Haechan dan Mark pulang ke asrama Ilichil setelah berkumpul dengan teman-teman Dream. Haechan ingin menanyakan tentang Jeno, siapa tahu Jeno sudah kembali ke asrama Dream. Nahas, kekasihnya itu masih belum juga ada kabar.
"Echan sama Melk datang."
Para hyung yang duduk di ruang tamu langsung menoleh. Mendapati Haechan yang berseru lunglai dan Mark yang menghela napas pelan.
"Baru dua bulan gak ketemu, Chan, muka lo sepet amat sih. Gimana kalo selamanya gak ketemu lagi coba?"
"HYUNG! Jaga ih ngomongnya! Jeno pasti balik ke gue!"
Jungwoo terkekeh, dia yang menjahili Haechan barusan. Yang lain hanya menggelengkan kepala tanpa mau melerai.
"Sana mandi, biar seger."
Haechan mengangguk dan pamit setelah Jaehyun menyuruhnya. Dia melangkah masuk ke kamar, mengambil handuk, lalu memasuki kamar mandi. Tidak seperti biasa yang rebahan dulu sebelum mandi.
Tak lama, kekehan kecil muncul dari orang yang duduk di kursi game Haechan. Si beruang ternyata tidak menyadari keberadaannya.
Lima belas menit berlalu, Haechan keluar dengan handuk yang melilit di pinggang rampingnya. Dengan malas Haechan melangkah ke lemari, melewati orang yang belum juga Haechan sadari, membuat orang itu mengernyit.
"Saking lamanya ngilang, aku beneran udah gak keliatan kah di mata kamu?"
Haechan terlonjak, lalu berbalik dan menemukan Jeno duduk di kursi. Sekian detik Haechan terdiam mencerna keadaan, sampai Jeno mendekat dan memeluk tubuhnya dengan lembut.
"Kangen."
Haechan mengerjap, Jeno benar-benar datang dan sedang memeluknya. Beberapa detik kemudian Haechan mendorong Jeno hingga pelukan mereka terlepas.
"Kok dilepas? Gak kangen juga?"
"Waras lo bilang kangen setelah dua bulan setengah ngilang tanpa kabar?!"
"Maaf," balasnya.
Haechan terdiam beberapa saat, menunggu kalimat selanjutnya yang tidak juga muncul dari mulut Jeno. Dengan cepat Haechan mendorong Jeno keluar dari kamarnya.
"Pergi kalo lo cuma mau minta maaf!"
Pintu dikunci dari dalam, membuat Jeno menghela napas pelan. Hyungdeul pun hanya menatap nanar ke arah Jeno.
Sore tadi Jeno datang ke asrama Ilichil, ingin bertemu Haechan yang ternyata sedang hang out dengan member Dream. Jadi, selagi menunggu Haechan, para hyung lebih dulu menginterogasinya. Jeno pun menceritakan semua pada mereka, hingga dia diloloskan dari amukan Ilichil karena telah menghilang dari Haechan.
Tok tok tok
"Sayang, buka pintunya. Aku minta maaf karena pergi tanpa kabar. Aku punya alasan, Haechan."
"Pergi gak?! Gue gak butuh maaf lo!" teriak Haechan dari dalam.
"Iya, oke. Aku bakal ceritain semuanya. Ayo buka dulu pintunya. Aku bakal jujur sama kamu."
Terdengar suara pintu dibuka, membuat Jeno segera masuk kembali. Ternyata memang hanya penjelasan yang Haechan inginkan, bukan maaf.
Jeno berdiri di hadapan Haechan, lelaki manis itu sudah berpakaian lengkap.
"Pelukan dulu gak sih? Aku kangen berat."
Haechan mendengus. "Gak mau. Ceritain sejelas-jelasnya baru aku pertimbangin bakal peluk atau enggak."
Jeno pun menurut, setidaknya Haechan tidak lagi menggunakan lo gue padanya.
"Ceritanya panjang," kata Jeno sambil membawa Haechan duduk di kasur. Dia pun mulai menceritakan alasan dari menghilangnya selama 2,5 bulan ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Gay? || Nohyuck
FanfictionBxB | mpreg | fiksi, fiksi, fiksi | idol life | harsh words | 18+ | cr on pinterest Nohyuck slight Jaemle ㅡ Haechan menemukan anak laki-laki berusia 5 tahun di depan asrama ilichil dengan sepucuk surat. Anak itu memanggil Haechan dengan sebutan papa...