15. Badmood

3K 229 19
                                        

Haloo, maaf baru sempet dilanjut
Jangan lupa vote dan komentarnya chingu
••

Cklek

Haechan beranjak dari tidurnya saat mendengar Jeno masuk ke kamar. Ini sudah pukul 11 malam dan Jeno baru pulang. Padahal siang hingga sore tadi sudah mereka habiskan untuk latihan.

"Belum tidur, sayang?" Jeno duduk di kursi, beristirahat sejenak sambil mengumpulkan niat untuk mandi.

"Kamu dari mana? Kok baru pulang?" Haechan tidak menjawab pertanyaan sang kekasih melainkan ikut melontarkan pertanyaan.

"Dari perpustakaan kota," jawab Jeno lalu mengambil handuk.

Haechan mengernyit. "Ngapain? Tumben banget?"

"Nanti ya, aku mandi dulu."

Jeno masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

Sementara Haechan kembali berbaring, setidaknya Jeno sudah pulang dan dia bisa tidur nyenyak sekarang. Tentu bersama Woojin yang kini di peluknya.

"Sleep well, baby." Haechan mengecup kepala Woojin pelan tanpa membangunkan sang anak.

Lima belas menit kemudian, Jeno sudah selesai dengan mandinya. Dia melihat Haechan sudah terlelap bersama Woojin. Malam ini Jeno memutuskan tidur di kasur sebelah karena Woojin mengambil alih kasurnya bersama Haechan.

"Besok gue beli kasur king size deh," gumam Jeno. Rasanya dia butuh tidur sambil memeluk sang kekasih, apalagi sedang capek-capeknya.

🐶🐻

"Good morning, chingudeul!" sapa Jaemin dengan semangat saat melihat teman-temannya datang bersamaan ke ruang makan.

"Lo masak lagi, Jaemin? Gue udah bilang panggil bibi aja. Lo tuh udah sibuk sama kerjaan, sekarang ditambah ngurus Dreamies, pantesan langganan sakit mulu!"

Jaemin menyimpan telunjuknya di bibir Renjun. "Berisik, lo udah kayak bunda gue aja ngomel mulu. Ayo dimakan."

Jeno menggelengkan kepala. Temannya satu itu memang sangat all out.

"Besok-besok biar gue yang hubungin bibi," saran Chenle. Mereka sedang sibuk-sibuknya rehearsal sekarang.

"Kenㅡ"

"Gak ada pembantahan, Jaemin." Chenle berhasil membuat Jaemin diam saat ini. Sejak hari di mana Jaemin sakit, Chenle menjadi lebih cuek dan tidak semenyenangkan dulu ketika mereka sering bertengkar.

Jaemin merindukan Chenle yang dulu.

"Makan yang banyak, jagoan." Jeno mengusap kepala Woojin dengan lembut. Lalu bergantian mengusap tengkuk Haechan yang sedang memakan sarapannya sendiri.

"Geli, Jen," risih Haechan yang justru membuat Jeno terkekeh. Lelaki itu sudah menghabiskan sarapan, makanya bisa menjahili Haechan.

"Rehearsal hari ini jam dua siang kan?" tanya Jeno yang diangguki oleh semuanya. "Gue, Haechan, sama Woojin berangkat pagi karena ada sesuatu. Nanti nyusul ke agensi."

"Jangan telat lagi lo," omel Jaemin.

"Aman, Jaem."

🐶🐻

Jeno berjalan beriringan dengan Haechan dan Woojin. Tidak lupa mereka memakai masker sebagai penyamaran. Jeno benar-benar mengajak dua tersayangnya untuk membeli kasur king size. Awalnya Haechan menolak karena bisa membeli melalui online shop. Tapi Jeno keukeuh ingin belanja di offline store.

Are We Gay? || NohyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang