"Apapun yang terjadi di sekolah,mau sebanyak apapun hukuman yang di lakukan,semua nya akan menjadi kenangan yang tak akan terulang kembali,maka nikmatilah masa sekolah kalian"
~istri songkang
Happy reading
Matahari dengan malu-malu mulai menampakkan diri nya. Kicauan burung saling bersautan bak nyanyian di pagi hari. Tapi sayang nya suara itu tak mampu membuat seorang gadis yang masih tertidur lelap di atas kasur nya terbangun."ANA BANGUN" Teriak seorang wanita paruh baya,untuk kesekian kali nya.
"ANA BANGUN ATAU MAMA SIRAM KAMU PAKAI AIR" Teriak nya lagi,anak nya itu sangat susah untuk di bangunkan. Oleh karna itu Lina,mama ana slalu memikirkan cara agar ana bisa segera bangun,entah itu dari ancaman atau langsung melakukan sesuatu yang bisa membuat ana terbangun.
Mendengar ancaman Lina ,ana segera bangun dari tempat tidur nya. Ia cukup takut jika Lina akan nekat,karna jika sudah sangat emosi mama nya itu tak akan segan-segan melakukan hal konyol yang membuat ana kesal.
"IYA INI BANGUN" Teriak ana memberitahu.
Dengan langkah gontai ana berjalan keluar kamar dengan handuk yang berada di tangan nya. Suasana masih cukup dingin karna jam masih menunjukkan pukul 06.05 ,rasa nya ana tak ingin mandi sekarang. Tidak mandi saja sudah membuat ana kedinginan,apa lagi nanti.
Ana berjalan menuju ke arah kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur,di lihat nya Lina yang tengah memasak makanan dengan telaten "masak apa mah?" Tanya ana penasaran.
"Nasi goreng,udah sana mandi. Hari ini ngak boleh telat,mama capek di telpon BK gara gara Kamu yang suka telat ke sekolah" jawab Lina tanpa mengalihkan pandangan nya.
Ana hanya menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke dalam kamar mandi, menjalankan ritual mandi nya dengan sesekali bernyanyi ringan. Setelah selesai ana segera keluar dengan pakaian pendek dan handuk yang berada di atas kepala nya. Dengan tergesa-gesa ana berjalan ke arah kamar, memakai pakaian sekolah dan bersiap-siap seperti perempuan pada umum nya.
"Tinggal pakai liptin" ana mengambil liptin berwarna merah yang berada di atas meja, memoles sedikit ke bibir nya agar tidak terlihat pucat.
"Buset cakep banget gw" ucap ana menatap kagum ke pantulan cermin yang menampakkan diri nya sendiri.
"Dasya taran aja kalah jauh nih" ucap nya lagi kelewatan pd.
Setelah selesai,ana segera keluar kamar, suasana hati nya sangat bagus hari ini. Seperti nya hari ini juga ia tidak akan telat.
"Makan dulu" ucap Lina menyodorkan nasi goreng ke arah ana. Ana menatap keseliling mencari seseorang "bapak mana mah?" Tanya ana.
"Bapak kerja ke daerah lain" ucap Lina.
"Berapa lama?"
"Dua Minggu,tanya lagi mama pukul kamu ya!" Kesal Lina.
Ana hanya cengengesan tak jelas, setelah nya ia sibuk menghabiskan makanan nya. Dan ketika semua nya telah habis,ana berpamitan ke Lina dan segera berangkat menuju ke sekolah dengan menggunakan ojek. Biasa nya awan,bapak ana yang slalu mengantarkan tapi karna beliau sedang tidak ada alhasil ana harus menggunakan ojek. Ini bukan kali pertama nya bagi ana karna setiap pulang sekolah jika tak ada yang menawarkan tumpangan ia slalu memakai ojek,bukan karna di rumah tak ada kendaraan tapi karna ana sendiri tidak bisa membawa motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alenna End
Teen FictionAleiska sandriana perempuan cantik bertubuh pendek dengan segala tingkah random nya yang di luar nalar. Senyum manis slalu terpancar di wajah nya bak seseorang yang tak pernah memiliki masalah,tapi siapa sangka di balik senyum dan tawa itu tersimpan...