teman baik

26 3 0
                                    


Jangan merasa sendiri
Karna gw slalu mau menjadi
Pendengar yang baik untuk
Setiap cerita Lo

~Delisa Cantika Putri

Happy reading


Ana berjalan menuju kelas dengan tatapan kosong, energi nya terkuras habis karna pertengkaran Lina dan awan pagi tadi. Hati nya begitu sakit,untuk tersenyum saja rasa nya ana sudah tidak sanggup. Pertengkaran memang slalu terjadi di sebuah hubungan,tapi yang ana tidak habis pikir kenapa harus ana yang menjadi sasaran?

Ana memasuki kelas tanpa berkata apapun,membuat para pasang mata menatap ana heran. Entah apa yang terjadi pada gadis itu sampai tidak heboh seperti biasa nya,batin mereka.

Lisa berjalan ke arah meja ana,di lihat nya ana yang menundukkan kepalanya dengan mata yang terpejam,"na,are you okay?" Tanya Lisa khawatir.

"I am okay"

Lisa menajamkan pandangan nya, "bibir Lo luka,mereka ngelakuin apa lagi na?" Tanya Lisa terus menatap luka di samping bibir ana.

"Lisa gw mau sendiri" ucap ana tanpa menjawab pertanyaan Lisa. Dia sedang tak ingin di ganggu sekarang,pikiran nya begitu kacau. Hati nya terus berdenyut nyeri,sesak terus datang menghampiri,ana harus apa untuk menghilangkan itu semua? Ingatan yang menyakitkan terus datang menimbulkan sesak yang semakin menjadi.

Ana tak sanggup,dia bangkit dari duduk nya berjalan keluar kelas dengan membawa tas.

"ANA LO MAU KEMANA"Teriak Lisa tapi tak di hiraukan oleh ana,hati dan pikiran nya butuh ketenangan walau hanya sesaat.

Ana berjalan menuju gerbang,tak di sangka-sangka ia berpapasan dengan gabriel dan Aurora yang sedang bercanda ria. Hati ana sesak melihat pemandangan itu,salah menaruh cinta ternyata semenyakitkan ini.

Gabriel yang menyadari keberadaan ana berniat untuk menyapa,tapi di urung nya karna melihat ana yang berlari menjauh. Raut wajah gadis itu tampak terluka,tak ada senyuman manis yang slalu terlihat.

"Ello,kamu kenapa?" Tanya Aurora

Gabriel mengalihkan pandangan nya ke arah Aurora "gapapa,yuk masuk. Aku anterin sampai kelas" ucap Gabriel tersenyum manis.

Aurora mencubit kedua pipi Gabriel "utututu romantis banget pacar aku" 

mereka terlihat sangat serasi,banyak yang menatap Aurora iri karna bisa menjadi pacar dari seorang Gabrielo Alendra colen yang sejak awal kepindahan nya sudah membuat heboh karna ketampanannya.

Gabriel mengacak rambut Aurora gemas,semakin hari pacar nya ini semakin menggemaskan "yuk ke kelas,tuan putri ngak boleh telat" ucap Gabriel menimbulkan semburat merah di kedua pipi rora.

"Aaaa Ello aku malu" rengek nya dan berjalan lebih dulu.

Gabriel tertawa melihat tingkah Aurora "SAYANG TUNGGUIN DONG" Teriak gabriel sengaja.

Pekikan siswi-siswi yang menyaksikan kebucinan mereka terdengar seketika.

"Rora gantian sehari please"

"Gw mau juga di bucinin Gabriel"

"Kit heart hati dedek"

"Baper banget"

Aurora berjalan lebih cepat,perbuatan Gabriel benar-benar tidak cocok untuk kesehatan jantung nya "ELLO DIAM" Teriak nya untuk menghilangkan rasa malu.

~

Ana berjalan tak tentu arah, langkah nya terus membawa ana entah kemana. Tanpa di duga-duga ana sampai di sebuah taman dengan danau di tengah nya. Banyak bunga bermekaran membuat taman itu tampak begitu indah.

Ana menatap takjub keseliling, situasi yang sepi memberikan ketenangan untuk ana "bagus banget,gw baru tau ada tempat semacam ini" ucap ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ana menatap takjub keseliling, situasi yang sepi memberikan ketenangan untuk ana "bagus banget,gw baru tau ada tempat semacam ini" ucap ana.

