TRANSMIGRASI GENTA [HIATUS]

23.||TRANSMIGRASI GENTA||

🍁
-
🍁
-
🍁
-
🍁

HAPPY READING

Sekarang adalah hari sabtu dan sekolah di liburkan, keluarga sanjaya sekarang sedang berpiknik di halaman belakang mansion atas permintaan genta.

"Dek kok kamu tumben sih minta piknik?"tanya vion.

"Kita kan jarang tuh piknik kaya gini, apalagi opa selalu sibuk jarang ada di rumah, bang arvin yang selalu pulang malam"jawab genta dengan nada sedih.

"Ngapain sedih sekarang kan kita udah kumpul, ayok baby mau main apa?"ujar rezi.

"Kita main kejar-kejaran yuk bang"ajak genta dengan antusias kepada para abangnya.

"Yaudah ayok"ucap chio dan langsung berdiri, mengejar genta.

Saat genta dan para abangnya sibuk main berbeda dengan para orang tua mereka sedang mengobrol hal serius.

"Dika kamu harus menjaga genta lebih ketat lagi"ujar baskara dengan tiba-tiba.

"Memangnya kenapa?"tanyanya dengan serius padahal kan setiap hari genta selalu di jaga oleh bodyguard.

"Kamu tidak tau bahwa 'dia' sudah kembali dan akan menargetkan genta"ujar erlan tanpa mengalihkan pandangannya dari genta yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Bukannya 'dia' sudah lama menghilang, untuk apa kembali lagi"ucap dika dengan penuh tanda tanya.

"Tentu saja untuk balas dendam bodoh"jawab agra sambil mengumpati adiknya itu.

Saat Dika akan kembali berucap tiba-tiba genta langsung lari ke pelukannya dan bersembunyi.

"Ayah tolongin adek ada monster jahat jelek"ucapnya sambil memeluk dika dengan erat.

"Monster jelek ini akan menangkap kelinci nakal"ujar chio sambil terus mendekati genta sambil membuat ekspresi seseram mungkin.

"Ahaha ayah tolongin adek"pekik genta sambil terus tertawa karna di gelitik oleh chio dan dion.

"Sudah-sudah sekarang kita masuk mataharinya udah terik, nanti baby bisa sakit"ujar erlan langsung menggendong genta dan membawanya masuk ke dalam mansion.

"Opa ada yang mengawasi kita"ucap andrew sambil mengedarkan pandangannya ke arah tembok.

"Ya opa sudah sadar, biar bodyguard yang mengurusnya"ujar agra langsung masuk dan diikuti oleh semuanya.

Pukul 17:35

Sekarang dika dan genta sedang menikmati suasana sore hari di balkon kamar dika.

"Ayah aku mau tanya"ucap genta sambil menatap dika dengan serius.

"Tanya apa hm"Dika berucap sambil mengusap rambut genta dengan sayang.

"Anak sialan itu apa?"pertanyaan genta membuat dika langsung menghentikan usapan di kepala genta.

"Kenapa nanya kaya gitu"ujar Dika dengan lembut, memang terkesan lembut tapi tangannya sudah mengepal sambil menahan amarahnya yang akan meledak.