·٠•● ஜ 𝔪𝔢𝔫𝔤𝔥𝔦𝔩𝔞𝔫𝔤

78 11 46
                                    

Shoyo bangun di jam enam pagi kurang lima menit. Saat ia membuka mata, lampu dalam ruangan masih dalam keadaan menyala. Selain itu, ruangan pun terasa sangat sunyi dan hening. Seperti tidak ada tanda kehidupan selain dirinya.

Shoyo terkesiap. Buru-buru ia bangun sembari membuka gorden-gorden dan mematikan lampu. Cuaca pagi itu mendung. Bahkan gerimis kecil turun dan Shoyo bisa mendengar suara rintikan kecil air hujan.

"Tidak mungkin... Aku kesiangan!"

Biasanya, Shoyo akan bangun di jam setengah lima subuh. Mandi, lalu membuat sarapan. Tidak lupa juga membuat bekal untuk makan siang di kantornya.

Namun apa ini? Bisa-bisanya ia bangun disaat langit sudah terang.

"Atsumu-san?"

Shoyo hampir melupakan kalau ia tidak tinggal sendiri. Kepalanya menengok menuju ranjang Atsumu tempat biasanya pria itu merebahkan diri.

Kosong.

Tidak ada keberadaan Atsumu disana. Biasanya, Shoyo akan melihat pria besar itu masih ngorok sambil bergumul dibalik selimut tebalnya. Tetapi kali ini berbeda, Atsumu tidak ada disana. Ranjang itu kosong.

Shoyo memiringkan kepalanya bingung.

Loh, tumben sekali?

Apa Atsumu sudah berangkat lebih dulu?

Itu bisa terjadi namun Shoyo kurang yakin. Benarkah Atsumu bangun lebih dulu dan berangkat tanpa sarapan?

Shoyo menghampiri ranjang Atsumu yang terlihat berantakan. Sebenarnya tidak terlalu berantakan seperti kapal pecah. Hanya saja sprei nya terlihat kusut serta bantal yang terletak tidak beraturan.

"Atsumu-san?"

Shoyo menengok kanan-kiri. Ia pergi melihat dapur, kamar mandi, gudang, dan terakhir balkon belakang.

Hening.

Shoyo menggaruk belakang kepalanya sambil mendengus pelan. Pemuda jingga itu kembali masuk kedalam. Mengambil ponselnya untuk mencoba menelepon Atsumu. Memastikan jika memang benar si pirang itu sudah berangkat atau belum.

Aneh sekali.. Batin Shoyo.

Telepon nya sama sekali tidak tersambung. Sudah Beberapa kali Shoyo mencobanya tetapi malah operator yang menjawab.

Ini semakin aneh dan membingungkan.

Apakah Atsumu mematikan smartphone nya? Mungkin, bisa jadi. Hanya itu dugaan yang masuk akal.

Tapi ini terasa aneh bagi Shoyo. Shoyo sangat mengenal Atsumu, pria itu tidak akan pernah membiarkan ponselnya mati. Apalagi jika disengaja. Ada banyak nomor penting termasuk rekan kerja dari perusahaan lain yang sewaktu-waktu menghubunginya. Yang mau tidak mau Atsumu harus meladeninya.

Tidak ingin terlalu banyak menduga-duga, Shoyo pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dilanjutkan dengan membuat sarapan dan bekal untuk nanti siang. Oh, semoga saja Atsumu mau memaafkannya karena datang terlambat hari ini.

Shoyo sudah rapi, wangi, dan bersiap berangkat kerja.

Jemari lentiknya menekan tombol pada gagang pintu memasukkan kode angka. Sedikit merepotkan. Kenapa Atsumu harus memasang tombol di luar dan di dalam? Padahal di luar saja sudah cukup.

Huh?

Shoyo bingung. Wajahnya melongo beberapa detik.

Shoyo yakin kode yang ia masukkan sudah benar. Tapi mengapa pintu ini tak kunjung terbuka juga?

Shoyo mengulanginya. Berpikir jika ada angka yang salah ia masukkan.

210518

Benar. Shoyo yakin sudah benar. Kombinasi angka tersebutlah yang biasa Shoyo dan Atsumu gunakan.

𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • KagehinaatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang