Malam ini , Jihoon memutuskan untuk memasuki kamar pribadi anak bungsunya dengan senyum cerah menghiasi wajah tegasnya
" Jim, tumben tak keluar bersama taehyung?"
Jimin tersenyum manis membalas kalimat sang ayah yang berjalan kearahnya
" Ayah..."
Jihoon mengusap Surai coklat gelap milik sang anak yang kini masih setia menampilkan senyum ke arahnya
" Sedang apa hm?"
" Hanya menyalin beberapa catatan yang sempat tertinggal karena kegiatan berlatih lomba lari ayah"
Jihoon lantas tersenyum
" Jangan terlalu lelah nak , tubuhmu juga harus beristirahat "
"Emm aku tau ayah "
Jihoon lantas duduk di kasur empuk sang anak sambil melihat sekeliling kamar Jimin yang terlihat rapi
" Jim-"
Jimin kembali menghentikan kegiatannya menulis lalu berbalik untuk menatap jihoon yang berada di belakangnya
" Ada apa ayah ?"
" Ayah dan ibu berencana pergi ke Swiss untuk satu bulan ini , apakah kau mau ikut ?"
Jimin sedikit terkejut dengan rencana mendadak orangtuanya namun sekali lagi ia memberikan senyuman kepada sang ayah yang kini menatapnya menunggu jawaban
" Aku sudah bilang pada ibu kalau aku sedang mempersiapkan untuk perlombaan lari ku ayah, pergilah dan anggap saja kalian sedang berbulan madu "
" hyungmu -"
" Aku akan baik-baik saja bersama jin Hyung , aku yakin dia akan bersikap baik padaku ayah "
Jimin menatap geli kearah sang ayah yang nampak gelisah
" Percaya padaku ayah "
Jihoon pun menghela nafas pasrah dan mengangguki permintaan sang anak yang ingin tetap tinggal meskipun Jimin sendiri sejujurnya tak begitu yakin akan keputusannya .
Jihoon menutup pintu kamar Jimin dan menyandarkan tubuhnya pada pintu coklat yang tertempel stiker bertuliskan "love your self " itu
" Bagaimana ? Apakah Jimin mau ikut bersama kita ?"
Tanya wanita yang tengah berjalan anggun menuju kearahnya
" Seperti dugaan kita Hana , ia ingin tetap tinggal . Bahkan dia bisa menjamin jika saat kita kembali nanti jin akan sangat menyayanginya " Hana menghela nafas pasrah
********
Keesokan harinya , benar saja jihoon dan Hana berangkat dengan sangat-sangat pagi , meninggalkan kedua putra mereka yang masih terlelap di atas kasur masing-masing.
Seokjin yang sudah lebih dulu bangun dan duduk di meja makan dengan sepotong sandwich di tangannya .
Kepalanya menoleh ketika ia mendengar suara langkah kaki cepat dari arah tangga , ia melihat Jimin yang sibuk dengan ponselnya sedang menghubungi seseorang .
Langkah kaki tak berhenti hingga ia mencapai di pintu utama rumah mewah nya ,
" Bibi , aku berangkat dan nanti aku akan pulang terlambat "
Teriak Jimin melengking supaya Bibi Jung mendengar suaranya .
" Jimin tunggu, bawa bekalmu !"
" Ah tidak bibi , aku sedang terburu-buru"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST DAY
Fanfictionketika aku membuka mata di pagi hari bisakah aku melihat senyum mu yang tak pernah ku dapatkan sejak dulu ? maafkan aku Hyung -park Jimin ketika aku melihatmu , sesungguhnya saat itu pula aku mengingat semua yang telah berlalu dimana kau dan ibumu...