kesempatan

13 2 0
                                    


AKU GABUT BANGET SUMPAH
MAU NONTON DRAKOR MALES
MAU BACA MALES, TAPI NGAK TAU KENAPA,NGAK PERNAH MALES UNTUK MENCINTAI DIA😡💗

Happy reading

Ana berjalan menghampiri penjual es krim yang tak jauh dari taman,mood nya sedang bagus sekarang oleh karna itu ia keluar rumah untuk mencari udara segar,hujan baru saja selesai menyapa bumi,bau khas rumput basah menemani setiap orang yang berada di taman.

"Mas,es krim vanila satu"

"Mas,es krim vanila satu" ana kaget mendengar seseorang berbicara di samping nya terlebih lagi mereka mengucapkan kata yang sama. Ana menoleh dan ternyata yang berada di samping nya adalah Gabriel. Seketika ana merasa Dejavu dengan kejadian di pasar malam tempo hari.

"Eh,gw kira siapa" ucap ana.

Gabriel tersenyum ke arah ana, lagi-lagi dia dan ana bertemu dengan kejadian yang sama yaitu ketika membeli es krim. Gabriel sudah lumayan lama tak bertegur sapa dengan ana, entahlah gadis itu tiba-tiba menjauhi nya dan berakhir asing.

"Lo sendiri aja?" Tanya Gabriel sekedar basa-basi.

Ana menganggukkan kepala nya,dia tak ingin berbicara banyak. Hati nya sudah berdebar tak karuan sedari tadi hati murahan,gini doang masa Lo baper sih gerutu ana dalam diam.

Setelah es krim nya sudah jadi ana ingin melangkah meninggalkan taman namun sayang nya pergelangan tangan ana tiba-tiba di pegang oleh Gabriel,"na duduk di sini dulu boleh?" Tanya Gabriel hati-hati.

Karna tak enak menolak,ana menganggukkan kepalanya. Mereka duduk di sebuah bangku kecil di taman,banyak anak-anak berlarian ke sana-kemari dan tertawa bahagia. Ana menikmati pemandangan itu, berharap suatu hari nanti bisa merasakan nya juga.

"Lo suka anak kecil?" Tanya Gabriel yang melihat ana tersenyum dengan pandang yang tak pernah lepas dari anak-anak yang sedang bermain.

"Suka,mereka gemesin banget" ucap ana semangat,ana menoleh ke samping di tatap nya Gabriel yang kini tengah menatap nya juga "eum hubungan Lo sama rora gimana? Lancar-lancar aja kan?" Ana tau seharusnya tidak usah menanyakan sesuatu yang akan membuat hati nya sakit,tapi rasa penasaran datang menghampiri ana.

Gabriel menatap ke arah langit,mata nya terpejam menikmati angin sepoi-sepoi yang membelai kulit lembut "putus" satu kata yang keluar dari mulut Gabriel mampu membuat ana terkejut,putus? Sejak kapan?.

"Kok putus?"

"Kita putus baik-baik kok" ucap Gabriel tak menjelaskan kenapa mereka mengakhiri hubungan mereka. Ana hanya bisa menganggukkan kepala nya,ah pasti lagi galau ni anak,batin ana.

"Sabar ya" jantung ana berdebar semakin kencang dari sebelum nya, apakah salah ana merasa senang ketika mendengar bahwa mereka telah putus? Apa ana akan terlihat jahat karna bahagia di dalam kesedihan seseorang? Tapi untuk saat ini bolehkah ana egois dalam mendapat kebahagiaan?

"Gapapa,cepat atau lambat memang harus terjadi kok" Gabriel tersenyum tipis, senyuman yang menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.

Ana menghela nafas panjang "bohong kalau Lo bilang baik-baik aja,karna nyata nya sebaliknya. Orang mana yang baru aja putus cinta ngak ngerasain sakit hati,kecewa dan marah. Mungkin ada tapi itu tanda nya udah ngak cinta"

"Na" Gabriel rasa nya ingin menangis,tapi ia begitu malu jika harus menangis sekarang.

