30.||TRANSMIGRASI GENTA||

1.5K 104 0
                                    

🍁
-
🍁
-
🍁
-
🍁

HAPPY READING

Sudah satu minggu genta di rawat di rumah sakit, sekarang yang menemaninya hanya asisten pribadinya yaitu samudra.

"Paman bosen, pengen main keluar"ucap genta kepada samudra.

"Maaf tuan muda, anda di larang keluar"ujar samudra, sebenarnya dia juga merasa kasihan kepada tuan mudanya ini karna terus-terusan merengek ingin jalan-jalan keluar.

"Yaudah deh aku nungguin abang aja"ucap genta dan langsung menutupi seluruh badannya dengan selimut.

"Tuan muda jangan seperti itu, nanti anda sesak"samudra langsung menarik secara perlahan selimut yang di gunakan genta.

"Tapi aku bosen paman"rengek genta.

CKLEKK

Di saat samudra berusaha membujuk genta, tepat saat itu pintu terbuka dan menampilkan abang-abang genta dan sahabat-sahabatnya.

"Halo degem"sapa Nero dan di balas senyuman oleh genta, walaupun bibir genta terlihat pucat tapi tidak mengurangi kadar keimutannya.

"Tadi Abang denger dari luar ada suara ribut-ribut, adek kenapa?"tanya haider sambil meletakkan buah tangan di atas nakas.

"Aku pengen jalan-jalan keluar Abang, bosen tau"jawabnya sambil memanyunkan bibir ke depan.

"Yaudah ayok"ajak haider yang langsung menyiapkan kursi roda.

"Tapi tuan mu--"ucapan samudra terpotong karna tatapan dari Faisal.

"K-kalo gitu t-tolong jaga tuan muda genta"ucap samudra sambil terbata-bata, ngeri juga euyyy ngeliat tatapan faisal.

Jadi sekarang yang ngajak genta keluar cuman ada haider, faisal, nero, dion, kairo dan vion.

"Yeayyyy keluar"ucap genta merasa senang.

"Maaf ya abang tadi harusnya gak sekolah, jadinya adek kesepian gak ada yang nemenin"ucap kairo sambil berjalan di samping haider yang mendorong kursi roda genta.

"Gak papa Abang, kan tadi ada paman samudra yang nemenin aku"ucapnya sambil tersenyum ke arah Kairo.

Sekarang mereka bertujuh sudah sampai di taman rumah sakit, karna Dika tidak mengijinkan genta keluar dari kawasan rumah sakit.

"Ayo bang kita duduk di bangku itu"tunjuk genta ke arah bangku yang kosong.

Sekarang genta sedang duduk santai sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya.

"Adek gak papa ya Abang tinggal"ucap dion tiba-tiba.

"Loh Abang mau kemana?."

"Abang lupa ada kerkom."

"Yaudah Abang hati-hati ya, jangan ngebut."

"Iya, Abang pergi dulu ya"sebelum pergi Dion menyempatkan mencium pipi genta.

Tiba-tiba pandangan genta jatuh kepada seorang anak kecil, yang duduk sendirian di bawah pohon. Anak kecil itu tidak memiliki rambut dan wajahnya terlihat pucat.

TRANSMIGRASI GENTA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang