Sore hari , jimin ditemani kedua orang tuanya dan sang kakak tengah menikmati langit senja itu dari dalam ruang rawat nya.
Pemuda yang berusia hampir delapan belas tahun itu , terus mengumbar senyum manis ketika ia membuka mata dan menemukan sang kakak yang terus menggenggam tangannya erat .
" Hyung aku ingin pulang ..." jimin menoleh pada seokjin yang kini duduk di sisi kirinya , lalu menoleh ke sisi kanan menatap sang ayah dan ibu yang tersenyum kearahnya .
" bolehkan bu... kata dokter Lee aku bisa pulang ... "jihoon menaikkan alisnya heran , jimin itu memang manja kepadanya dan Hana. Tapi tidak biasanya ia akan menunjukkan sikap manjanya ketika di depan seokjin .
" Benarkah? Atau itu hanya akal-akalanmu saja ? " Jawab seokjin yang kini mengunyah snack di tangannya
" tidak hyung ... tadi dokter Lee bilang seperti itu kok padaku... kalau tidak percaya tanya saja pada suster Anna... " jawab jimin cepat
" kau tau dimana rumah suster Anna?" Selidik seokjin yang tanpa sungkan dijawab anggukan oleh seokjin .
" woaahhh ... ayah ibu ! Lihat anak bungsumu ... " ucap seokjin menggebu
" hyung itu kenapa sihh ? " kini , giliran jimin yang bertanya penuh selidik dengan sikap seokjin
" kau itu masih kecil ... "
" lalu ? " Tanya jimin penasaran
" kau tidak pantas dengan suster Anna tahu ... "
" lalu siapa yang cocok dengan suster Anna seokjinie ?" Kini suara jihoon yang terdengar
" dirimu ?" Skakmat ! Kalimat jihoon selanjutnya membuat seokjin mati kutu dihadapan ketiganya .
" ahhhh hyunggg benar-benar mau bersaing denganku rupanya ?" Jimin yang semula duduk di ranjang bersama kedua orangtuanya itu melompat kecil dan berdiri dihadapan seokjin dengan tangan berkacak pinggang
Seokjin memutar bola matanya jengah lalu maju selangkah semakin mendekat kearah jimin . Jemarinya lantas terulur berada di atas kepala jimin dan menyamakan tinggi jimin dengannya
" lihat ... kau masih belum tumbuh seperti ku ... suster Anna mana mau dengan lelaki yang lebih pendek darinya hmm ?"
" Ayah lihat ... hyung bilang aku pendek... " jimin menoleh pada jihoon dan Hana yang memilih untuk menikmati tontonan di depan mereka berdua , menunjuk sang kakak tepat di wajah seokjin
Seokjin hanya memundurkan kepalanya sedikit , selanjutnya menggigit jari telunjuk jimin yang tepat di depan nya . Membuat sang pemilik mengaduh ringan
" aduh .. hyung sakit .. kenapa di gigit sih ?"
" jarimu menggemaskan , pendek seperti dirimu ... "
" hyungg... " rajuk jimin .
Ketiganya lantas tertawa , seokjin mengerti sekarang ,mengapa ayah dan ibu senang sekali berada di samping jimin .
Anak kecil dengan tinggi tak lebih dari bahu seokjin itu memberikan suasana yang hangat . Jimin , memberikan energi positif untuk sekitarnya dan seokjin sangat merasakan hal itu .
" jimin ... " panggil seokjin , membuat jimin yang masih terlihat jengkel kepadanya pun enggan menatap nya
" Hei bocah , lihat hyung !"
" apasih hyungg... " jawab jimin dengan nada merajuk nya
" mau jalan-jalan ke danau tidak , berdua saja denganku .. " jimin menoleh cepat , mata kecil itu berbinar .
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST DAY
Fanfictionketika aku membuka mata di pagi hari bisakah aku melihat senyum mu yang tak pernah ku dapatkan sejak dulu ? maafkan aku Hyung -park Jimin ketika aku melihatmu , sesungguhnya saat itu pula aku mengingat semua yang telah berlalu dimana kau dan ibumu...