Happy reading
BRAK
Suara gebrakan meja terdengar kencang,semua atensi menatap salah satu meja yang menjadi pusat suara.
"LO EMANG NGAK TAU MALU YA!"Bentak salah satu dari ke empat orang itu.
Ana menatap mereka semangat,"gw suka keributan" ucap ana senang.
"Itu bukannya orang yang pernah Lo tolongin ya na?" Tanya Lia.
Ana melongo "lah bener juga,buat masalah apa lagi dia" keadaan nya waktu itu cukup membuat ana takut,entah akan seperti apa dia nanti nya.
"Biarin,cewe pick me kaya dia ngak ada jera nya" sinis Lisa, pertunjukan menarik akan segera berlangsung,ia meminum minuman nya menunggu kelanjutan selanjutnya.
"GW UDAH PERINGATIN JANGAN CAPER KE COWO GW,BUDEK KUPING LO HAH!" Teriak Nara,emosi nya benar-benar sudah di ujung tanduk "LO NGAK PUAS GATEL KE COWO CHIKA, SEKARANG MALAH GATEL KE COWO GW. BANGSAT NGACA, LO JELEK JANGAN BANYAK TINGKAH"
Riana menangis,semua mata menatap ke arah nya. Riana malu sekali gus takut "a-aku ngak bermaksud kok kak. Aku c-cuman minta tolong ajarin main basket" Ucap Riana dengan derai air mata.
"ITU NAMA NYA LO CAPER ANJING. GURU NGAK ADA YA SAMPAI LO HARUS NYURUH COWO GW" Bentak Nara, perempuan di hadapan nya ini benar-benar menguji kesabaran Nara.
Nara menjambak rambut Riana kencang,di tatap nya wajah Riana dengan intens, "gw kira rumor tentang Lo yang pick me cuman sekedar omongan belaka,tapi ternyata Lo emang pantes dapat julukan itu" jambakkan rambut Riana semakin kencang,Nara benar-benar muak melihat wajah perempuan yang berani mengusik ketenangan nya.
"KAK LEPASIN TEMAN GW" Bentak seseorang, mengalihkan pandangan Nara.
"Gw ngak punya urusan sama Lo! Dan jangan pernah ikut campur" jelas Nara,ia melepaskan jambakkan rambut Riana,"ini terakhir kali nya,kalo gw liat Lo caper lagi ke pacar gw. Gw bakal lakuin hal lebih dari pada yang Chika lakuin ke Lo!"
Nara mengambil sebuah air di atas meja,ia membasuh tangan nya,"Iyuh tangan gw jadi banyak kuman nya,takut banget kalo tertular virus pick me" ucap nya dan berjalan menjauh, langkah nya terhenti di hadapan seseorang yang membentak nya tadi,ia membaca nama di samping saku "aurora Anastasia,jaga temen Lo biar ngak gatel" setelah nya nara meninggalkan kantin yang heboh akan kelakuan nya.
"Plot twist banget si pick me temenan sama pacar Gabriel" ucap Lisa setelah drama yang mereka tonton telah usai.
"Di luar prediksi BMKG sih" ucap ana masih menatap ke arah Riana yang tengah meminum air yang di berikan Aurora.
Tak berselang lama,Gabriel datang menghampiri Aurora, raut wajah nya begitu khawatir seakan telah terjadi sesuatu kepada sang pujaan hati nya.
Gabriel memegang lengan Aurora "kamu gapapa? Aku denger tadi ada yang ribut di sini,itu bukan kamu kan?" Tanya Gabriel bertubi-tubi dengan mengecek tubuh rora takut ada yang terluka.
"Aku gapapa kok ello,temen aku yang punya masalah" ucap Aurora menjelaskan.
Gabriel menghela nafas lega,ia pikir pacar nya terlibat masalah,Gabriel tak rela Aurora terluka.
"Yaudah kita ke UKS aja yuk" ajak Aurora memapah Riana yang masih terlihat syok. Mereka berjalan meninggalkan kantin di ikuti Gabriel di belakang nya. Kantin begitu ricuh sejak Gabriel datang,banyak yang ingin berada di posisi Aurora,namun sial nya mereka hanya bisa bermimpi.
"Panas banget ngak sih" ucap Lisa menatap keseliling.
Ana menatap Lisa sinis,sudah di pastikan seseorang yang berada di samping nya ini sedang menyindir nya "Lo nyindir gw kan!" Kesal ana.
"Eh,mana ada. Orang beneran panas kok,iyakan Lia?" Ucap Lisa mencari pembenaran.
"Iya panas,kaya ada yang terbakar gitu loh" Lia ikut menjahili ana yang memasang wajah cemberut. Mood nya hancur ketika Gabriel datang menghampiri Aurora,itu hal wajar sebenarnya,tapi tetap saja ana merasa kesal!
"Tau ah,mau ke Abang Kevin aja. Bye para penghuni kuburan" sesudah mengatakan itu,ana bangkit dan berlari menjauhi teman-teman nya. Ia yakin pasti mereka sudah menatap ana dengan tatapan yang mematikan.
"ALEISKA SANDRIANA KURANG NGAJAR LO YA" Teriak mereka bersamaan. Berlari menjauhi mereka memanglah pilihan yang tepat,kalau tidak habislah kedua kuping ana di jewer oleh kedua nya.
Ana berjalan ke sembarangan arah, sebenarnya dia tidak tahu harus mencari Kevin kemana. Beberapa hari ini mereka tak bertemu, mungkin karna ujian kenaikan kelas akan segera tiba,membuat laki-laki itu sibuk melakukan ini itu.
"DOR" Seseorang dari arah belakang mengagetkan ana,"aaaa muka kamu kaya opet" latah nya memegangi jantung yang berdegup kencang.
"Enak aja! Ganteng gini di bilang opet" kesal Kevin sang pelaku.
Ana cengengesan,dia benar-benar refleks tadi "hehe siapa suruh ngagetin"
"Mau kemana hm?"
"Aku cari Abang"
Kevin mengerutkan keningnya,"tumben,ada masalah?"
"Enggak ada sih,tadi liat Alen sama pacar nya. Cemburu dikit hehe" jelas ana,bersama Kevin ana slalu menceritakan segala nya. Bahkan hal yang aneh pun slalu di ceritakan oleh ana.
"Utututu jadi adek cemburu ternyata" ucap Kevin mencubit pipi chubby ana.
Ana melengkungkan bibir nya kebawah,"sedih tapi harus sadar diri"
"Udah jangan sedih,kita beli jajan kesukaan adek yuk" ajak Kevin,binar mata ana terpancar indah,senyum manis terukir di wajah ana,anggukan kepala sebagai jawaban dari ajakan Kevin.
Mereka berjalan menyusuri lorong dengan tawa yang menggema,tingkah ana yang begitu absurt membuat Kevin tak bisa menghentikan tawa nya,tanpa mereka sadari ada pasang mata menatap mereka kesal. Mata nya tampak menyimpan sebuah kekesalan yang amat sangat.
"Kalian berdua harus menjauh" lirih nya dengan terus menatap mereka kesal.
Makasih udah mau baca
Aku tau cerita nya masih banyak kekurangan atau bahkan membosankan, tapi aku udah berusaha semaksimal mungkin.
Banyak hal yang harus di perbaiki tapi semua nya membutuhkan proses.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenna End
Teen FictionAleiska sandriana perempuan cantik bertubuh pendek dengan segala tingkah random nya yang di luar nalar. Senyum manis slalu terpancar di wajah nya bak seseorang yang tak pernah memiliki masalah,tapi siapa sangka di balik senyum dan tawa itu tersimpan...