menjauh

21 2 0
                                    


ISTRI SONGKANG BACK SEHARUSNYA SIBUK SIH TAPI YASUDAHLAH GWENCANA.

"sebelum jalur kuning melengkung,masih bisa di tikung
Tapi kalau udah jadi mantan ya"

~Istri songkang


Happy reading


Ana berjalan menuju kantin sekolah seorang diri,jam pelajaran sudah di mulai namun guru yang mengajar di kelas ana ternyata berhalangan membuat kelas ana menjadi jam kosong.

Ana duduk di kursi yang di sediakan,atensi nya memandangi siswa yang tengah berolahraga dari kejauhan.

"Ana" sapa seseorang membuat pandangan ana teralihkan.

"Alen" ucap ana lirih,hati nya mendadak merasa sakit. Ingatan bahwa Gabriel telah memiliki pacar begitu menyayat hati ana.

"Sendirian aja,gw temenin ya" ucap Gabriel mendudukkan diri nya di depan ana.

Ana merasa tak nyaman,ia bangkit dari tempat duduk nya "sorry gw harus pergi,bye" pamit ana berjalan menjauhi gabriel.

Ana tak ingin Aurora merasa sakit hati karna kedekatan nya dengan Gabriel. Ana cukup tau diri dan sadar akan posisi nya,lebih baik menjauhi dari pada harus terlibat masalah nanti nya.

"Ana kenapa? Kok gw ngerasa dia sengaja jauhin gw" ucap Gabriel menatap kepergian ana.

Ana berjalan menuju kelas,ia merutuki kebodohan nya yang memilih pergi ke kantin. Seandainya ana tak pergi,dia pasti tidak akan bertemu Gabriel.

"Haish,bego banget sih" gerutu ana memukul pelan kepala nya.

~

"Menurut gw Lo emang harus jauhin dia sih" tutur Lia, untuk apa mengejar seseorang yang sudah mempunyai pasangan,yang ada ana akan di cap perempuan murahan nanti nya.

"Tapi kan bisa putus Lia"

Lisa menganggukkan kepala nya setuju,"betul itu,masih pacaran belum nikah. Gas aja na" ucap nya bersemangat.

"Lisa kaulah sahabat terbaik aku" dengan nada lebay ana memeluk Lisa erat. Mereka berpelukan layak nya Teletubbies,tak lupa menggoyangkan badan mereka. Untung nya di dalam kelas hanya ada mereka ber tiga. Kalau tidak, pasti akan banyak yang menatap aneh mereka. Bukan mereka yang akan merasa malu,tapi Lia.

Lia mengacak rambut nya frustasi "Gw daftarin ke rumah sakit jiwa juga lama-lama" batin Lia tertekan.

"GW MAU TANYA" Teriak ana setelah melepaskan pelukan nya dengan Lisa.

Lia dan Lisa menatap ana dengan tanda tanya,dengan sumriang ana menunjukkan iklan sampo yang ada di dalam ponsel nya.

"Gw mau jadi model iklan sampo cocok ngak?" Tanya ana menarik turunkan alis nya.

"Cocok , tapi" jawab Lia membuat senyuman ana merekah.

"Tapi apa?" Perasaan ana tak enak, ekspresi kedua temen nya begitu tak meyakinkan.

"LO JADI KETOMBE NYA" Teriak mereka bersamaan,tawa kedua nya masuk ke dalam indra pendengaran ana, benar-benar menyebalkan. Ana menatap tak terima "ngeselin" padahal dia sudah bersemangat.

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang