Ini udah lebih dari seminggu setelah kematiannya dery. Haechan yang lagi bersihin halaman depan dikejutkan sama klakson motor nmax punya markonah.
Iya, tuh laki abis ganti motor karena motornya sebelum ini tuh knalpotnya berisik dan dia kena tilang. Sama yayahnya disuruh jual aja sekalian karena nanti tuman, bawa bala.
"selamat pagi cantikkuuu~ mau jalan gak neng sama abang ganteng ini?" goda mark.
Haechan ketawa "boleh deh, sini duduk dulu aku mau ganti baju sama dandan dikit"
"emang udah mandi?"
"APAKAH GUE TERLIHAT BELUM MANDI DI MATA LO???" Haechan melototin mark yang masih diem ditempat.
"astaga ampun baginda!! becanda doang tadi" kalau bisa mark mau bersujud sekarang juga tapi sayangnya mark masih diatas motor dan di sampingnya itu semak-semak tanaman pagar.
"diem aja deh di teras daripada banyak tingkah!"
Mark akhirnya memilih buat nurutin apa kata tunangannya itu. Daripada entar dia tantrum bisa rata permukaan bumi ini.
Setelah pamitan mark bawa haechan keliling keliling kota. Mark sengaja kasih waktu buat pacarnya ini karena sedang masa berkabung. Dan mark kasih ruang buat haechan tutup semua kisah sedihnya dan harus siap menyambut kisah bahagia sama mark.
"kamu mau beli apa?" tanya mark.
"seblak yuk? jam segini enaknya makan seblak"
Dan di sinilah mereka, di tukang seblak yang tergolong punya nama di daerah mereka. Selain makanannya enak viewnya juga bagus karena tempatnya tuh di atas jadi ada pemandangan pepohonan sama sungai dibawahnya.
Selagi nunggu pesanan mereka siap, haechan tatap pemandangan di depannya dengan pandangan menerawang "biasanya aku kesini sama abang, dia suka pesen yang level empat gak pake telur"
Mark yang denger itu langsung usap punggung haechan "sayang..."
Haechan senyum "it's okay, ayah bilang aku harus berdamai sama keadaan dan sekarang aku cuma bisa mengenang tanpa bisa mengulang"
Mark tertegun sama kalimat haechan tadi.
Mengenang tanpa bisa mengulang.
Mark bersyukur haechan bisa sedewasa ini dalam menanggapi peristiwa yang mematahkan hatinya itu. Haechan berusaha kuat untuk dirinya sendiri. Karena haechan itu paling dekat sama abangnya dan kehilangan sosok kakak itu juga membuat haechan kehilangan dunianya.
Mungkin bagi dunia dery hanyalah seseorang tapi bagi haechan dery adalah dunianya. Dunia tak lagi sama tanpa dery.
"aku bakalan temani kamu dalam setiap proses penyembuhan luka ini. Jangan takut ya? aku disini" kata mark sambil genggam tangan haechan erat-erat.
Haechan noleh ke samping dan kasih kecupan singkat di pipi mark "terima kasih ya sayangku"
"kembali kasih sayangku"
Setelah beli seblak, mereka beralih ke tempat lain. Sebuah warung kopi sederhana di pinggiran sawah tapi rame banget sampai beberapa bangku di sekitarnya juga ikutan penuh.
Haechan tatap mark dengan pandangan bersalah "maaf ya aku ajak kamu ke tempat ini, soalnya abang janji ajakin aku ke sini pas dia pulang di akhir pekan tapi kamu tau sendiri kan..."
Mark dengan senyum teduhnya itu usap kepala haechan "it's okay, gak papa. Anggep aja ini janji abang kamu lewat aku. Aku yang bakalan tepatin janji-janji abang kamu ke kamu"
"di sini biasanya aku sama abang pesen white coffee es sama beli gorengan, sederhana tapi berkesan banget" kata haechan dengan mata berkaca-kaca.
"kadang juga pesen nasi campur, nasi rawon dan sama ibunya suka dikasih bonus karena abang sering larisin dagangan ibunya" lanjut haechan.
Tiba-tiba mark berdiri abis itu masuk ke warung. Haechan yang duduk di meja luar dibuat bingung sama tingkah impulsif si lelaki yang lebih tua itu.
"kata ibunya nasi rawonnya bakalan dianter ke sini sama minumannya juga. Berhubung yang siap gorengannya dulu jadi aku ambil gorengannya dulu" mark bawa sepiring gorengan berisi mendoan, tahu isi sama bakwan sayur.
Haechan natap mark dengan mata berkaca-kaca "kenapa aku liat gorengan ini jadinya mau nangis?"
Mark dengan senyumnya yang menenangkan hati itu usap air mata haechan yang tiba-tiba luruh "nangis aja, wajar kok nangis karena kangen sama seseorang yang gak mungkin datang lagi. Jadi nikmati aja rasa rindunya sebelum kamu lupa sama orangnya"
Haechan setuju sama ucapan mark. Karena kata orang, kalau rindu sama seseorang yang udah lebih dari 7 tahun kita akan lupa sama suara orang itu, lupa tentang banyak hal tentang orang itu.
Jadi nikmati rasa rindunya selagi masih segar di ingatan.
***
Puas berkeliling sambil kulineran berkedok mendamaikan hati, akhirnya mereka berhenti di salah satu indomaret. Duduk di kursinya sambil ngomongin banyak hal.
Menurut haechan (untuk saat ini) ngapain pergi ke psikolog kalau kursi besi indomaret aja gratis?
"yang, jeno gimana?" tanya haechan.
Mark gelengin kepalanya sambil nyedot minumannya "tetep sama gak ada perubahan"
Haechan natap mark ngeri "aku kok takut ya dia di asrama terus gak pulang-pulang bahkan kalau dia bisa dia gak bakal pulang sampai wisuda"
"yang jangan gitu ah, serem banget" kata mark.
"diliat dari tingkahnya sekarang itu loh yang, aku yakin kalau dia masih ngambek dia bakalan ambil kuliah kedinasan atau gak ambil akademi militer" tambah haechan.
"kalau beneran ketrima sih ya gak papa tapi yang ngambek berkepanjangan nya itu loh tolong dihilangkan. Aku gak bisa bayangin sampai sungchan udah masuk sekolah dia masih diem dan benci si sungchan" kata mark lesu.
Haechan garuk-garuk kepala "mau bales biar waktu yang menjawab tapi sampai sekarang si jeni ngambeknya gak kelar-kelar"
"tau deh tuh bocah"
ʕ •ᴥ•ʔ
kayaknya belum lama deh update ini😌
ya kan???minggu, 30/06/2024
10:50 p.m
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend Sucks! MarkHyuck GS!
Fanfictionpunya pacar gak peka, cuek bebek, ngeselin, jutek parah, hobinya nge-basket mulu dan pecinta semangka. Haechan tuh cuma bisa ngelus dada sabar karena pacarnya itu bakalan berubah 180° ketika berhadapan dengan orang lain. BAYANGKAN SEKESEL APA HAECHA...