THE LAST DAY (6)

409 40 34
                                    

Pagi itu , Jimin mengerjapkan matanya pelan saat sinar matahari berhasil melewati celah gorden . Tubuhnya terasa begitu hangat dalam dekapan seseorang dengan bau parfum favoritnya , Kim seokjin .

Jimin tersenyum saat ia mendongak dan mendapati sang kakak masih terlelap dengan memeluk dirinya . Ada rasa belum percaya pada hati anak dengan mata sipit itu .

" Hyungg.. " panggil Jimin pelan " ugh... "

Pandangan Jimin tiba-tiba berbayang , ada denyutan tak nyaman menghampiri dirinya . Jimin meringis kecil saat denyutan itu kian semakin terasa hingga ia kembali merasa mual.

"Ugh-... " Sekuat tenaga gejolak itu ia tahan agar tak membangunkan sang kakak .

Jimin perlahan memindahkan lengan sang kakak , lalu segera berlari pelan ke kamar mandi .

Seokjin , pemuda dengan bahu lebar itu membuka matanya . Sebenarnya ia sudah bangun jauh sebelum Jimin membuka mata . Ia perhatikan wajah imut anak SMA yang terlihat seperti anak SMP itu.

Kini wajah itu menjadi favorit Kim seokjin .

Seokjin memutuskan untuk mengikuti langkah sang adik menuju kamar mandi .  disana , dilantai dingin kamar mandi , seokjin melihat sang adik yang duduk bersimpuh di depan closet .

"Uhhukk ... Hoek... " Anak itu terlihat kepayahan , hingga tatap lelah Jimin bertemu dengan tatap penuh tanya Milik seokjin .

"H-hyungghh... " Lirih Jimin yang dibalas anggukan oleh seokjin

"Sudah selesai memakai closetnya ? Lama sekali ..." Jimin tersenyum tipis lalu segera bergerak pelan untuk keluar dari ruangan itu .

Sedangkan seokjin , segera memasuki kamar mandi dan menutup pintu sedikit keras .

"Adduh , aku lupa meminum obat semalam ..." Lirih Jimin yang menyadari tindakan nya semalam.

" Sakitnya nanti lagi dong , masih ada seokjin Hyung nih ... "

Jimin berjalan merambat pada tembok untuk mencoba segera keluar dari kamar sang kakak , namun tanpa ia sadari darah mengalir dari hidung bangirnya dan menetes hingga lantai yang Jimin injak .Hingga detik berikutnya, kaki Jimin melemah

*Grepp*

Seokjin menangkap tubuh sang Adik yang limbung di dekat pintu kamarnya , dengan darah yang masih mengalir dari hidungnya. Anak itu mengerjap pelan menatap sang kakak yang terlihat khawatir

"Ugh- ... Hyungh.."

Seokjin dilanda kepanikan saat mata sipit sang adik menutup di dekapannya , hingga pintu di depannya terbuka. Hana memasuki kamar putera pertamanya dengan tersenyum manis . Sebelum akhirnya menemukan seokjin yang sedang memeluk sang Adik

" Jiminie .. "

" I-ibu... "

" Jihoon ... Jihoon... " Teriak Hana saat melihat seokjin yang hanya terduduk sambil memeluk sang Adik .

Jihoon sampai di kamar seokjin dan segera mengangkat tubuh putera keduanya.

" A-ayah .. disana .. di- di sana saja... " Seokjin menunjuk ranjang kamarnya , jihoon mengangguk dan membaringkan tubuh Jimin di sana .

" Aku akan menghubungi dr Lee , Hana .. " Hana mengangguk dan kembali fokus pada Jimin .

Sedangkan seokjin , kini tengah berdiri di belakang sang ibu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

                               *****

Dr Lee keluar dari kamar dan menemui anggota keluarga yang menunggu di depan kamar tidur , dokter itu menghela nafas pelan lalu tersenyum pada seluruh anggota rumah ini .

THE LAST DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang