rumah alen

14 3 0
                                    


Makasih buat kalian yang slalu mau baca cerita aku, walaupun cerita nya emang ngak sebagus itu
🙂💗

"Gw slalu mau ada di dekat Lo
Tapi gw slalu tertampar oleh kenyataan bahwa semua harapan ngak slalu bisa terwujud"

~Aleiska sandriana

happy reading


Ana menatap keseliling,rumah Gabriel masih tetap sama tak ada orang satu pun di rumah ini. Semua nya tampak sangat sepi,kalau ana yang tinggal di sini mungkin dia akan suka,tapi Gabriel? Dia tak tau pasti.

"ABANG CACA BACK" Teriak seseorang dari belakang membuat ana sontak merasa kaget. Di tatap nya seorang gadis yang tengah berlari masuk ke dalam dengan raut wajah ceria.

"Loh,kakak cantik siapa?" Tanya Caca dengan raut wajah bingung.

Mendengar ucapan Caca membuat ana merasa tersipu,pipi nya seketika berubah menjadi merah "kakak temen Abang kamu sayang" ucap ana dengan lembut.

Caca memiringkan kepalanya bingung "berarti Kakak bukan mantan Abang ya,dari beberapa hari yang lalu Abang nangis sambil liatin foto cewe" ucap nya polos.

Ana tersenyum getir,hati nya mendadak merasa tak nyaman "bukan ca,kakak baru deket sama abang baru-baru ini kok"

Caca melengkungkan bibir nya,mata nya mulai berembun "kasian abang nangis terus gara-gara putus sama pacar nya. Dia juga sampai lempar barang,takut" ucap nya lirih.

"Gapapa,abang baru aja kehilangan orang yang dia sayang jadi wajar aja kalo abang ngerasa sedih"

"Tapi aku ngak suka kak,dia jadi minum alkohol sama rokok banyak banget" ana terkejut,raut wajah nya tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Jadi abang suka minum?"

"Iya,aku ngak berani larang nanti di marahin,serem"

"Nanti kakak marahin" ana yakin Gabriel tak akan mendengarkan ucapan nya,tapi tak ada salah nya saling menasehati untuk kebaikan. Terlebih lagi ana juga merasa takut Gabriel akan merasa tak nyaman dengan perkataan nya.

"Kakak sayang abang ngak?" Pertanyaan Caca yang tiba-tiba membuat ana tersedak ludah nya sendiri.

"Sayang dong" ucap ana,tangan nya terangkat untuk mengelus Surai Caca lembut "tapi sayang sama cinta beda ya" lanjut ana.

Caca menganggukkan kepalanya "kata abang,cinta itu untuk satu orang sedangkan sayang itu untuk semua orang"

Dan cinta nya cuman buat aurora Batin ana, setelah mendengar perkataan Caca,ana jadi tau cinta Gabriel se dalam itu untuk Aurora. Hati ana mendadak terasa sakit,rasa iri muncul dalam hati nya berandai-andai bisa berada di posisi Aurora tapi lagi-lagi ana harus sadar diri.

"Hayo kalian lagi ngomongin apa?" Kedatangan Gabriel yang tiba-tiba mengagetkan mereka, eskpresi terkejut mereka membuat Gabriel tertawa pelan.

"Abang ngagetin aja!" Kesal Caca

"Biarin,kamu kapan datang nya?"

"Barusan" jawab Caca singkat,dia masih ingin mengobrol dengan ana "nama kakak siapa? Aku lupa nanya"

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang