kabar buruk

9 0 0
                                    


HALLOW SEMUANYA ISTRI SONGKANG BACK

MAU CERITA

AKU BINGUNG BANGETT KEJADIAN SEMALAM BENAR-BENAR DI LUAR DUGAAN AKU,KAYAK KOK BISA PADAHAL UDAH SE SAYANG ITU TAPI SEMOGA BOHONG,PLS KEPIKIRAN TERUS DUNIA EMANG PENUH DENGAN PLOT TWIST YA
TAPI SAYANG NYA AKU NGAK BISA KASIH TAU KALIAN MWHEHE.


Happy reading



Ana berlari memasuki tempat yang begitu di benci nya,bau obat-obatan masuk ke dalam indra penciuman ana. Bau yang membuat ana tak betah terus berada di tempat ini,tapi sekarang keadaan begitu mendesak. Sesak di dada ana begitu menggila,ana berlari dengan wajah pucat menahan ketakutan yang begitu mendalam, jantung nya berdegup kencang akibat berlari "ca gimana kondisi abang?" Tanya ana dengan tersengal-sengal.

Caca membalikkan badan nya,air mata nya sudah jatuh menyapa kedua pipi "kak na,abang koma"

Perkataan Caca begitu sangat mengejutkan ana,kaki nya seketika tak mampu menopang berat tubuh,ana terduduk air mata nya ikut mengalir deras. Padahal Gabriel masih baik-baik saja ketika bersama nya kemarin malam,ana masih bisa melihat wajah tampan nya,masih melihat senyum menjengkelkan dari laki-laki yang kini tertidur pulas meninggalkan semua orang yang menangis pilu untuk sementara waktu.

"Abang operasi tadi siang kak,aku mau kasih tau tapi abang ngelarang" jelas Caca dengan derai air mata yang tak kunjung kering.

"A-abang operasi karna apa?" Wajah ana pucat pasi menahan takut.

"Abang suka ngerokok sama minum alkohol yang berlebihan jadi-" Caca tak sanggup melanjutkan ucapannya,sesak semakin menjadi-jadi ketika harus menjelaskan nya,anak kecil yang berusia duabelas tahun itu menunduk badan nya bergetar menahan tangis agar tak semakin pecah.

Ana memeluk Caca erat untuk saling menguatkan,tatapan nya tak berhenti menatap pintu yang tertutup "sayang,tenang okay? A-abang pasti baik-baik aja"

Caca memeluk ana erat tangan nya begitu dingin karna takut "aku takut kak,mama abang juga gini sebelum pergi untuk selama nya" jantung ana berdegup semakin kencang,rasa takut nya semakin menjadi-jadi. Mengingat Gabriel yang berkata merindukan mama membuat ana semakin di landa ketakutan,takut jika sesuatu yang begitu di benci nya terjadi.

Ana menggelengkan kepalanya "abang baik-baik aja,abang kuat banget,pasti bentar lagi bakal bangun" ucap ana berusaha meyakinkan caca dan diri nya sendiri.

"Semoga aja kak" mereka duduk di tempat yang di sediakan,terdiam dengan air mata yang terus keluar, menunggu keajaiban yang terjadi.

Ana bangkit dari tempat duduk nya, menatap ke dalam lewat cermin,di tatapnya seorang laki-laki paruh baya yang begitu sangat kacau,di genggam nya tangan Gabriel dengan erat,dengan terus bergumam kata maaf berulang kali. Ana yakin itu pasti papah Gabriel,beliau tampak sangat kacau sekarang air mata nya juga tak berhenti mengalir.

Alen,papah nyesel sekarang. Papah sayang Alen,tolong bangun. Banyak yang nunggu lo di sini. Jangan nyerah ya? Alen harus sukses,biar bisa buat mama bangga sama Alen Batin ana, walaupun tak tersampaikan langsung ana harap tuhan mendengarkan perkataan nya dan segera menyembuhkan seseorang yang begitu dicintai nya.

"Kak,udah malam. Pulang aja ya? Besok bisa datang lagi" ucap caca yang sudah berada di dekat ana.

