Chapter 39 [ End Season 1]

109 7 0
                                    

Chapter 39

[ Meja bundar ]

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ


Singularity memandang Ariel dengan serius dan mendekatkan diri untuk berbisik kepada Ariel, " Bercanda, aku Zadkiel-Pengadil Sanctuary "

Zadkiel mundur beberapa langkah dan berbalik melihat Ariel dengan serius.

Syok dengan apa yang didengarnya Ariel terdiam tidak bisa apa apa, Ariel memandangi Zadkiel dengan saksama, ekspresi nya datar dan tidak bersahabat.

Syok dengan apa yang didengarnya Ariel terdiam tidak bisa apa apa, Ariel memandangi Zadkiel dengan saksama, ekspresi nya datar dan tidak bersahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zadkiel tersenyum tipis, " Kenapa kau terkejut? "

Ariel berusaha mengatur nafasnya, Ariel menatap Zadkiel, penampilan nya memang luar biasa...

apa semua penjaga sanctuary punya penampilan seperti itu!?, sungguh penampilan nya indah, tapi... ada kejanggalan, menurut buku yang kubaca, Penjaga Sancuary punya rambut Seputih bulan ( keperakan), dan mata kuning emas, tapi kenapa... Mata Zadkiel biru?

Ariel memberanikan diri untuk bertanya, " jika anda sungguh Zadkiel, warna mata anda kenapa berbeda?, dan kenapa harus mengunjungi saya!? "

Zadkiel memandangi Ariel dengan sinis, " Aku seorang pengadil, aku tidak bisa disamakan dengan penjaga lain, aku satu satunya penjaga dengan warna mata berbeda, jika kau tidak tau itu maka pengetahuan manusia sekarang sampah "

Ariel tersentak, memang benar buku yang dia baca di negri peri tidak memiliki lembaran yang lengkap, banyak yang sudah tercabik-cabik.

Tapi... hanya kerena Ariel tidak tau, dia mengatakan pengetahuan manusia sampah?, biarpun memang ada benarnya...

Tidak ada buku atau informasi lengkap mengenai Penjaga Sancuary, bahkan buku yang dia baca di negri peri sudah tercabik-cabik.

Aku tidak menyalahkan perkataan dari Zadkiel, tapi omongan nya memang sakit biarpun itu Fakta.

Zadkiel menambahkan, sembari menempelkan jari telunjuknya pada dahi Ariel, " Aku datang kesini, karena merasakan aurah tubuh Gabriel, dan mencari Mikhael "

Zadkiel masih dengan tatapan sinis nya, memegangi wajah Ariel, Ariel yang wajah nya dipegang merasakan aurah dingin luar biasa yang dipancarkan oleh Zadkiel, tangannya bahkan sedingin es!

" Kau sungguh mirip dengan CD, apa ini alasan kenapa dunia ini menjadi aneh? ", ucap Zadkiel pelan.

Zadkiel melepaskan tangannya dan melihat tangannya, " Tapi... kau bukan CD?, Selain wajah tidak terasa hal lain, apa kau mengambil";$+#)#-¢^'∆¢¶'? "

Ariel heran, Kenapa perkataan Zadkiel tiba tiba menjadi tidak jelas!?, Zadkiel menutup mulutnya, " Informasi filter?, jadi membahas CD juga membawa bencana?", ucapnya heran.

Akhir Dari Sebuah NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang