Seokjin , pemuda dengan bahu lebar itu masih setia mendekap hangat sang adik . Dirinya baru menyadari satu hal , jika mendekap sang adik begitu menenangkan hati dan pikirannya .
Jemari-jemari panjangnya masih terus mengusap pelan punggung anak di dekapannya .
" Jadi ... kau belum menjawab pertanyaan pertamaku... " jimin melepas rengkuhan sang kakak , lalu menatap seokjin bingung
" sejak kapan kau mengganti rambut mu menjadi hitam legam seperti ini ? "
" tadi pagi hyung hehe ... " seokjin lantas mengangguk dan merebut ice krim ditangan sang adik .
" mau ikut denganku ? " tanyanya , tangannya sibuk menghabiskan sisa ice krim milik sang adik
" kemana hyung ... "
Seokjin tersenyum lalu menatap manik hitam di depannya itu lucu
" mengambil tugas kuliahku sebentar lalu kita makan berdua di cafe favoritmu bagaimana ? "
Jimin mengangguk cepat lalu segera berlari ke dalam rumah . Senyum manis terus terpatri dari bibir mungilnya . Namun saat ia memasuki rumah , ia mendapati sang ibu yang barusaja masuk ke dalam rumah nampak berjalan dengan tatapan kosong .
Jimin berhenti tepat pada anak tangga pertama menatap Hana bingung . Anak itu lantas memutuskan untuk mencoba mendekati sang ibu
" ibu... " panggilnya lembut , namun membuat Hana terjingkat kaget
" ibu hampir saja menabrak guci kesayangan ibu ... " omel jimin yang di balas senyum sendu oleh sang ibu
" sedang memikirkan apa sih ? " Tanya jimin lagi .
Bukannya menjawab , Hana justru menarik jimin kedalam rengkuh hangatnya . Membuat anak itu akhirnya ikut menenggelamkan kepalanya pada sang ibu
" Apa ada yang mengganggu pikiran ibu ?" Jimin mengurai pelukan keduanya lantas menatap dalam sang ibu
" jimin .. "
" Jangan tinggalkan ibu apapun alasannya yaa ... "
" ibu aneh sekali , tiba-tiba datang sambil melamun lalu memeluk tubuhku yang wangi ini sekarang bilang jangan meninggalkan ibu ... " Hana kembali tersenyum sendu
" ibu hanya takut ... "
" aku tidak akan meninggalkan ibu ... aku janji ... " jimin kembali merengkuh sang ibu .
" sudah ahh berpelukannya , aku mau ganti baju dulu ... jin hyung mengajakku keluar bu ... "
" Benarkah? "
Jimin mengangguk semangat lalu berbalik arah berlari meninggalkan sang ibu yang tengah menatapnya dengan senyum mengembang .
" bu ... "
" Ahh seokjin .. " Hana menoleh pada putra pertamanya yang barusaja masuk dari pintu taman belakang .
" darimana ? "
" ibu baru saja berjalan-jalan sebentar ... " seokjin menaikkan sebelah alisnya .
" bukan bertemu dengan wanita itu ? " Hana seketika menegang ketika sang putera menatap nya curiga
" buu... "
" aku sudah bilang , jangan pernah menemui wanita itu bu ... "
" ibu hanya ingin menyadarkan dia bahwa dia tidak pantas menjadi ibu darinya jin ... "
" tapi kenyataannya sekarang, ibu yang terluka , dia mengancam akan membawanya kan ?" Seokjin menatap Hana yang kini menangis di hadapannya .
" dan kita tidak bisa untuk menahannya jika wanita itu berhasil mengambil hatinya bu... "

KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST DAY
Fanfictionketika aku membuka mata di pagi hari bisakah aku melihat senyum mu yang tak pernah ku dapatkan sejak dulu ? maafkan aku Hyung -park Jimin ketika aku melihatmu , sesungguhnya saat itu pula aku mengingat semua yang telah berlalu dimana kau dan ibumu...