Ana mendudukkan dirinya di bawah rerumputan dan menghirup udara segar "ah tenang banget"ucap nya dengan mata yang terpejam.

"Lo gw cari-cari ternyata di sini" ucap seseorang mengagetkan ana.

Ana menoleh ke arah sumber suara,"Lisa" ucap nya lirih.

Lisa berjalan mendekati ana,ia mendudukkan diri nya dan menatap ke depan "gw udah pernah bilang,kalau ada apa-apa cerita"

"Lo kok bisa di sini?" Tanya ana mengalihkan pembicaraan.

Lisa menoleh ke arah ana,"gw khawatir sama Lo"

"Tapi gw gapapa"

Lisa menghela nafas nya "na,gw gatau mereka ngelakuin apa lagi ke Lo. Tapi yang pasti itu nyakitin hati banget kan? Gw ngak bakal maksa buat cerita,tapi kalau ada apa apa gw slalu ada" ucap Lisa dengan menampilkan senyuman nya.

Ana berusaha menahan air mata nya,dia tidak mau menangis. Sudah terlalu banyak air mata yang keluar,dan ana lelah akan hal itu.

"Takdir kenapa slalu menjerumuskan gw ke liang kesedihan? Se ngak pantes itu gw buat bahagia?" Ana benar-benar tak mengerti, slalu ada saja hal yang membuat nya merasa sakit hati.

"Setiap manusia pasti ada masalah mereka masing-masing na,belum dapat kebahagiaan bukan berarti ngak pantes. Lo dan mereka pantas untuk bahagia,tapi mungkin belum saat nya aja" ucap Lisa berusaha menenangkan ana.

Ucapan Lisa memang benar,tapi ana hanya muak dengan segala sesuatu yang terus terjadi kepada nya.

"Gw traktir es krim mau?" Tawar Lisa yang melihat keterdiaman ana.

Mendengar kata es krim ana menjadi semangat seketika "mau banget"

Mereka menghabiskan waktu berdua hari itu. Semua nya di hiasi dengan canda tawa. Tak masalah membolos sehari,toh itu tidak akan membuat mereka tidak naik kelas kan. Tak terasa waktu sudah mulai sore,mereka berjalan hendak untuk pulang.

"Lia ada acara keluarga kok ngak bilang sih sa?" Tanya ana sembari memakan es krim nya.

"Lupa kali. Naik cepat,gw ngebut biar cepet sampai" ucap Lisa menaiki motor yang dia bawa.

Di sepanjang jalan ana terus memperhatikan Lisa yang tengah mengendarai motor. Wajah nya terlihat sangat serius,namun terkesan lucu di mata ana. Ana tak menyangka Lisa akan mencari nya,rasa nya begitu mengharukan, bolehkah ana meminta untuk dia tetap bersama ana?

"Kenapa liatin gw Mulu?" Tanya Lisa yang menyadari tatapan ana.

Ana tersenyum tipis dan menggelengkan kepala nya "gapapa"

"Aneh pantes jomblo"

"Enak aja,kaya punya pacar aja!" Ucap ana tak terima.

"Punya dong"

Ana melotot tak percaya,sejak kapan dia punya pacar,"WHAT,BENERAN?" Teriak ana spontan.

"Becanda,serius banget" kekehan kecil terdengar menyebalkan di telinga ana. Dia sempat kaget namun ternyata hanyalah tipuan semata.

"percaya omongan Lo emang haram" ketus ana.

"Peak Lo kira gw babi"

"Mirip, hahaha" tawa ana terdengar begitu besar,membuat pengendara lain menatap ke arah mereka. Ada pula yang ikut tertawa karna mendengar tawa ana. Lisa sendiri pun tak menimpali ucapan gadis yang di bonceng nya, biarkan gadis itu tertawa sepuas nya. Itu lebih baik dari pada harus melihat nya bersedih.

PLEASE AKU GATAU MAU KETIK APA,AKU SIBUK NONTON DRAKOR SAMBIL MENGGALAU.

BDW KOK DIA NGAK BALES CHAT AKU SIH,KAN KAN KANGEN BANGET HUHU😭😭

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang