THE LAST DAY (14)

344 36 70
                                    

Pemuda dengan mata bulan sabit itu mengerjapkan matanya pelan setelah hampir dua jam ia terlelap . Jimin menolehkan kepalanya ke samping dimana ada sang ayah yang tengah sibuk dengan laptopnya dan sang ibu yang tengah mengupas buah

" bu ... "

" Ehh,  sudah bangun ... " jimin mengangguk pelan . Matanya menatap sang ibu yang tengah berjalan mendekati dirinya

" suster Anna belum kemari ?"

" tadi sempat kemari , tapi hanya sebentar karena suster Anna sudah selesai jaga sayang ... ia mengambil cuti untuk hari ini ... " jimin menghembuskan nafasnya kecewa .

" Kenapa ibu tidak membangunkan aku ..."

" suster Anna melarang ibu membangunkanmu... "

" jimin-ah ..." suara besar itu mengalihkan pandang dua orang disana , jihoon berjalan mendekat kearah keduanya

" jimin ... boleh ayah bertanya ?" Jimin menatap sang ayah penuh tanya namun tetap mengangguk setuju

" Siapa yang memukul mu ?" Jihoon melihat tubuh puteranya menegang , jimin menunduk

" jiminie ... "

" park sera sering memukulmu ?" Jimin langsung mendongak dan menggeleng keras

" Tidak ayah , bunda tidak pernah memukulku . Bunda memperlakukan ku dengan baik ayah... " jihoon menangkap gelagat mencurigakan dari sang anak

" lalu ? Luka lebam ditubuhmu itu hasil tangan siapa ?" Dari arah pintu suara lain menyahut .

Seokjin datang setelah menyelesaikan obrolannya dengan dosennya perihal absen nya dirinya hari ini .

" kau juga mengunjungi kelab untuk apa jimin-ah" Tanya seokjin lagi dengan tatapan intimidasi nya.

" aku ... aku hanya penasaran dengan tempat itu hyung ... " seokjin berdecih lalu mendekat kearah ketiga anggota keluarganya

" penasaran ? Sejak kapan kau memiliki rasa penasaran terhadap tempat seperti itu ? " jimin mendongak menatap sang kakak yang tengah menatapnya tajam

" lantas untuk apa hyung peduli ?" Tanya datar jimin , matanya berkaca-kaca menatap seokjin

" kau ingin aku menghancurkan wanita yang kau anggap bundamu itu? Iya ?" Ucap seokjin lagi setelah mendapat balasan tatap tajam dari jimin .

"Kau tidak berhak atas hidupku hyung ... "

" woahhh ... kau baru tinggal dengan sera empat bulan saja . Kau pintar membantah rupanya ... "

" untuk apa hyung peduli dengan anak dari selingkuhan ayah ini ? "

" kau !"

"Seokjin tenangkan dirimu . " peringat jihoon

" dia harus di kasih paham ayah ! Jika wanita itu bahkan tidak pantas dipanggil dengan sebutan ibu,  bunda , mama atau apapun itu ... "

" hyung tidak berhak mengatai bundaku ... " jimin tersulut emosi , ia mencoba bangkit namun di tahan oleh Hana. 

" kau hampir dilecehkan oleh pria tua itu karena bundamu itu.. dan kau bilang aku tidak berhak mengatainya? " Teriak seokjin di di depan jimin .

" ya ! Aku menjual diriku pada pria itu ! Agar aku mendapat uang untuk membeli rokok "

" bullshit ..."

" seokjin ... "

" kasih paham otak bodohnya itu ayah . Anak keduamu itu sudah tidak mengerti bahasa manusia ..." Setelahnya seokjin berjalan menuju pintu dan pergi dari sana.

THE LAST DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang