THE LAST DAY (21)

289 33 48
                                    

Seokjin masih terus memeluk sang adik yang mendusel manja di pundak sang kakak . Pemuda Kim itu tersenyum saat aroma yang kini menjadi favoritnya itu kembali ia hirup

" kau itu sudah hampir delapan belas tahun , tapi mengapa sangat manja sekali sih ... "

" biarkan saja ... " jawab jimin ringan

" hyung ... ponselmu bergetar ... " ucap jimin saat merasakan getar dari saku jaket seokjin yang menempel pada dirinya .

Seokjin bangkit dan mengambil ponselnya  melihat siapa yang menghubunginya . Detik berikutnya , bibirnya membentuk sebuah lengkungan dan segera menekan ikon telepon berwarna hijau

" yaa ... "

"... "

" dirimu sudah sampai ? Baiklah , aku akan menjemputnya dan mengenalkannya padamu .. " seokjin melirik jimin sekilas yang menatap nya penuh tanya .

" baiklah , kami di lantai tiga kamar paling ujung " seokjin lantas memutuskan sambungan teleponnya dan bangkit

" aku akan mengenalkanmu dengan seseorang , sebentar yaa ... " seokjin bergegas keluar dari ruangan meninggalkan jimin yang masih menatapnya dengan penuh tanda tanya .

Tak membutuhkan waktu lama , seokjin kembali memasuki ruang rawat jimin diikuti dengan seorang gadis di belakangnya .

" Hei... perkenalkan dia irene , kekasihku jimin-ah ... " jimin menoleh cepat memperhatikan gadis yang tengah tersenyum padanya itu .

" Siapa hyung ?"

" kekasihku jiminie ... kami sudah menjalin hubungan kurang lebih satu tahun ... "

" hahh ?" Seokjin memundurkan kepalanya heran saat jimin nampak terkejut dengan pernyataannya barusan

" Hei ada apa ?" Jimin menggeleng , lalu mengambil kembali ponselnya untuk melanjutkan acara main game nya

" kau tak memberi salam kepadanya jimin ?" Jimin melirik sebentar lalu tersenyum terpaksa kepada irene yang masih menatap nya intens

" hallo ... aku jimin . " selesai , seokjin bahkan menganga lebar melihat sikap cuek jimin pada gadis yang di cintainya itu.

" hanya begitu ? " Tanya seokjin membuat jimin menghela nafas panjang

" mau bagaimana lagi hyung .. sudah aku capek . Mau tidur ... keluar saja , nanti kalau ada apa-apa aku bisa memanggil suster anna ... " jimin meletakkan ponselnya asal lalu memunggungi sang kakak .

Seokjin sebenarnya sedikit tidak nyaman dengan sikap jimin yang terkesan tidak sopan dengan sang kekasih , namun mungkin saja anak ini sedang bosan atau moodnya sedang buruk jadi sangat sensitif .

" yasudah ... ibu sudah diperjalanan.. hyung akan mengantarkan nunnamu dulu yaa.. "

" dia bukan nunna ku .. memang kalian sudah menikah ? Kan belum ! "

" jimin yang sopan ! "

" seokjin , sudah tidak apa-apa ... jimin mungkin belum mengenalku ... tidak apa-apa .. aku akan mendekatinya perlahan oke ... " bisik gadis bernama kwon irene itu .

Seokjin yang tengah geram memilih untuk keluar setelah berhasil menggapai jemari sang kekasih meninggalkan jimin sendirian yang membelakangi dirinya .

" seokjin hyung sudah memiliki kekasih ? Yah gagal sudah aku menjodohkannya dengan suster Anna... " gerutu jimin pelan setelah mendengar pintu tertutup .

" sudah satu tahun lagi hubungannya , kenapa ibu tidak pernah membahas kekasih seokjin hyung sih... "

" adduhh darahnya keluar lagi , sialan ... " jimin lantas duduk saat merasakan sesuatu mengalir melewati pipinya . Hingga netranya menangkap sosok gadis yang ia kira sudah keluar ruangan bersama seokjin tadi masih disana , diujung ruangan. Menatap dirinya dengan wajah khawatir namun tak berani mendekat

THE LAST DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang