Manusia hanya tau kebahagiaan
Yang kita perlihatkan tidak
Dengan luka yang begitu rapat
Kita simpan agar tak terbongkar~Liana Anggraini
Happy reading
Ana berjalan sendiri di lorong sekolah yang semakin sepi,setelah menghabiskan makanan nya ia pamit ke kamar mandi meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk menghabiskan makanan mereka. Manik mata ana kini terfokus kepada segerombolan orang yang seperti nya sedang melakukan sesuatu.
Ana berjalan mendekati mereka dengan rasa penasaran yang semakin besar. Seketika ana menatap mereka tak percaya, pembullyan? serius ana harus menatap kejadian seperti ini secara langsung? Gila.
"LO TAU DIRI DIKIT BISA NGAK SIH! NGACA LO ITU JELEK ITEM, PERLU DI BELIIN KACA HAH!" Bentak salah satu dari mereka.
"Ampun kak,Riana minta maaf" Ucap Riana gemetar. Demi apapun Riana sangat takut sekarang,mata nya sudah sembab karna terlalu banyak menangis tak lupa dengan seragam sekolah yang sudah kotor karna di lempari sampah oleh ke empat kakak kelas nya ini.
"Halah jangan kasih ampun,habisin aja cewe gatel kaya dia Chika" kompor salah satu dari mereka.
Chika yang sudah terlanjur tersulut emosi menjambak rambut Riana dengan kasar, "UDAH GW BILANG JANGAN DEKETIN PACAR GW,MASIH AJA LO DEKETIN. GATEL BANGET JADI CEWE,SINI GW GARUKIN"Bentak Chika yang semakin menarik kuat rambut Riana.
Riana hanya bisa pasrah dan terus menangis memohon ampun,tapi sayang nya hanya di anggap angin lalu oleh Chika.
Ana menatap dengan rasa iba, pasti sakit sekali batin nya. Tapi di satu sisi ana tidak suka ikut campur masalah orang lain, terlebih lagi dengan seseorang yang tidak ia kenal.
Tak ingin melihat lebih jauh,ana memutarkan badan nya dan berjalan menjauhi mereka.
"Akh ampun kak" suara rintihan itu menghentikan langkah ana yang semakin menjauh. Tubuh nya terdiam, berusaha menetralkan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang.
"Woy, berhenti. Di depan ada guru BK" ucap ana tiba-tiba tanpa membalikkan badan nya.
Chika menatap ke arah ana, karna tak ingin terkena masalah yang berkelanjutan Chika memilih untuk pergi meninggalkan Riana di ikuti oleh ke tiga teman nya.
"Gw bakal panggil PMR, gw ngak kuat kalo harus angkat Lo sendiri. Diam dan jangan kemana mana!" ucap ana melirik sekilas dan melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti.
~
"What,jadi Lo nolongin dia?" Heboh Lisa membuat ana mendengus kesal.
"Kok Lo mau sih na? Dia itu terkenal pick me tau, mentang mentang muka nya keliatan polos! Masih kelas 10 tapi udah buat banyak masalah sama kakak kelas" ucap Lisa dengan tampang julid.
"Muka polos emang ngak menjamin orang itu ngak tau apa apa,siapa tau suhu" ucap Lia yang di balas anggukkan oleh ana dan juga Lisa.
"Besok libur,ke pasar malam yuk!" Ajak Lia semangat.
"Ayok,gw mau naik bianglala" ucap Lisa tak kalah semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenna End
Teen FictionAleiska sandriana perempuan cantik bertubuh pendek dengan segala tingkah random nya yang di luar nalar. Senyum manis slalu terpancar di wajah nya bak seseorang yang tak pernah memiliki masalah,tapi siapa sangka di balik senyum dan tawa itu tersimpan...