"Jaehyun hyung!" pekik Chenle sambil berlari ke arah pintu. Tumben sekali hyung itu berkunjung ke asrama Dreamies. "Peluukkk!" rengeknya, dia mau disayang-sayang oleh Jaehyun.
"Loh, jadi kayak bayi gini," ledek Jaehyun tapi tak urung memeluk Chenle. Setelahnya mereka masuk dan menghampiri member yang lain.
"Hyung ini.. kalo Haechan hyung suka banget dibayi-bayiin. Tapi kalo aku susaahh banget." Chenle mempoutkan bibirnya, bertingkah lucu tanpa disadari. Membuat yang melihat pastinya kegemasan, termasuk Jaemin yang memperhatikan Chenle sedari tadi. Rasanya Jaemin ingin mendekap Chenle hingga kehabisan napas.
"Maaf ya, ini hyung peluk terus kok." Jaehyun menghampiri adik-adiknya tanpa melepas pelukan si bayi.
"Hyung ke sini sama siapa? Mau jenguk Jeno hyung ya? Haechan hyung mana?"
Jaemin menyentil dahi Chenle yang sudah lepas dari Jaehyun. "Satu-satu kalo nanya."
"Liat! Jaemin hyung suka banget nyiksa aku!" adu Chenle.
"Tepatnya suka lo sih."
Chenle mendelik. Sudahlah, Jaemin sangat menyebalkan jika ditanggapi.
"Jeno di kamar, hyung," ujar Renjun sambil tersenyum dan mengangguk, mempersilakan lelaki itu untuk ke kamar Jeno.
Jaehyun mengusap bahu Renjun sejenak. "Bentar lagi Mark sama Haechan dateng, jangan diomelin ya Haechannya. Dia udah diceramahin panjang lebar sama Mark."
Renjun mengangguk, lagi pula dia tidak berkeinginan memarahi Haechan.
🐶🐻
"Sana masuk!"
Haechan menoleh, di sampingnya ada Mark yang masih memasang wajah tak bersahabat. "Lo duluan aja."
"Yang Jeno butuh itu lo, Haechan," geram Mark. Mereka masih setia berdiri di depan pintu asrama.
"Hyung, jangan marah terus. Gue gak akan masuk kalo lo masih marah. Lo harus maafin gue dulu!" rengek Haechan. Dia tidak mau jika Mark masih ketus terhadapnya.
"Iya, sana masuk. Gue nyusul di belakang."
Haechan tersenyum lalu mengangguk.
"Haechan hyuungg!" pekik Chenle dengan desahan lega. "Sana jenguk Jeno hyung, dari tadi manggilin nama lo terus tau!"
Haechan terkekeh, dia menyapa teman-teman unit Dream sebelum memutuskan masuk ke kamar Jeno.
"IH, MARK HYUNG!"
"Chenle, stop teriak-teriak!" omel Jisung yang merasakan pengang di telinganya. Setiap ada yang masuk, Chenle ribut berteriak dan menghampiri mereka.
"Kangeennn!" Chenle menggandeng lengan Mark dengan manja, dia mengabaikan Jisung. Sudah lama sejak dirinya bertemu dengan Mark.
"Lucu banget sih," ujar Mark sambil mencubit pelan pipi Chenle. "Kayaknya gue harus nginep di sini ya biar anak manja ini gak kangen terus?"
Chenle mengangguk semangat. "Ayo nginep! Di rumah gue juga boleh!"
"Hahaha, nginep di asrama aja ya. Takut banget tuh Jaemin udah kayak mau nerkam," ledek Mark, dia tahu tentang Jaemin dari Renjun beberapa hari yang lalu. "Eh, Jaehyun hyung ke mana?"
"Ngobrol sama Renjun hyung di kamarnya," balas Jisung, membuat Mark mengangguk sambil tersenyum.
Sementara di kamar Jeno, Haechan menatap lelaki gagahnya yang kini terbaring lemah di kasur. Wajahnya pucat dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga dada. Matanya terpejam dengan kerutan tercetak di dahi. Mungkinkah Jeno bermimpi buruk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Gay? || Nohyuck
FanfictionBxB | mpreg | fiksi, fiksi, fiksi | idol life | harsh words | 18+ | cr on pinterest Nohyuck slight Jaemle ㅡ Haechan menemukan anak laki-laki berusia 5 tahun di depan asrama ilichil dengan sepucuk surat. Anak itu memanggil Haechan dengan sebutan papa...