HELLOW MANIEZ
makasih bangettt buat kalian yang mau terus lanjut baca cerita aku, sehat-sehat kalian ya!Happy reading
Kicauan burung terdengar merdu, mentari telah menampakkan diri nya sedari tadi,banyak orang lalu-lalang menikmati udara pagi yang segar sebelum terkontaminasi dengan asap motor dan lain nya.
"Capek banget" ucap ana dengan nafas tersengal-sengal,ana tengah kini tengah berada di taman kota untuk berjoging sesekali,karna ana memang sangat jarang melakukan nya.
"Woy na, kesambet apaan lo tiba-tiba joging" ana membalikkan badan nya,di tatap nya Lisa yang tengah berjalan menghampiri nya.
"Perlu gw beliin kaca?" Ucap ana,mereka berjalan bersamaan menghirup udara segar dan menikmati suasana yang begitu ramai.
"Gw cuman iseng doang,eh tau nya ketemu lo di sini" ucap Lisa cengengesan.
Ana memutar bola matanya "bosen gw liat muka lo" celetuk ana.
Lisa melotot tak percaya,mulut nya pun sampai terbuka lebar "gw tendang lo ya" kesal nya,tangan nya terangkat memukul bahu ana pelan.
"Becanda" ucap ana sedikit terkekeh geli,wajah Lisa sudah cemberut karna ulah nya.
"Makin hari lo makin deket aja sama gabriel"
Ana mengangkat kedua bahu nya dan tersenyum kecil "ya gitu deh,gw harap bisa bareng dia terus" harapan slalu bisa bersama Gabriel slalu hadir dalam benak ana, melihat Gabriel yang menangis waktu itu membuat harapan itu semakin menjadi-jadi. Harapan yang ana sendiri tak tahu akan menjadi nyata atau malah sebaliknya.
"Semoga aja"
Setelah cukup lama berjalan,ana dan Lisa duduk di salah satu pedagang bubur ayam untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
"Lo tim bubur di aduk atau enggak?" Tanya Lisa random.
"Di aduk dong,ngak di aduk mana ada rasa nya"
Lisa menatap ana aneh,"apaan orang kaya muntahan begitu" ucap nya dengan raut wajah jijik.
"Muntahan pala lo gundul" kesal ana,dia memilih untuk melanjutkan aktivitas makan nya, tak peduli dengan raut wajah Lisa yang terus memandanginya aneh "stop liatin gw atau bubur lo gw aduk" ana menggerakkan tangan nya berusaha mengaduk bubur Lisa.
Lisa mengesampingkan bubur nya agar tak di aduk oleh ana "iya iya lanjut aja makan nya"
~
Setelah menghabiskan makanan nya,ana langsung berpamitan ke Lisa untuk langsung pulang ke rumah, tubuh nya sudah terasa lengket karna keringat. Di tengah perjalanan ana melihat sebuah pohon jambu yang berbuah banyak,ana menatap keseliling,sepi.
"Ambil dikit gapapa kali ya" ucap ana lirih terus menatap pohon itu.
Karna situasi yang aman,ana memilih memanjat dengan cepat, mengambil beberapa jambu dan sesekali memakan nya langsung dari atas pohon, "manis banget" ucap nya senang dengan terus melahap jambu dengan nikmat.
"Hayo ada yang maling jambu" ucap seseorang membuat ana tersedak. Ana kesulitan untuk bernafas dan memukul dada nya pelan.
"Ngagetin aja!" Ana menatap kesal ke arah bawah,di tatap nya Gabriel yang tengah tertawa dengan memegangi perut nya yang terasa keram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenna End
Teen FictionAleiska sandriana perempuan cantik bertubuh pendek dengan segala tingkah random nya yang di luar nalar. Senyum manis slalu terpancar di wajah nya bak seseorang yang tak pernah memiliki masalah,tapi siapa sangka di balik senyum dan tawa itu tersimpan...