BUKU CATATAN BECKY
"Mereka sedang membuat film Breezeo."
Kau membisikkan itu saat kau merangkak ke tempat tidur bersama wanita yang kau cintai untuk pertama kalinya setelah beberapa minggu. Ini sudah tengah malam. Kau baru saja pulang dari New York. Kau telah bolak-balik sepanjang musim panas hingga musim gugur. Kau dijadwalkan kembali dari beberapa hari yang lalu, pada tanggal 1 Oktober tetapi kau terus menunda kepulanganmu.
Lenganmu melingkari dia dari belakang saat kau menariknya ke arahmu, punggungnya menempel di dadamu. Baumu kembali seperti cologne-mu sendiri. Karena terlalu sering kau pulang ke rumah dengan bau seperti minuman keras atau parfum lain. Dia selalu memintamu mandi setiap kali itu terjadi bahkan sebelum kau bisa menyentuhnya.
"Apakah kau serius?" dia bertanya. "Film Breezeo?"
Kau bergumam sebagai tanggapan, saat kau menarik pakaiannya, menyisihkan kain secukupnya untuk membuatnya merasa nyaman. Dia hanya mengenakan celana dalamnya dan salah satu kausmu. Kau menarik celana dalamnya hingga terlepas, membuat dia mengerang saat kau meluncur ke arahnya dari belakang. Bibirmu ada di lehernya. Tidak butuh waktu lama sebelum dia meringis kegirangan.
Kau kemudian bergerak, berbaring telentang saat kau menariknya ke atas tubuhmu. Sambil menghela nafas, kau menggenggam pinggulnya dan meluncur kembali ke dalam dirinya sambil menutup matamu. "Kau yang akan melakukannya sayang. Aku hanya ingin berbaring di sini dan merasakan ada didalam dirimu. Aku sangat lelah sekarang."
"Dan menurutmu aku tidak lelah?"
Kau membuka matamu lagi ketika dia mengatakan itu. Ada ketajaman dari kata-kata nya. Dia tidak bergerak tapi tetap menatapmu. Dia tidak bisa melihat jernih dimatamu karena gelap di kamar tidur. Kau pulang dalam keadaan sadar.
"Aku tidak mengatakan itu."
"Tidak memikirkannya juga kan?"
Ada ketajaman lagi dalam suaranya.
"Ayolah sayang bisakah kita tidak bertengkar sekarang?" kau bertanya, dan kau bahkan terdengar kelelahan. Tidak ada sedikit pun kemarahan dalam suaramu. "Aku baru pulang sepuluh menit yang lalu. Sudah lebih dari sebulan aku tidak bertemu denganmu. Aku hanya ingin berada di dalam dirimu sekarang. Kita bisa bertengkar besok pagi jika kau mau."
Dia menatapmu tapi perlahan mulai bergerak. Kau memejamkan matamu lagi dan kembali rileks. Tidak lama sebelum kau menariknya lebih rendah. Menahan pinggulnya saat kau mendorong lebih dalam dan berulang kali. Kau berbisik di telinganya, membisikkan betapa kau sangat merindukannya, betapa kau belum bisa tidur lelap tanpa dia di sisimu.
Setelah kau selesai, dia hanya berbaring di atas tubuhmu. Tanganmu menjelajah di balik kaus itu untuk membelai punggungnya. Itu tenang. Dulu, keheningan di antara kalian terasa nyaman namun kini seperti penghalang tak kasat mata yang sulit untuk dilewati.
"Aku mengadakan beberapa pertemuan untuk itu," katamu padanya. "Untuk film Breezeo mereka belum mengumumkannya. Aku bahkan seharusnya tidak membicarakannya. Ini masih terlalu dini."
"Tunggu, kau melakukannya?" Dia berguling untuk melihatmu.
"Besok aku seharusnya menghabiskan waktu untuk membahasnya bersama Daniel. Itu sebabnya aku tidak segera pulang."
"Wow. Kau harus melakukannya! Atau setidaknya kau harus mencobanya. Kau akan secemerlang Breezeo."
"Sekarang kau yang memaksakannya. Kalau aku menonton filmnya tidak mungkin aku bisa mendapat peran utama. Aku tidak bisa membawakan franchise."