Bab 5

615 91 3
                                    

Becky


"Beckyyyy...ya Tuhan, kau tidak akan percaya pada malam yang aku alami!"

Itulah kata-kata pertama yang diucapkan Looknam ketika dia mondar-mandir di toko selama dua puluh menit pada sabtu pagi, saat aku memindai belanjaan seseorang di kasirnya, melakukan pekerjaannya bukan pekerjaanku sendiri. Aku mampir pada hari liburku untuk menyelesaikan beberapa dokumen untuk Loren dan tidak menginginkan apa pun selain kembali keluar tapi ternyata aku tidak beruntung.

"Apa yang telah terjadi?" Aku bertanya. "Apakah kau menyelinap ke lokasi syuting?"

"Tidak," katanya. "Tapi aku sudah hampir mendekatinya. Sangat dekat. Aku bahkan sempat melihatnya mengenakan setelan itu!"

"Menakjubkan sekali," gumamku, meski rasanya tidak nyaman bagiku. Membuat isi perutku mengepal untuk melakukan hal-hal mengerikan.

"Wow...." Looknam memekik saat aku selesai memindai belanjaan Ny. McKleski dan mengambil uangnya. Wanita itu berbelanja di sini setiap hari. Dia membeli bahan pai krim coklat. "Kami berdiri sepanjang hari tapi itu sangat sebanding saat Rora keluar menemui kami. Dia sangat baik, ya Tuhan… aku kira dia akan sangat judes dan sombong ternyata dia banyak bicara pada kami, kami juga sempat berfoto"

"Menakjubkan" jawabku lagi sama seperti sebelumnya. Aku merasa sedikit marah meskipun ini tidak masuk akal bagiku. "Aku ikut senang jika dia membuat perjalananmu tidak sia-sia"

"Oh, itu sepenuhnya bukan karna Rora tapi karna Freen" katanya. "Kami bertemu Freen Sarocha saat dia keluar dari bar. Dia benar-benar berbicara dengan kami. Ya Tuhan, dia lebih ramah dari yang aku pikirkan"

Looknam menyorongkan ponselnya ke wajahku, memaksaku untuk melihat ke layar ke foto yang dia ambil dari mereka berdua, sebuah bar murahan yang terlihat di latar belakang. Aku tahu dia berusaha untuk tidak diperhatikan tapi dia tersenyum ke arah kamera. Sepertinya dia tidak mabuk, tapi kenapa dia ada di bar?

"Dia bertanya dari mana asalku," lanjutnya, "dan dia tertawa ketika aku memberitahunya tentang berita yang mengatakan dia telanjang di taman. Kau tahu cerita itu kan?"

"Samar-samar," gumamku.

"Baiklah, tapi kau harus benar-benar percaya kalau dia benar-benar ditangkap dan dia bilang dia berada di sana bersama seorang gadis! Apa kau percaya itu?"

Aku memberikan uang kembalian pada Ny. McKleski dan memberinya senyuman ketika aku melihat tatapan penuh pengertian di matanya. Dia tidak berkata apa-apa saat dia berjalan pergi, syukurlah. Ada beberapa orang di kota ini yang menganggap hal ini bukan sekedar cerita… tapi kenangan. Itu terjadi beberapa tahun yang lalu namun hidup terus berjalan mungkin saat kejadian itu terjadi Looknam masih kecil belum cukup umur untuk mengetahui apa pun tentang anak seorang politisi yang bermasalah. Yang Looknam tahu hanyalah dia sekarang telah berhasil menjadi aktor yang tidak ada hubungannya dengan keluarganya.

"Menakjubkan" kataku untuk ketiga kalinya tanpa ragu lagi aku mengatakannya. "Kau sudah terlambat tiga puluh menit, jadi aku harap kau segera masuk!"

Looknam terlihat panik dia mengoceh dan meminta maaf, aku melangkah menjauh darinya tanpa repot-repot mendengarkan apa yang dia ucapkan. Aku menemukan tempat yang tenang untuk bersembunyi, di ruang stok paling belakang, duduk di atas sebuah kotak aku menundukkan kepalaku, menarik napas dalam-dalam untuk meredakan kekacauan yang terjadi di dalam diriku.

Aku melakukan beberapa pekerjaan sebelum memberitahu Loren aku harus pulang. Dia tertawa, melambai padaku. "Terimakasih Bec, kau bahkan tidak seharusnya berada di sini."

Aku menuju ke depan toko, tempat Looknam akhirnya mengerjakan pekerjaannya.

"Aku senang perjalananmu menyenangkan," ucapku padanya, dengan sungguh-sungguh tanpa bualan sama sekali. "Aku senang dia tidak mengecewakanmu."

Ghosted (adaptasi) endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang