Akhir Dari Sebuah Novel

Chapter 61

Chapter 61

[I feel comfortable with you]

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Rasanya dingin, namun suhu tubuh ku panas, aku tidak bisa melihat dan aku takut karena nya, takut sesuatu akan menyerangku tiba-tiba takut akan terjadi hal buruk padaku, takut Sanctuary akan berhasil menemukan ku dan segera membawa ku pulang.

Menjalani hari penuh rasa bosan dan kesepian, menatap air terjun dari jendela, dan minum Rum sendirian hingga larut malam, Ketika mendapatkan misi cukup menyenangkan diawal, rasa berdebar ketika memburu target, tapi yang muncul setelahnya hanyalah perasaan tidak nyaman dan gelisah berulang.

Gabriel baik, tapi dia tidak berniat membuat pertemanan bersamaku seperti yang dia lakukan dengan Zadkiel dan Uriel, lalu metatron satu-satunya yang menyadari kegunaan dari kecacatan ku yang mengandung sifat ras gelap, hanya memanfaatkan ku demi tujuannya, untuk apa aku hidup?

Kupikir Orias adalah sahabat ku, tapi dia rela membuangku demi seorang gadis manusia, Kenapa aku harus ada? hanya berdiam diri kesepian di dalam ramai nya dunia, posisi tinggi, kekuatan yang membuat orang-orang takut, Aku tidak suka sendirian.

Kegelapan mengelilingi ku, suara-suara menakutkan itu mulai berbisik.

" Datanglah kepada kami "

Tiba-tiba sensasi dingin dari dahiku membuatku tersadar, suara gemericik air dan perasan kain terdengar begitu jelas.

" Kau sudah sadar Rasiel? " Ucap sebuah suara

Aku tau suara ini, suara dari manusia yang membantu kami, tapi dia juga menjadi penyebab bertengkarnya aku dengan Orias, aku marah, dan aku membenci nya, tapi...

Tangannya sangat hangat ketika mengobati ku, saat mengoleskan obat atau saat membasuh luka ku, tidak sekalipun aku merasakan ancaman atau aura kebencian darinya, takut pun tidak.

Jujur aku terlalu sulit menerima kalau aku nyaman bersama manusia ini, Tapi dekat dengan nya tidak menguntungkan, jika kekuatan ku kembali dia tidak akan bisa menyentuhku lagi, Jika dia tau siapa aku dia akan takut, dan pasti dia akan menolak Orias yang merupakan ras iblis.

Manusia begitu licik dan serakah, jika mereka memiliki sesuatu awalnya mereka akan puas tapi lama-kelamaan mereka tidak merasa cukup dan ingin lebih banyak lagi, dari pada terjerat oleh manusia, lebih baik aku memanfaatkan dirinya terlebih dahulu, makanya aku merancang rencana untuk menggunakan manusia ini untuk memancing carrier Distater untuk membantu aku dan orias menghancurkan abyss beserta Sanctuary.

Tangan kecil itu kembali memegangi pipiku, " Rasiel, aku tau kau sudah bangun, ucapkanlah sesuatu "

" Ya, aku sudah bangun " jawab ku singkat

" Kenapa kau langsung bertengkar begitu saja dengan Orias? orias bahkan tidak mengaku kalau dia menyukaiku, kau begitu sembrono mengambil keputusan bahwa dia meninggalkan mu demi aku "

" Tau apa kau soal aku dan Orias!? Manusia seperti mu juga akan berubah seiring berjalannya waktu, hidup kalian sangat pendek kalian tidak akan mengerti "

" Aku tau kau dan Orias adalah ras iblis dan Ras malaikat, aku juga tau kalian adalah buronan "

Ucapannya membuat ku terdiam, tapi aku berusaha menyangkalnya " Ho? lalu kenapa? itu tidak menyelesaikan masalah jika kau tau ras kami "

" Aku juga tau kalian ingin memanfaatkan aku demi tujuan pribadi kalian berdua, Orias menentang rencana itu dan kau marah karena nya, Rasiel. Orias tidak membuangmu, dia hanya punya hati nurani untuk tidak melukai kehormatan nya, fakta kalau dia adalah sahabat mu tidak berubah "