******
Selamat membaca
Boruto yang setelah memindahkan temannya shikadai dan Inojin keluar dari kamarnya memilih lansung melanjutkan tidurnya. Mata onyxnya yang safir perlahan terpejam, karena masih mengantuk, ia pun mulai terlelap dan pindah ke dalam mimpinya.
"Bocah Yamanaka itu mengejekmu, dia mengatakan kata serapah kepadamu" adu momoshiki memasuki alam mimpi Boruto yang sedang tertidur. Ia membangunkannya di sana.
"Dia bilang apa?" tanya Boruto penasaran, matanya menyipit menatap Momoshiki dengan kesal karena juga ikut mengganggu tidurnya. Namun, rasa ingin tahunya mengalahkan kemarahannya, terutama karena jarang Momoshiki ikut campur urusan pribadinya.
"Banyak. Salah satunya dia menyumpahi mu, Sarada akan meninggalkanmu" jawab Momoshiki meniru wajah inojin.
Boruto mengeram, rasa kantuknya tiba-tiba menghilang. Ingatan akan mimpi buruknya dulu tentang Sarada yang meninggalkannya kembali berputar di benaknya. Tubuh Boruto bergetar hebat, keringat dingin membasahi pelipisnya saat ketakutan merayapi dirinya. Ia jujur merasa takut hal itu akan terjadi, mengingatnya saja sudah membuatnya kembali merasakan ketakutan yang mendalam.
"Inojin sialan" ucap batinnya
Dengan cepat, Boruto melepaskan diri dari alam bawah sadarnya dan terbangun, duduk di atas kasurnya dengan napas yang memburu. Wajahnya menahan marah, alisnya berkerut dan rahangnya mengeras. Ia ingin segera menemui dan menghajar Inojin, memberikan pelajaran kepada mulutnya yang sembarangan bicara.
*****
Sedangkan di tempat lain, Sarada setelah sampai di kedai, ia langsung memilih tempat di pojokan dan kebetulan ada yang kosong. Mata onyx nya berbinar saat melihat beragam pilihan hamburger di buku menu. Tanpa pikir panjang, ia memesan dua porsi sekaligus, karena satu saja pasti tak akan cukup untuk memuaskan selera makannya.
Sementara itu, Akino terlihat kebingungan saat menerima buku menu dari Sarada. Pandangannya berkeliling, mencari petunjuk. Sarada yang memperhatikan gelagatnya hanya bisa menggeleng pelan.
"Kau tidak pesan?" tanya Sarada.
Akino menggeleng, wajahnya masih menunjukkan tanda-tanda kebingungan. "Aku tidak mengerti ini," ujarnya sambil menunjuk buku menu.
Sarada pun mengambil alih buku itu dan menunjukkan cara membacanya.
"Tinggal lihat gambarnya, lalu pilih yang kamu suka," jelasnya sabar.
Namun, dalam hati, ia mulai merasa sedikit jengkel. Perutnya yang keroncongan dan tingkah Akino yang seperti anak kecil membuatnya ingin cepat-cepat makan.
"Di tempatku tidak ada seperti ini, makanya aku tidak mengerti" curhatnya.
Sarada mengerutkan kening. "Terus. Aku peduli, tentu tidak" sahut Sarada acuh. Ia menghela nafas merasa kesabarannya sedang diuji. Rasanya ingin sekali langsung pergi saja membatalkan keinginannya untuk makan hamburger.
Untunglah, pesanan nya datang tepat waktu.
"Ini pesanannya" ucap pelayan ramah. "selamat menikmati.
Sarada langsung meraih hamburgernya dan melahapnya dengan lahap. Ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat menikmati saat merasakan kelezatan burger itu. Matanya terpejam, bibirnya sedikit terbuka, dan pipinya menggembung saat mengunyah.
Akino yang melihatnya tidak bisa mengalihkan pandangan. Jantungnya berdebar kencang. Ia merasa ada yang berbeda pada gadis di hadapannya. Senyum Sarada saat makan membuatnya terlihat sangat menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Borusara: Melangkah Ke Depan
AléatoireMenceritakan boruto dan temannya setelah berhasil menyelamatkan dan mengembalikan dunia Shinobi seperti semula. Dan bagaimana kehidupan boruto dan yang lainnya setelah zenno berakhir. Maaf jika cerita tidak jelas dan tidak nyambung soalnya masih pem...