Ana menggelengkan kepalanya,diri nya masih ingin melihat Gabriel "kakak masih mau di sini ca"

Caca menggeleng "jangan,udah malam. Lebih baik kak ana pulang. Jangan nangis lagi,abang ngak suka kalo kak ana nangis" Caca mengusap air mata ana lembut,"Abang ada kasih surat,aku bakal kasih kalau kak ana mau pulang"

Ana menatap Caca penasaran "surat apa?"

Caca merogoh saku celana nya, mengambil surat yang di titipkan gabriel "sebelum operasi,abang sempet kasih surat ke aku buat kak ana" Ana menatap surat tersebut "tapi aku bakal kasih kalau kak ana mau pulang, pasti capek dari tadi di sini. Pulang istirahat aja ya kak?" Ucap Caca dengan nada yang memohon agar ana bisa menuruti perkataan nya.

Ana menghela nafas,"okay kakak pulang"

Caca menyerahkan surat itu kepada ana dan segera menyuruh ana pulang karna hari semakin larut. Ana menatap sebentar ke arah Gabriel yang terbaring dengan alat-alat medis yang melekat pada tubuh nya,alat yang begitu banyak seperti sewaktu mama Gabriel menutup mata untuk selama nya.

"Kakak pulang dulu ya? Jangan tidur larut malam" ana mengelus surai Caca lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak pulang dulu ya? Jangan tidur larut malam" ana mengelus surai Caca lembut.

Caca tersenyum tipis "kak, aku sama abang sayang banget sama kak ana" ucap Caca.

Ana ikut tersenyum "kakak juga sayang sama kalian" dengan terpaksa ana melangkahkan kaki nya menjauhi ruangan Gabriel,rasa nya begitu berat tapi tak bisa di pungkiri tubuh nya juga butuh istirahat.

~

Ana menatap surat itu dengan penasaran,jari nya membuka dengan perlahan isi surat itu. Ana menghela nafas untuk menguatkan diri nya.

Hallo ana,maaf ya gw ngak bisa bilang sama lo secara langsung. Mungkin untuk beberapa hari,minggu,atau bulan ke depan kita ngak bisa bareng-bareng dulu. Karna gw mau operasi,jangan tungguin gw ya? Karna gw ngak tau kapan bakal bangun. Tapi percaya deh,kalau gw bangun Lo orang pertama yang gw cari. Jaga kesehatan ya cantik!

                                                           ~Alen

Tangis ana semakin deras setelah membaca surat dari Gabriel,rasa nya ana ingin memutar waktu agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan Gabriel kemarin. Ana memeluk surat itu dengan erat, sesekali membaca nya lagi. Mata ana sudah membengkak,tapi air mata nya terus mengalir tanpa henti "Alen cepat bangun" ucap ana lirih,mau seberusaha apapun ana untuk menahan tangis nya agar berhenti keluar,tapi usaha nya terus gagal. Siapa yang tak merasa sedih ketika seseorang yang di cintai nya terbaring lemah dengan banyak nya alat yang menempel di tubuh nya?.

"Kalau lo udah bangun,gw bakal marahin lo habis-habisan" ucap ana kesal, berani-beraninya dia membuat banyak orang menangis "tapi sebelum itu lo harus bangun dulu" ucap nya kembali.

Malam menjadi saksi betapa hancur nya ana sekarang,sepi menemani ana yang di rudung duka,tak henti-henti nya ana berucap Gabriel bangun, berharap apa yang di katakan nya bisa muncul di dalam mimpi seseorang yang tengah tertidur lelap dalam jangka waktu yang tak bisa di tentukan.

"Alen bangun,gw sayang sama lo" ucap ana lirih sebelum ngantuk mulai menyerang,ana tertidur pulas setelah mengeluarkan banyak energi nya karna menangis. Segala kesedihan nya kini telah hilang untuk sementara waktu,rasa lelah nya seketika terganti dengan ketenangan yang sesaat,tapi tak apa karna setidaknya esok ana mempunyai energi untuk menjalankan aktifitas.


THANK YOU YANG UDAH BACA LOPYU SEKEBON DARI ISTRI SONGKANG😘💗

BABAYYYYY

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang