hari tubuhnya meregenerasi dan semakin mempercepat proses penyembuhan, berbeda dengan Mikhael yang proses nya lambat, padahal mereka berdua sama kuat.

Mikhael membuka matanya, dan menatap lurus kearah ku, aku tersenyum dan berbicara kepadanya, " Kau lapar? haus? " Sembari menyimpan lap kompres yang kugunakan untuk membersihkan tubuh Mikhael.

Mikhael menggelengkan kepalanya, karena kondisi nya sudah lebih baik dia bisa berbicara Sekarang, " Dimana Temanku? ", tanya nya dengan lemah

Aku mengulurkan tanganku, " Kondisi mu sudah baik, mau ku papah untuk melihatnya? ", tawarku pada Mikhael

Mikhael menyambut tangan ku, " antarkan aku" jawabnya

aku pun memapahnya untuk keruangan Orias, disana adikku duduk disamping Orias sambil menyalurkan energi spiritual kepada Orias untuk memperlancar aliran mana dalam tubuh Orias.

Mikhael tertegun melihat kondisi Orias yang membaik dalam waktu singkat, padahal kondisi nya sangat parah, tapi bisa jadi jauh lebih baik sekarang.

Mikhael menatap ku dengan tajam, " Sudah berapa hari!? siapa kalian bedua!? " Mikhael terlihat sangat waspada dan mungkin berencana menyerangku dan adikku jika kondisi nya sudah prima

Adikku tidak terima akan prilaku Mikhael dan segera mendorong Mikhael sampai terjatuh, " Tidak tau terimakasih! ", ucapnya kesal

Seorang anak dengan penampilan berusia 7 tahun, dengan rambut kuning terang pendek, warna matanya hijau muda cerah, penampilan tampan dan mengenaskan, namun sayapnya hitam dan bentuknya aneh.

Mikhael terjatuh begitu keras hingga kepalanya terbentur oleh laci, dengan sigap aku memapah Mikhael dan memarahi Adiku itu, " Athen! tidak boleh begitu pada pasien! "

Athen tampak tidak puas " dia menatap kakak dengan tatapan tajam! aku tidak terima! ", ucapnya sembari menunjuk Mikhael

Mikhael tampak sangat terkejut, " Ras peri dengan ukuran anak manusia? bagaimana mungkin!? raja peri ke 2 masih hidup, itu artinya kau bukan raja, sayapmu... apaan itu!? makhluk apa kau!? "tanya Mikhael keheranan

Athen tertegun dan mulai marah, " BERANINYA KAU! KAU SELAMAT BERKAT AKU DAN KAKAK! DASAR HAMA! " Athen segera berlari menuju kearah Mikhael dan akan melayangkan tinju pada Mikhael, untungnya masih sempat untukku menghadang nya.

Mikhael masih bingung dengan situasi yang terjadi, athen yang ditahan olehku mulai mengucapkan banyak umpatan kotor pada Mikhael hingga aku sendiri mulai malu pada mereka, seakan-akan aku tidak mendidik athen dengan baik, tapi disisi lain ucapan Mikhael agak keterlaluan, jadi aku ingin menjelaskan kepada Mikhael, namun athen terus mengoceh tanpa henti.

aku segera menutup mulutnya Athen dengan kuat, " Athen ras peri, dia sangat istimewa, sayapnya sendiri sangat indah dan lembut, hanya saja masih dalam proses pertumbuhan, saat ini memang belum bagus, tapi begitu sudah waktunya, sayapnya akan menjadi sangat indah dan elegan " jelasku kepada Mikhael