Ana mengelus lengan Gabriel, "nangis ngak buat kalian para cowo lemah,tapi nangis adalah bentuk ekspresi ketika semua yang kita jalani tak berjalan sesuai keinginan kita"

"Malu,masa nangis depan Lo"

Mendengar ucapan Gabriel, ana berusaha untuk menahan tawa nya. Mata laki-laki itu sudah memerah tapi mulut nya berkata lain, terlihat sangat menggemaskan "seharusnya gw bawa karung tadi"

"Buat apa?" Tanya Gabriel bingung

"Buat karungin Lo" tawa yang sedari tadi ana tahan keluar juga, ekspresi Gabriel terlalu lucu untuk tidak di tertawakan. Badan nya begitu bagus terlihat seperti anak wattpad,tapi hati nya hello Kitty, lucu sekali.

"Jahat banget ish" Gabriel mencabik bibir nya kesal.

"Becanda kok" ucap ana yang telah meredakan tawa nya.

Ana bangun dari duduk nya,berjalan menjauh dari tempat mereka duduk membuat Gabriel menatap ana bingung "Lo mau kemana?" Teriak Gabriel.

"Mau cari duda kaya raya anak satu spek cowo wattpad" ana ikut berteriak agar Gabriel bisa mendengar suara nya. Sebenarnya dekat dengan Gabriel benar-benar tak baik untuk kesehatan jantung ana, terlebih lagi sikap Gabriel tadi seperti anak kecil berumur lima tahun,ana tak sanggup harus melihat nya lagi.

"Yahh di tinggal" ucap Gabriel lirih,"eh tapi dia beneran mau cari duda kaya raya anak satu?" Celetuk Gabriel.

~

"AW AKHIR NYA MEREKA PUTUS,NGAK SIA-SIA GW NGADU KE TUHAN BUAT MEREKA CEPET PUTUS" Teriak ana ketika sudah berjalan jauh meninggalkan taman, sebenarnya setelah mengetahui Gabriel punya pacar,ana slalu bilang ya tuhan semoga mereka cepat putus,dan akhirnya hari yang di nanti-nanti oleh ana pun tiba.

"Jalur langit nih,jangan di senggol" ana tersenyum dan bersenandung ria,tak percaya pertanyaan nya yang dia pikir akan menjadi penyebab sakit hati nya ternyata malah membawakan kebahagiaan yang tak ana duga-duga "kalau tau gini, mending gw tanya dari kemarin-kemarin"

Rasa bahagia benar-benar membuat ana terlihat seperti orang tak waras,dia ingin sekali berteriak sekencang mungkin, memberi tahu kepada bumi bahwa dia sangat bahagia.

"Kak ngak gila kan?" Tanya anak kecil yang menatap ana bingung.

Ana melotot tak percaya "enak aja! Orang gila mana yang secantik gw" kesal ana.

"Kirain kak, soalnya dari tadi ketawa cengengesan terus" anak itu terkekeh pelan mengingat tingkah laku kakak cantik yang berada di hadapannya.

"Oh itu tanda nya lagi jatuh cinta"

"Jatuh cinta itu kaya gimana?"

Ana sebenarnya bisa menjelaskan tentang itu tapi mengingat umur anak itu yang masih terlalu dini jadi ana tak ingin menjawab pertanyaan nya "nanti kalau udah besar, pasti tau kok"

Ana kembali melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti,rumah begitu sepi karna Lina sedang mengunjungi kerabat mereka di antar oleh awan, mungkin mereka akan sampai rumah pada malam hari. Untuk sekarang ana bebas melakukan apa saja,luka di tubuh nya mulai berangsur-angsur pulih dan besok adalah hari terakhir ujian.

Ana merebahkan tubuhnya ke kasur,wajah nya tak henti-henti menampilkan senyuman "cinta" ana teringat pertanyaan anak kecil tadi,"jatuh cinta ketika jantung berdetak lebih kencang dari biasa nya ketika berhadapan dengan lawan jenis,rasa yang benar-benar membuat si perasa menjadi gila dalam artian lain. Dan juga jatuh cinta membuat tipe kriteria pasangan yang kita inginkan menjadi tak berguna" cinta itu banyak artian nya, menjelaskan nya pun tak akan pernah ada habisnya. Rasa yang akan slalu di rasakan oleh semua mahluk yang bernyawa dan rasa yang membawa bahagia dan luka, oleh karna itu ketika jatuh cinta harus siap dengan resiko nya.





AW TERIMAKASIH KARNA TELAH MEMBACA, LOPYU SEKEBON UNTUK KALIAN DARI ISTRI SONGKANG YANG CANTIK,IMUT, DAN MENGGEMASKAN😘💗

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang