Don't forget to vomment
•••Hari-hari berganti tetapi Jeno tidak menemukan anak kecil itu lagi setiap kali berlatih. Salah juga dirinya tidak bertanya pada hyungdeul Ilichil maupun Mark atau Haechan. Alasannya karena Jeno khawatir mengganggu kesibukan mereka dengan hal konyol. Apa yang akan mereka katakan jika Jeno bilang dia melihat anak yang mirip dengannya? Sudah gila kali.
"Jeno? Dari tadi gue perhatiin lo banyak bengongnya. Kenapa? Lo sakit kah?" tanya salah satu pembawa acara music show yang kini sedang didatangi oleh Dreamies OT5.
Jeno mengerjapkan matanya dengan cepat. Astaga, bisa-bisanya dia tidak fokus bekerja.
"Maaf, hyung. Gue kehilangan fokus aja tadi, sekarang udah gapapa."
Sang pembawa acara pun melanjutkan pembicaraannya dengan Chenle, member terbawel. Syukurnya saat ini kebawelan Chenle benar-benar menyelamatkan Jeno. Setidaknya dia tidak ditanya lagi karena Chenle lebih dulu bertanya hal lain.
"Psstt. Lo kenapa sih?"
Jeno menoleh ke arah Jaemin yang tadi berbisik padanya. Maafkan Jeno jika promosi album hari ini sampai gagal karenanya.
"Gue gapapa."
Belum sempat Jaemin bertanya hal lain. Pembawa acara sudah membacakan agenda selanjutnya, yakni saatnya menampilkan lagu baru NCT DREAM.
🐶🐻
"Wohoo, Jeno-ya dan Jaemin-ie~ so sexy~" komentar Jungwoo. Saat ini member Ilichil sedang menonton live adik-adiknya setelah menyelesaikan latihan.
"Adik gue," gumam Doyoung dengan sedih. Dia tidak percaya bahwa Jeno yang menggemaskan kini tumbuh menjadi gapura.
"Ooo, Chenle gemes banget rambutnya tuing-tuing!" kata Mark, si paling membayikan Chenle.
"Vokal Renjun emang gak bisa diragukan, amat sangat bagus," puji Jaehyun.
"Jisung! Definisi tumbuh tuh ke atas bukan ke samping."
Mereka tertawa mendengar perkataan Yuta. Tidak habis pikir dengan si orang Jepang itu.
"Eh, Haechan ke mana?" tanya Taeyong ketika tersadar tidak ada Haechan dan Woojin di ruangan.
"Ke toilet."
Cklek
"Cie nyariin," ledek Haechan. Padahal aslinya dia takut meledek Taeyong. Haechan benar-benar segan dengan hyung satu itu. Mungkin karena wibawa Taeyong sebagai leader pusat.
"Lagi nonton apa?"
Woojin berlari menghampiri paman-pamannya. Kemudian dia duduk di pangkuan Johnny, ikut menonton live music Dreamies OT5 di televisi.
Saat Woojin melihat wajah Jeno di layar, tangannya tiba-tiba menunjuk televisi seraya digerak-gerakkan. Membuat orang dewasa di sana kebingungan dengan tingkahnya.
"Itu paman Jeno. Ganteng ya?" ujar Johnny lalu menggenggam tangan Woojin.
"No, no!" Woojin berdiri. "Aku mau ke sana! Aku mau ke sana sekarang. Itu di mana?"
Lama tidak dijawab, Woojin menghampiri Haechan dan menarik baju lelaki itu. "Papa, aku mau ke sana. Tolong anterin."
Haechan langsung menggendong Woojin yang tiba-tiba menangis.
"Sayang, kamu kenapa nangis, hm?" Haechan memanggil Woojin dengan sebutan sayang, membuat hati anak itu menghangat.
"P-papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Are We Gay? || Nohyuck
FanficBxB | mpreg | fiksi, fiksi, fiksi | idol life | harsh words | 18+ | cr on pinterest Nohyuck slight Jaemle ㅡ Haechan menemukan anak laki-laki berusia 5 tahun di depan asrama ilichil dengan sepucuk surat. Anak itu memanggil Haechan dengan sebutan papa...