·٠•● ஜ 𝔪𝔭𝔯𝔢𝔤, 𝔡𝔬𝔪𝔦𝔫𝔞𝔫, 𝔰𝔲𝔟𝔪𝔦𝔰𝔦𝔣

154 14 2
                                    

"Chibi-chan, lama tidak berjumpa."

"Oikawa senpai?!"

"Wah.. Wah.. Sudah kuduga. Kau mengingatku.." Pria yang dipanggil Oikawa tersenyum makin lebar. Di lepaslah tangan yang semula menggenggam tangan Shoyo.

"Kita kan pernah bertemu di Brazil dulu. Meski hanya sebentar Hehe.." Shoyo nyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Kau benar. Bukankah dulu kau pergi ke Brazil untuk belajar voli pantai? Lalu Sekarang bagaimana perkembangan nya?"

"Ahh.. Tentang itu..."

Jari Shoyo misuh-misuh tidak jelas. Melihat lawan bicaranya terlihat kurang nyaman dengan pertanyaannya, Tooru langsung peka. Pria itu tersenyum lagi, menepuk pundak kecil Shoyo.

"Tidak apa-apa. Kau tidak perlu menjawabnya kalau tidak mau."

"Terima kasih."

Manik madu Shoyo melirik troli milik Tooru yang dipenuhi banyak sekali makanan ringan dan makanan berat. Aneka minuman seperti jus buah dan soda juga tertumpuk disana. Kalau tidak salah, Shoyo juga melihat beberapa botol minuman alkohol di dalamnya.

"Woaaa.. Senpai, belanjaanmu banyak sekali..."

"Malam ini aku dan teman-temanku mau ngumpul bareng. Lalu aku pergi kesini sekalian membeli makanan." jawab Tooru santai.

"Senpai datang kesini bersama siapa?"

Satu alis Tooru terangkat. Lalu tangannya mengacak pelan rambut jingga Shoyo.

"Senpai sendirian?" tanya si jingga lagi.

"Hmm..? Tidak, Aku datang bersama--"

"Hinata?"

Perkataan Tooru terpotong oleh seseorang dari belakang Shoyo. Atensi Shoyo dan Tooru langsung menuju ke arah dimana suara tersebut berasal. Seorang pria tinggi berambut hitam legam. Menghampiri mereka dengan ekspresi datar seperti biasa.

"Kageyama?"

Shoyo melihat Tobio berjalan mendekatinya.

"Hinata, apa yang kau lakukan malam-malam begini?"

"A-aku beli camilan."

Shoyo menatap perawakan Tobio yang mengenakan mantel panjang dan syal. Membuat tubuh Tobio jadi makin terlihat besar.

"Memakai kaos putih oblong dan celana pendek? Kau tahu, di luar dingin."

Shoyo sedikit tersentak. Apakah barusan Tobio sedang mengkhawatirkannya?

Ingin sekali Shoyo mengeluarkan senyuman manisnya. Sial, hanya diberi pertanyaan seperti itu saja sudah membuat Shoyo senang bukan kepalang.

"Ini bukan bajuku, ini baju dari hotel."

"Hotel?"

"Huum." Shoyo mengangguk kecil. "Pakaianku basah gara-gara hujan. Aku juga belum bisa kembali ke Kanagawa makanya aku memutuskan untuk menginap di hotel."

Tobio mengangguk paham. Selanjutnya, Tooru yang merasa terabaikan itu meletakkan satu tangannya di pundak Tobio. Tersenyum jahil membuat tangan Tobio gatal ingin meninjunya.

"Tobio-chan.. Kau mengkhawatirkan Chibi-chan?"

"Apanya yang khawatir? Pertanyaanku normal."

"Soalnya kau terlihat khawatir." Tooru terkikik kecil.

Tobio memiringkan kepalanya ke kanan. Ia tatap dalam-dalam Shoyo yang mematung tak berkutik. Helaan nafas berat terdengar dari hidung bangir Tobio, tidak begitu yakin apakah dirinya sedang mengkhawatirkan Shoyo atau justru sebaliknya.

𝐂𝐀𝐍 𝐘𝐎𝐔 𝐁𝐄 𝐌𝐈𝐍𝐄? • KagehinaatsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang