broken heart

22 4 0
                                    

"Gw capek slalu pura-pura biasa aja padahal hati gw hancur,tolong berhenti! rasa sakit nya sudah terlalu parah"

~Aleiska sandriana

Happy reading


Pembelajaran hari ini telah berakhir,banyak siswa maupun siswi berjalan keluar kelas untuk kembali ke rumah masing-masing atau bahkan mampir untuk nongkrong layak nya anak muda pada umum nya. Ana berdiri sendiri di depan sekolah,menunggu ojek seperti sebelum-sebelumnya. Atensi ana menatap salah satu orang yang sudah masuk ke dalam hati nya,Gabriel.

Gabriel berjalan menuju parkiran seorang diri wajah nya yang tampan kini terlihat berkali-kali lipat karna terpapar sinar matahari,ana harap dia akan memberikan nya tumpangan hari ini. Tapi tunggu,tak berselang lama datang seorang gadis cantik menghampiri Gabriel dengan senyuman yang tak pernah pudar.

"Itu siapa?" Batin ana menatap interaksi kedua nya yang terlihat begitu dekat.

Gabriel memasangkan helm ke gadis tersebut,setelah nya mereka naik ke atas motor dan segera pergi meninggalkan area sekolah. Semua nya tak luput dari pandangan ana,pikiran nya terus menerka-nerka siapa gadis itu.

"Baru pertama kali gw liat Alen sama cewe,apa adek nya ya?" Ucap ana bingung,kalau memang benar adik Gabriel ana akan berusaha untuk mendekati nya juga,caper sedikit ngak masalah kan?

Setelah menempuh perjalanan yang tidak begitu jauh,ana akhirnya sampai di rumah,badan nya terasa sangat lelah akibat hukuman yang di berikan oleh pak Dodi.

"Assalamualaikum" salam ana namun tak ada jawaban sama sekali,sepi. Ana menatap dengan heran,rumah tidak terkunci tapi tidak ada orang sama sekali di sini. Langkah nya berjalan ke arah kamar Lina. Terdengar suara seseorang di dalam sana, seperti nya mama tidak sendiri,pikir ana. Tapi suara itu terdengar seperti suara laki-laki, perasaan tak enak mulai menggerogoti hati ana,ia terus menguping dengan perasaan was-was.

"Lucu banget sih kamu,jadi makin sayang deh" ucap seseorang di dalam sana terdengar seperti menggoda.

"Ah mas bisa aja. Sayang kamu juga" balas Lina malu-malu

Huek,rasa nya ana ingin memuntahkan semua isi perut nya sekarang, menjijikan. Mama nya ternyata masih sama seperti dulu, entah apa yang ada di pikiran nya. Apa perlu ana memukul kepala Lina agar bisa sadar? Tak ingin mendengar lebih jauh,ana segera berjalan menuju kamar nya. Sakit,hati ana sakit melihat semua yang terjadi. Dan bagaimana dengan bapak? Dia banting tulang mencari uang sedangkan istri nya sedang asik bermesraan dengan laki-laki lain? Sial memikirkan nya saja sudah membuat emosi ana mendidih.

Ana merebahkan tubuhnya ke atas kasur,pikiran nya benar-benar kacau, ingatan nya beralih pada saat memergoki Lina yang sedang berselingkuh dulu.

Flashback

Di sore hari yang indah dengan langit yang mulai berwarna kemerahan,ana yang masih berusia 9 tahun berjalan seorang diri menuju rumah bibi nya yang tak begitu jauh dari rumah. Bapak belum pulang dari pekerjaan nya, sedangkan mama berada di rumah bibi sedari siang. Karna bosan di rumah ana memilih untuk menyusul,toh di sana dia bisa bermain bersama sepupu nya.

Setelah berjalan beberapa menit, akhirnya ana sampai. Dia di sambut hangat oleh orang-orang yang berada di rumah.

"Wah ana,cari mama ya?" Tanya bibi

Alenna EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang