THE LAST DAY (19)

341 33 42
                                    

Sore itu , lagi-lagi keluarga Kim berada di ruangan dengan bau khas obat dimana sang putera bungsu biasa di rawat .

Seokjin masih setia duduk di samping sang adik yang dia temukan dengan keadaan kurang baik setelah ia tinggakan hanya kurang dari tiga puluh menit .rasanya ia ingin mengamuk pada siapapun yang membuatnya lama mengantre saat membelikan minum bocah didepannya itu .

Jihoon dan hana kini pun tengah berdiri di belakang seokjin , merasa dipermainkan oleh takdir yang dengan tiba-tiba merenggut kebahagiaan keluarga itu . apalagi setelah kedatangan wanita yang notabene ibu dari jimin itu , tak ada kata tenang daam kehidupan mereka .

Kini Semua orang dihantui oleh rasa takut akan kehilangan pada sosok manis yang selalu menebar senyum pada siapapun yang ia temui itu .

“ayah, ibu .. apa yang dikatakan dokter lee ?” tanya seokjin memecah hening , tanpa menatap sang ayah dan ibu .

“jimin akan dioperasi tiga jam dari sekarang jin-ie ..” jawab jihoon yang berhasil membuat seokjin menoleh cepat pada nya .

“ pendarahan pada otak jimin kemungkinan semakin melebar, ini diperparah dengan jimin yang terus memaksa kerja otaknya untuk mengingat sesuatu hal . dokter tidak bisa memastikan semuanya karena jimin sangat sulit untuk dibujuk melakukan pemeriksaan . “

“bukankah kemarin , ia pergi untuk menjalani CT-Scan bersama suster anna ?”

“saat sampai di ruang dokter , ia merajuk . jimin tidak ingin melakakukan pemeriksaan karena menganggap dokter lee hanya beralasan agar dirinya tak menempelimu terus jin ,,, “ seokjin membulatkan matanya lalu menatap jimin yang masih setia dengan lelap nya

“tidak mudah jin ... apalagi jimin barusaja mendapatkan perhatianmu ,wajar adikmu seperti itu ... “

“tapi aku selalu disini ayah,ibu .. aku bahkan selalu datang kemari setelah jam kuliahku selesai ... “

“ jimin .. sudah menunggu ini sejak lama seokjinie .. pahami juga adikmu sayang “ seokjin menghembuskan nafasnya pelan lalu meraih jemari mungil sang adik

“hei .. kau mengkhawatirkan apa sampai tidak mau menjalani pemeriksaan padahal sudah ditemani suster kesayanganmu hm..”

“eunghh...” seokjin reflek berdiri dan mendekat pada kepala jimin

“hyunghh... “ seokjin mengangguk lalu tersenyum sangat manis sekali dihadapan jimin .

Dokter lee datang bersama suster anna membuat seokjin menjauh dari jimin , namun mata anak itu justru menatap semua orang dengan tatap tidak suka .

“ apa yang akan kalian lakukan lagi padaku ...“ tanya jimin lemah karena memang tenaganya terkuras habis saat kesakitan di taman beberapa jam lalu.

“jimin.. dokter lee akan memeriksa keadaanmu yaa.. “ jawab suster anna yang kini berada di sisi kiri jimin untuk memastikan aliran cairan infus .

“ keadaannya sudah membaik , jika tiga jam kedepan keadaannya pulih kita akan mulai prosedurnya yaa.. “ dokter lee lantas menatap jimin dan tersenyum
“ hai jagoan .. nyamankan dirimu .. tiga jam dari sekarang suster anna akan menjemputmu oke ... “

“ apalagi yang akan kalian lakukan padaku ?” tanya jimin dengan tatap tajamnya , seokjin yang melihat itu lantas mendekat.

“hei .. jangan takut .. aku akan menemanimu kali ini oke .. “

“ tidak ... aku tidak butuh kalian ... kalian jahat .. “ hana ikut mendekat pada puteranya

“ jiminie...”

“kalian jahat .. ibu .. aku fikir ibu lebih baik dari bunda ternyata tidak ... “

“kalian menghalalkan segala cara supaya aku membenci bunda , kalian egois ... “ jimin mulai terisak saat penggal kalimat yang dilontarkan sera kembali berputar di otaknya .

THE LAST DAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang