HALLOW ISTRI SONGKANG BACK
THANK YOU YANG UDAH MAU BACA ANJAY LOPYU SEKEBON 😘💗Happy reading
Ana untuk kesekian kali nya menjenguk Gabriel yang masih terbaring tak berdaya di rumah sakit,dia masih senantiasa menutup mata nya tanpa ada niatan untuk terbangun. Ana menghela nafas berat,di tatap nya Gabriel dengan mata yang berkaca-kaca, berharap keajaiban akan muncul tiba-tiba.
"Lo kapan bangun? Udah lima hari koma,papah sayang banget sama lo. Bangun ya? Banyak yang nunggu lo buat bangun" ucap ana lirih,air mata nya terus jatuh membasahi pipi.
Tiba-tiba tubuh Gabriel mendadak kejang-kejang,ana menatap panik tak tau harus berbuat apa. Ana berlari keluar berteriak memanggil dokter "dokter tolong" suasana seketika menjadi mendebarkan,ana maupun orang-orang yang berada di sana untuk menjaga Gabriel di landa ketakutan yang amat sangat.
"Kak,abang gapapa kan?" Tanya Caca ketakutan sembari memeluk ana.
Ana menggelengkan kepalanya kuat "enggak,abang pasti baik-baik aja" ucap nya berusaha menguatkan diri.
Papah Gabriel sudah menangis terisak-isak,bahkan teman-teman Gabriel pun tampak sangat frustasi dengan sesuatu yang baru saja terjadi.
"Maafin papah,tolong jangan tinggalin papah sendirian,maaf papah minta maaf" ucap papah Gabriel lirih dengan terus menangis.
Ana tak sanggup melihat pemandangan yang menyakitkan ini,ana melepaskan pelukan Caca dan berlari meninggalkan mereka. Sesak,ana tak bisa mengkondisikan hati nya yang seperti di tusuk ribuan jarum. Di luar hujan lebat,angin berhembus kencang membuat hawa dingin semakin menusuk kulit. Ana terus berlari,membiarkan tubuh nya basah terkena air hujan. Kaki hangat nya kini telah dingin karna bersentuhan dengan aspal dan air hujan,entah pergi kemana alas kaki nya,ana tak peduli akan hal itu. Kini air mata nya bersatu dengan air hujan,banyak pasang mata menatap nya iba,kondisi ana terlalu memprihatinkan di mata mereka.
"Sakit,hati gw sakit. Tuhan tolong jangan sekarang" ana bergumam dengan pandangan kosong,suasana sekarang sudah sepi,tak ada yang menatap ana lagi,ana benar-benar sendiri sekarang di temani air hujan yang terus mengalir deras. Karna tak begitu memperhatikan jalan,tanpa sadar ana tersandung oleh batu membuat nya terjatuh ke bawah.
Ana memukul dada nya kencang,berusaha menghilangkan sakit yang semakin menjadi,kedua tangan ana mengatup,pandangan yang semula seperti tak ada harapan berubah menatap langit penuh harap,"Tuhan,anak mu sedang merasakan sakit yang teramat sangat,aku tau betul bahwa aku bukanlah penganut mu tapi aku mohon tuhan,berikan kesembuhan untuk hamba mu itu,jangan bawa dia dulu tuhan,dia harus sukses dan bahagia" ucap ana memohon,tangan nya semakin erat mengatup Isak tangis semakin terdengar pilu. Ana takut gabriel akan meninggalkan nya,ana tak mau itu terjadi. Manusia pasti akan merasakan mati,tapi ana mohon jangan sekarang.
"Ya Allah hamba mohon,hamba adalah seorang pendosa tapi hamba tak tau harus meminta kepada siapa,tolong ya Allah berikan kesembuhan kepada Alen ,hamba mohon ya Allah. Dia bukan hamba mu tapi tolong ya Allah" ana tak tau harus seperti apa,ana terus meminta kepada tuhan nya dan tuhan Gabriel untuk kesembuhan Gabriel. Jika orang lain melihat nya seperti ini pasti akan di sangka orang gila.
Ana tak sanggup,rambut basah nya menutupi raut kesedihan dari wajah ana,tangan itu tak berubah dari posisinya,memohon kepada tuhan untuk bisa terkabulkan,ana tak tau perbuatan nya salah atau tidak yang ada di pikiran nya hanyalah Gabriel bisa membaik,"mama aku mohon jangan ajak Alen dulu,dia harus sukses dan bahagia. Banyak penderitaan yang di rasakan nya oleh karna itu dia harus bahagia. Aku mohon,aku sayang Alen jangan ajak dia dulu mah" Ana terus teringat ucapan Gabriel yang berkata merindukan mama, membuat ana memohon untuk seseorang yang begitu Gabriel sayang untuk tidak membawa Gabriel bersama nya.
Rasa sayang ana terlalu besar untuk Gabriel,ana mempunyai masalah sendiri yang tak bisa di sepelekan tapi ana tak peduli dengan masalah nya,dan slalu ingin bersama Gabriel untuk bisa menjadi pendengar yang baik,penenang dan tempat pulang Gabriel.
"ANA" Teriak seseorang menghampiri ana,tubuh dingin ana di peluk erat oleh nya "lo kenapa? Jangan kaya gini" ucap nya lirih.
Ana tak mau mengangkat kepala nya dan terus memohon kepada tuhan "Alen makin memburuk,gw takut lisa. Alen ngak boleh tinggalin gw,dia harus bahagia dan sukses" ucap ana lirih.
"Dia bakal baik-baik aja kok na,lo cukup doain dia aja" ucap Lisa,di angkat nya tubuh ana untuk segera bangun,air mata nya ikut turun melihat kondisi ana. Lisa sangat terkejut ketika sedang berjalan untuk membeli sesuatu tak sengaja melihat ana yang terduduk,payung yang di pakai dengan spontan di buang nya dan segera menghampiri ana.
"Kita pulang aja ya? Ganti baju dulu nanti lo sakit" bujuk Lisa memeluk erat ana.
Ana menggelengkan kepalanya,"Alen Lisa,takut. Dia bakal baik-baik aja kan?"
"Dia bakal baik-baik aja na,nanti kalo dia bangun terus lo nya yang sakit gimana?" Bujuk Lisa lagi,mau tak mau ana menuruti kata Lisa,dia tak boleh sakit sekarang. Mereka berjalan di tengah hujan yang menyapa bumi,di peluk erat oleh dingin dan di belai lembut oleh angin.
"Tuhan bakal dengerin permohonan gw ngak?" Tanya ana tiba-tiba,ana cukup tau diri akan kelakuan nya yang jauh dari kata baik dan sekarang? Dia datang ketika sedang membutuhkan pertolongan saja.
Lisa tersenyum getir,setakut itu kah ana? Sampai bertanya seperti itu,"na,tuhan slalu mau mendengarkan doa hamba-nya" ucap Lisa menenangkan ana.
Ana hanya mampu terdiam,energi nya terkuras habis karna menangis. Ana tak menyangkal perkataan Lisa,karna itu memang benar. Tapi rasa malu hinggap di hati ana,tapi ana sendiri pun tak memiliki pilihan lain Alen kuat,pasti dia baik-baik aja batin ana.
THANK YOU BABAYYY
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenna End
Teen FictionAleiska sandriana perempuan cantik bertubuh pendek dengan segala tingkah random nya yang di luar nalar. Senyum manis slalu terpancar di wajah nya bak seseorang yang tak pernah memiliki masalah,tapi siapa sangka di balik senyum dan tawa itu tersimpan...